JAKARTA - Perubahan harga bahan pokok kini menjadi perhatian utama masyarakat Jawa Timur. Dinamika harga sembako yang naik-turun setiap hari memengaruhi keputusan belanja rumah tangga. Di tengah kebutuhan harian yang terus berjalan, memantau harga sembako menjadi langkah penting untuk menyesuaikan pengeluaran. Terutama bagi ibu rumah tangga, pedagang kecil, hingga pelaku usaha kuliner, fluktuasi harga komoditas pokok bukan hanya soal angka, tetapi berdampak langsung pada perencanaan keuangan.
Berdasarkan data terbaru pada Senin, 21 Juli 2025 pukul 08.47 WIB, terpantau berbagai perubahan harga pada sejumlah komoditas penting di wilayah Jawa Timur. Sebagian harga stabil, namun beberapa lainnya mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan.
Sebagai informasi, sembako merupakan kepanjangan dari sembilan bahan pokok yang terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan putih, gas elpiji, minyak tanah, serta garam. Meski begitu, kebutuhan lain seperti aneka cabai juga menjadi perhatian penting karena penggunaannya yang luas dalam masakan sehari-hari.
Berikut adalah daftar harga sembako terkini di wilayah Jawa Timur:
Beras premium: Rp 14.922/kg
Beras medium: Rp 12.895/kg
Gula kristal putih: Rp 16.498/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.208/liter
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.376/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 17.139/liter
Minyak goreng Minyakita: Rp 16.479/liter
Daging sapi paha belakang: Rp 118.905/kg
Daging ayam ras: Rp 30.960/kg
Daging ayam kampung: Rp 67.315/kg
Telur ayam ras: Rp 27.149/kg
Telur ayam kampung: Rp 45.399/kg
Susu kental manis Bendera (370 gr/kl): Rp 12.633
Susu kental manis Indomilk (370 gr/kl): Rp 12.689
Susu bubuk Bendera (400 gr/dos): Rp 42.085
Susu bubuk Indomilk (400 gr/dos): Rp 41.442
Garam bata: Rp 1.693/buah
Garam halus: Rp 9.800/kg
Cabai merah keriting: Rp 32.056/kg
Cabai merah besar: Rp 32.472/kg
Cabai rawit merah: Rp 44.019/kg
Bawang merah: Rp 40.897/kg
Bawang putih: Rp 30.999/kg
Gas elpiji: Rp 19.945/tabung
Di antara daftar tersebut, garam mengalami kenaikan harga, baik jenis bata maupun halus. Garam bata naik sekitar 5%, sementara garam halus meningkat sebesar 2,37%. Selain itu, susu kental manis merek Indomilk tercatat naik sebesar 2,43%.
Namun di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang justru mengalami penurunan harga. Salah satunya adalah cabai rawit merah, yang turun hingga 6,48%. Penurunan tajam ini cukup melegakan mengingat komoditas ini kerap mengalami lonjakan harga yang signifikan. Selain itu, telur ayam kampung juga turun sebesar 2,49%, diikuti oleh daging ayam ras yang harganya menurun 2,26%.
Perubahan harga seperti ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Terdapat banyak faktor yang memengaruhinya. Berikut adalah beberapa penyebab umum fluktuasi harga sembako:
Keseimbangan permintaan dan penawaran:
Jika permintaan meningkat namun pasokan tetap atau bahkan berkurang, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika penawaran lebih banyak daripada permintaan, harga bisa turun.
Kondisi cuaca dan musim:
Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat mengganggu produksi pertanian, menyebabkan pasokan terganggu dan harga naik.
Kebijakan pemerintah:
Peraturan terkait impor, subsidi, atau pajak bisa berdampak langsung pada harga barang pokok. Misalnya, pembatasan impor akan menyebabkan stok berkurang dan harga melonjak.
Biaya produksi dan distribusi:
Naiknya harga bahan bakar, pupuk, dan upah buruh dapat meningkatkan ongkos produksi, yang akhirnya berdampak pada harga di pasar.
Nilai tukar mata uang:
Komoditas yang diimpor akan menjadi lebih mahal ketika mata uang lokal melemah terhadap dolar atau mata uang lainnya.
Inflasi:
Kondisi inflasi membuat harga barang dan jasa secara umum naik, termasuk harga sembako.
Gangguan logistik:
Masalah dalam distribusi seperti kemacetan, pemogokan, atau keterbatasan armada pengangkut dapat menyebabkan keterlambatan pasokan, yang memicu kenaikan harga.
Memahami faktor-faktor ini penting tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga pembuat kebijakan dan pelaku usaha. Pemerintah dituntut untuk terus memantau dan menjaga stabilitas harga sembako, karena dampaknya sangat besar terhadap kehidupan masyarakat luas, terutama kelompok menengah ke bawah.
Meski data ini mencerminkan harga rata-rata di wilayah Jawa Timur, perlu diingat bahwa harga bisa berbeda antar daerah atau bahkan antar pasar. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan cermat dalam membandingkan harga sebelum membeli kebutuhan pokok.
Kenaikan harga sembako adalah dinamika yang tak bisa dihindari. Namun, dengan informasi yang akurat dan terkini, masyarakat bisa mengambil langkah bijak dalam mengatur pengeluaran dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan lebih efisien. Selain itu, stabilitas harga juga dapat dijaga dengan dukungan distribusi yang lancar serta regulasi pemerintah yang berpihak pada kepentingan rakyat.