JAKARTA - Di tengah perkembangan zaman yang semakin didominasi oleh teknologi digital, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pun dituntut untuk ikut beradaptasi. Inilah yang mendorong sebuah pelatihan diadakan di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Melalui pelatihan bertema desain grafis dan digital marketing, puluhan pelaku UMKM setempat menunjukkan antusiasme besar dalam belajar hal-hal baru yang bisa meningkatkan daya saing usaha mereka di era digital.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Brawijaya (UB), yang menggandeng lintas program studi dan melibatkan sejumlah dosen serta mahasiswa dalam pelaksanaannya. Fokus utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam mengelola usaha mereka secara digital, khususnya dalam hal visualisasi produk dan strategi pemasaran melalui media sosial dan platform daring lainnya.
“UMKM desa harus mampu memanfaatkan teknologi digital agar bisa bertahan dan berkembang. Pelatihan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas usaha mereka dari sisi visual produk hingga strategi pemasaran daring,” ujar Erlangga Setyawan, SP., MM., CODP, selaku dosen pembimbing dalam kegiatan tersebut.
Berlangsung di Balai Desa Ngenep, pelatihan ini menyasar para pelaku usaha lokal yang sebagian besar masih mengandalkan metode pemasaran konvensional. Kegiatan ini pun mendapat respons positif dari peserta yang merasa bahwa pelatihan seperti ini sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini.
Pelaksanaan pelatihan dipimpin oleh Muhammad Naufal Majid dan Anindyta Nur Fatimah sebagai ketua tim pelaksana. Dalam kegiatan ini, materi diberikan secara sistematis dengan pemateri utama yakni dosen UB Andira Dwi Wiranugraha, SM., MBA, yang turut didampingi oleh Elma Amalia, salah satu mahasiswi yang aktif mendampingi pelaku UMKM binaan.
Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam dunia usaha digital. Di antaranya strategi pemasaran digital, optimalisasi media sosial sebagai media promosi, penggunaan Canva untuk membuat desain kemasan produk yang menarik, serta pengelolaan marketplace secara profesional.
Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi inti. Pada sesi pertama, peserta diajak memahami strategi promosi digital menggunakan platform populer seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business. Pemaparan dilakukan secara praktis sehingga peserta bisa langsung mencoba menerapkannya ke dalam bisnis masing-masing.
Sesi kedua lebih menekankan pentingnya visual branding dalam menarik minat konsumen. Pada bagian ini, peserta dilatih secara langsung menggunakan Canva untuk membuat desain kemasan produk. Banyak dari peserta yang sebelumnya belum pernah menggunakan platform desain digital merasa terbantu karena Canva dapat digunakan secara gratis dan praktis.
Selanjutnya, sesi ketiga mengangkat topik pengelolaan toko online atau marketplace. Dalam sesi ini, peserta diberi pemahaman mengenai pengaturan katalog produk, manajemen stok, teknik promosi daring, hingga bagaimana memberikan respons cepat kepada pelanggan secara profesional.
Sebagai bagian dari proses evaluasi dan praktik langsung, pelatihan ini juga menyediakan sesi konsultasi individu. Peserta diberi kesempatan berkonsultasi mengenai produk masing-masing dan mendapatkan masukan spesifik dari pemateri. Sesi ini diakhiri dengan kuis interaktif berbasis studi kasus. Peserta terbaik dalam kuis diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi.
Pelatihan ini memberikan angin segar bagi banyak pelaku UMKM yang merasa bahwa mereka perlu memperbaharui pendekatan bisnis mereka. Beberapa peserta mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membuka wawasan dan memberikan panduan yang bisa langsung diterapkan dalam bisnis mereka sehari-hari.
Selain peserta, apresiasi juga datang dari aparatur desa dan pengelola UMKM di Desa Ngenep. Mereka menilai bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat dan berharap agar bisa dilakukan secara berkala.
Tak hanya berhenti pada pelatihan sekali waktu, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya menegaskan komitmennya untuk tetap mendampingi para pelaku UMKM di desa tersebut. Pendampingan akan dilakukan secara daring maupun melalui kunjungan lapangan, agar penerapan ilmu yang telah diberikan bisa berjalan berkelanjutan dan memberikan hasil yang maksimal.
Program ini menjadi wujud nyata dari kolaborasi antara universitas dan masyarakat dalam membangun UMKM yang tangguh, adaptif, serta mampu bersaing di tengah tantangan era digital. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa transformasi digital bukan hanya milik usaha besar, melainkan juga bisa dijangkau oleh pelaku usaha kecil di pedesaan.
Dengan adanya pelatihan ini, pelaku UMKM di Desa Ngenep tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga dorongan untuk melangkah lebih jauh dalam memanfaatkan potensi digital. Diharapkan, upaya ini dapat menjadi langkah awal dalam membentuk ekosistem UMKM desa yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi di masa depan.