Anies Baswedan Ajak Mahasiswa Giat Belajar Kepemimpinan Sejak Dini

Jumat, 25 Juli 2025 | 10:00:20 WIB
Anies Baswedan Ajak Mahasiswa Giat Belajar Kepemimpinan Sejak Dini

JAKARTA - Masa perkuliahan merupakan fase emas yang sangat menentukan arah masa depan seseorang. Di momen inilah, mahasiswa memiliki kesempatan luas untuk membentuk karakter dan membekali diri dengan kepemimpinan. Pesan ini ditekankan oleh tokoh nasional Anies Rasyid Baswedan saat mengisi kuliah tamu di Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat.

Dalam kuliah bertema “Pendidikan Berkarakter dan Kepemimpinan Masa Depan”, Anies menyampaikan pentingnya mahasiswa tidak hanya aktif di ruang kelas, tetapi juga turut terlibat dalam berbagai kegiatan di luar kelas. Menurutnya, dunia setelah lulus kuliah bukanlah sekadar kelanjutan dari teori yang dipelajari, melainkan medan nyata yang menuntut kesiapan karakter dan arah hidup yang jelas.

“Mereka yang ketika masa ini mengembangkan diri dengan lengkap, maka ketemu kertas kosong, dia akan siap membuat rute perjalanan bagi dirinya,” ucap Anies Baswedan dalam ceramahnya, sebagaimana disiarkan dalam kanal YouTube pribadinya.

Ia menggambarkan kehidupan pasca-kampus sebagai selembar kertas kosong. Setiap individu akan menulis kisah dan menentukan arahnya sendiri. Namun, tidak semua orang siap menghadapi fase itu. Bagi yang tidak menyiapkan diri dengan baik, mereka justru akan kebingungan ketika dihadapkan pada pilihan hidup yang nyata.

“Dan bagi yang tidak menyiapkan diri, begitu sampai akan bingung. Saya mau ke mana ya? Saya mau apa ya? Bekal saya cukup nggak ya,” katanya.

Sebagian orang, lanjut Anies, mencoba menyiasati ketidaksiapan menghadapi dunia kerja dengan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, seperti S2. Ia menilai, pilihan itu kadang hanya menjadi bentuk penundaan terhadap tantangan yang seharusnya dihadapi.

“Yang mengkhawatirkan bertemu kertas kosong, sebagian menghindarinya dengan masuk kuliah S2. Hal tersebut namanya menunda masalah. Saya belum siap masuk dunia kerja. Ya apa bukan? Yuk, S2 dulu. Itu namanya menunda masalah. Karena belum mau menghadapi, kemudian masuk S2,” ujar Gubernur Jakarta periode 2017–2022 itu.

Namun, penundaan semacam itu tidak akan menghilangkan masalah. Setelah menyelesaikan S2, kenyataan akan kembali menuntut seseorang membuat keputusan besar dalam hidupnya.

“Setelah menyelesaikan kuliah S2 dari salah satu perguruan tinggi, maka kita akan bertemu lagi dengan masalah. Wah ini, kelihatannya berani. S2 lagi,” lanjutnya.

Maka dari itu, Anies mengingatkan para mahasiswa bahwa masa kuliah adalah saat yang sangat penting untuk mengembangkan potensi dan menyiapkan diri menghadapi tantangan hidup yang sesungguhnya.

“Karena itu, saya mengajak kepada semua untuk menyadari bahwa ini adalah sebuah perjalanan dan Anda berada di fase golden. Ini fase emas. Fase emas itu untuk pengembangan potensi diri Anda,” tegasnya.

Sebagai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2014–2016, Anies memandang bahwa pembentukan karakter harus ditanamkan sejak masa kuliah, salah satunya melalui aktivitas organisasi dan kepanitiaan. Mahasiswa diimbau aktif bukan hanya untuk memperkaya pengalaman, melainkan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan.

Ia menegaskan bahwa kualitas kepemimpinan bukan hanya soal kemampuan mengarahkan orang lain, tetapi juga kemampuan untuk dipimpin dan memahami peran dalam tim.

“Apa yang kemudian kebutuhan karakter ke depannya? Yang pertama, tumbuhkan kepemimpinan. Di mana, di sini ada kemampuan memimpin dan kemampuan dipimpin. Dua-duanya harus ditumbuhkan,” jelas Anies, yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Menurutnya, kemampuan leadership menjadi bekal penting yang akan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, terlepas dari profesi dan jabatan apa pun di masa depan.

“Leadership itu merupakan hal yang luar biasa penting. Dan ke manapun Anda bertugas, Anda membutuhkan kemampuan leadership itu,” tambahnya.

Ia juga menyoroti perbedaan mendasar antara dunia pendidikan dengan dunia nyata setelah lulus kuliah. Selama masa sekolah dan kuliah, seseorang terbiasa dihadapkan pada soal-soal dengan pilihan berganda. Namun, setelah lulus, kehidupan tidak lagi memberi pilihan yang jelas. Segalanya menjadi tanggung jawab pribadi, dan individu harus mengambil keputusan sendiri tanpa petunjuk seperti di masa studi.

“Selama sekolah sampai kuliah, kita akan disuguhi dengan pilihan berganda. Akan tetapi ketika lulus S1, sudah tidak ada yang namanya pilihan berganda,” katanya.

Ia melanjutkan, “Setelah lulus, kita ketemunya kertas kosong yang Anda isi sendiri. Anda tulis sendiri. Anda gambar sendiri. Anda tentukan sendiri. Anda tidak akan ketemu lagi yang namanya pilihan berganda.”

Dengan gaya penyampaian yang lugas dan inspiratif, Anies mengajak mahasiswa untuk melihat fase perkuliahan sebagai peluang, bukan rutinitas. Ia mendorong agar mereka tidak hanya fokus pada nilai akademis, tetapi juga memperluas cakrawala berpikir, membentuk jaringan sosial yang sehat, serta aktif dalam kegiatan yang bisa mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan.

Kehadiran Anies di Unisba menjadi pengingat penting bagi mahasiswa akan tanggung jawab pribadi dalam menyusun masa depan. Ia meyakini, siapa pun yang mempersiapkan diri dengan baik di masa kuliah akan memiliki arah hidup yang lebih jelas ketika berada di persimpangan besar setelah lulus.

Melalui kuliah tamu tersebut, pesan yang ditinggalkan bukan hanya soal teori pendidikan karakter, tetapi ajakan nyata untuk mulai bergerak, belajar memimpin, dan berani mengambil tanggung jawab sejak dini.

Terkini

BTN Pastikan Operasional Bank Syariah Nasional Sebelum 2026

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:53 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Mencapai Level Rekor

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:52 WIB

Saham Pilihan Hari Ini, Pantau Rekomendasi IHSG 2025

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:51 WIB

11 Peluang Bisnis Pelajar SMA Agar Uang Jajan Tambah

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:50 WIB

Asuransi Pilihan Tepat Lindungi Masa Depan Finansial

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:48 WIB