JAKARTA - Kehadiran PT PLN (Persero) dalam peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menandai komitmen nyata perusahaan terhadap penguatan ekonomi kerakyatan melalui keandalan pasokan listrik. Acara nasional yang berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025, di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan partisipasi langsung Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Darmawan turun langsung ke lokasi guna memastikan seluruh sistem kelistrikan di area utama dan sekitarnya berjalan optimal. Tindakan ini mencerminkan kesiapan PLN dalam memberikan dukungan infrastruktur yang stabil dalam mendukung agenda strategis negara, khususnya dalam membangun fondasi ekonomi desa yang kuat dan mandiri.
Acara peluncuran Koperasi Merah Putih menjadi simbol penggerak pembangunan desa dan konsolidasi ekonomi rakyat. Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya menekankan pentingnya koperasi sebagai sarana penguatan ekonomi rakyat dari tingkat desa. Ia menegaskan, koperasi akan menjadi jembatan antara kebutuhan dasar rakyat dan peran negara dalam menyediakannya, termasuk dalam hal listrik, air, dan pangan.
"Melalui koperasi, negara dapat memastikan rakyat di desa memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti listrik, air, dan pangan," ujar Presiden Prabowo. Ia juga menargetkan agar seluruh desa dapat menikmati akses listrik dalam waktu empat tahun ke depan sebagai bagian dari percepatan pembangunan nasional berbasis kerakyatan.
Kehadiran PLN dalam acara ini tidak sekadar seremonial. Secara teknis, PLN mengerahkan kekuatan penuh dalam mendukung kelancaran kegiatan. Sebanyak 57 personel teknis diterjunkan ke lapangan dengan kesiapan penuh, termasuk peralatan pendukung kelistrikan yang mencakup dua Unit Gardu Bergerak (UGB) 250 kVA, dua genset 250 kVA, serta Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 100 kVA.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari strategi antisipatif PLN dalam menjamin keandalan jaringan distribusi. Inspeksi rutin dan pemeliharaan preventif dilakukan di wilayah sekitar acara guna meminimalkan potensi gangguan. Tujuannya jelas: memastikan setiap detik kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan daya listrik.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, yang turut hadir dalam peluncuran tersebut, menyampaikan bahwa keberadaan Koperasi Desa Merah Putih juga membawa manfaat langsung kepada masyarakat dari sisi pelayanan publik, termasuk dalam hal pembayaran tagihan listrik PLN.
“Pembayaran listrik kini bisa dilakukan di Kopdes. PLN menyampaikan, setiap orang yang bayar listrik di sini nanti (Kopdes) akan dapat (komisi) Rp1.000–2.000. Ini bentuk layanan yang langsung menyentuh masyarakat,” terang Zulkifli.
Artinya, koperasi tidak hanya menjadi pusat ekonomi desa, tetapi juga perpanjangan tangan dari layanan energi yang selama ini hanya terpusat di kota atau sistem online. Dengan pendekatan ini, koperasi menjadi simpul yang menjembatani rakyat desa dengan berbagai layanan strategis secara langsung dan praktis.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Sugeng Widodo, juga menegaskan bahwa dukungan PLN terhadap acara ini merupakan cerminan nyata dari tanggung jawab perusahaan terhadap pembangunan desa.
“PLN hadir dengan komitmen penuh untuk menjamin keandalan pasokan listrik di setiap momen penting bagi kemajuan bangsa, termasuk dalam peluncuran program strategis nasional Koperasi Merah Putih yang menjadi tonggak kebangkitan ekonomi desa. Ini adalah bentuk kontribusi nyata PLN dalam mendukung pemerataan pembangunan dan kemandirian energi dari desa,” kata Sugeng Widodo.
Menurutnya, peluncuran koperasi ini menjadi momentum penting untuk membangun fondasi ekonomi desa yang lebih kuat. Dengan akses listrik yang stabil, koperasi bisa berkembang menjadi pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga digitalisasi di tingkat lokal.
Dukungan listrik yang memadai bukan hanya membantu kegiatan koperasi berjalan efektif, tetapi juga memperkuat seluruh aktivitas produktif masyarakat desa. Dalam jangka panjang, sistem kelistrikan yang andal di desa akan membuka peluang pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pertanian terpadu, hingga digitalisasi layanan publik berbasis teknologi.
Dengan pendekatan yang terintegrasi, PLN dan pemerintah ingin memastikan bahwa pembangunan di desa tidak lagi tertinggal dari kota. Salah satu kunci utamanya adalah listrik. Oleh karena itu, jaminan keandalan pasokan listrik selama acara peluncuran bukan sekadar tugas teknis, tetapi menjadi bentuk nyata peran PLN dalam menciptakan pemerataan pembangunan.
Komitmen ini tidak berhenti di Klaten. Program Koperasi Merah Putih dan ekspansi layanan PLN ke desa-desa akan terus berjalan secara simultan di seluruh Indonesia. Setiap langkah kecil dalam membangun infrastruktur kelistrikan di desa akan berkontribusi besar terhadap pencapaian tujuan besar: Indonesia yang berdaulat dalam energi, berkeadilan dalam pembangunan, dan berdaya dalam ekonomi kerakyatan.
Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang dihadiri langsung oleh Presiden RI menjadi peristiwa monumental dalam sejarah pengembangan ekonomi desa Indonesia. PLN, sebagai penyedia energi nasional, turut menjadi bagian penting dalam momen ini dengan memastikan keandalan sistem kelistrikan dan mendekatkan akses layanan kepada masyarakat.
Ke depan, sinergi antara koperasi, PLN, dan pemerintah daerah diharapkan semakin erat dalam mendukung Indonesia yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. Energi listrik bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga simbol kemajuan dan pemerataan. Dengan dukungan seperti ini, desa bukan lagi sekadar pinggiran, melainkan pusat pertumbuhan baru yang strategis bagi masa depan bangsa.