AI Jadi Andalan BUMN Bantu UMKM Berkembang

Jumat, 01 Agustus 2025 | 11:43:01 WIB
AI Jadi Andalan BUMN Bantu UMKM Berkembang

JAKARTA - Pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam sektor usaha kecil kini menjadi sorotan utama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Transformasi digital yang sedang berlangsung diarahkan untuk tidak hanya menyentuh korporasi besar, tetapi juga menjangkau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Langkah ini diharapkan menjadi motor penggerak agar UMKM dalam negeri dapat naik kelas dan lebih kompetitif di ranah nasional maupun global. Dalam kegiatan PaDi UMKM Hybrid Expo Conference 2025 yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 1 Agustus 2025, Kementerian BUMN menyampaikan dukungannya terhadap pemanfaatan teknologi AI sebagai alat untuk memperkuat sektor UMKM di Indonesia.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menekankan pentingnya transformasi digital sebagai pondasi utama dalam memperkuat rantai pasok industri yang semakin kompleks.

“Dengan pemanfaatan teknologi AI, UMKM dapat lebih cepat dalam menganalisa permintaan pasar,” ujar Loto dalam sambutannya. Menurutnya, kemampuan membaca tren dan permintaan pasar secara real-time melalui sistem berbasis AI bisa memberikan keunggulan kompetitif bagi UMKM yang selama ini memiliki keterbatasan data dan akses informasi pasar.

Selain analisa pasar, Loto menjelaskan bahwa teknologi AI juga bisa dimanfaatkan untuk memprediksi kebutuhan stok bahan baku. Dengan kemampuan itu, pelaku UMKM dapat lebih efisien dalam mengatur persediaan dan waktu produksi, sehingga proses produksi berjalan lebih adaptif terhadap perubahan kondisi pasar.

Loto menambahkan bahwa salah satu keunggulan utama penerapan AI di sektor UMKM terletak pada integrasi data antara pembeli dan penjual. “AI juga dinilai mampu membuka jalan dalam proses integrasi data antara pembeli dan penjual, sehingga proses bisnis menjadi lebih presisi dan responsif terhadap dinamika pasar,” paparnya.

Melalui forum ini, lanjut Loto, Kementerian BUMN ingin mendorong teknologi AI menjadi fasilitator yang membuka jalan bagi UMKM untuk masuk ke dalam rantai industri berskala nasional hingga global. Dukungan ini diwujudkan melalui ekosistem digital yang telah dikembangkan oleh Kementerian BUMN, yakni Pasar Digital UMKM atau PaDi UMKM.

“Melalui kegiatan ini, Kementerian BUMN ingin memanfaatkan AI untuk menjadi fasilitator yang dapat mendorong UMKM untuk masuk ke dalam rantai industri baik skala nasional maupun global,” tegasnya.

PaDi UMKM sendiri telah menjadi platform yang memainkan peran penting dalam mempertemukan pelaku UMKM dengan perusahaan-perusahaan besar, khususnya BUMN, yang menjadi pasar potensial dan strategis. Keberadaan PaDi UMKM juga sekaligus menjadi jembatan dalam meningkatkan kapabilitas pelaku usaha agar mampu memenuhi standar kualitas dan efisiensi dalam rantai pasok industri.

Lebih lanjut, Loto berharap bahwa platform PaDi UMKM dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil, serta mendukung peningkatan kapasitas bisnis agar setara dengan mitra usaha besar. Menurutnya, kemampuan beradaptasi terhadap standar industri besar menjadi kunci bagi UMKM agar dapat bertahan dan berkembang.

Di sisi lain, Chief Executive Officer (CEO) PaDi UMKM, Jimmy Karisma Ramadhan, turut memberikan penjelasan tentang capaian dan transformasi platform digital tersebut. Ia menyampaikan bahwa saat ini, PaDi UMKM telah menjadi ekosistem besar yang terus berkembang dan menjadi andalan pelaku UMKM.

“Saat ini PaDi UMKM telah memiliki 130 ribu pelaku usaha yang tergabung,” ujar Jimmy. Sejak diluncurkan, platform ini telah mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp18 triliun, angka yang menunjukkan potensi besar dari integrasi digital dalam pengembangan sektor UMKM.

Lebih dari sekadar marketplace, PaDi UMKM kini hadir sebagai ekosistem lengkap yang mencakup pasar digital, pembiayaan, logistik, edukasi, hingga analisis data. Hal ini membuat pelaku UMKM tak hanya mendapat akses pasar, tetapi juga layanan pendukung bisnis yang dibutuhkan untuk tumbuh.

“Pihaknya sudah bertransformasi menjadi satu ekosistem yang besar berisi pasar digital atau marketplace, pembiayaan, logistik, edukasi hingga analisis data yang bermanfaat,” ujar Jimmy menjelaskan.

Dengan berbagai fitur yang tersedia di dalam platform PaDi UMKM, para pelaku usaha kini dapat memperluas jangkauan pasar mereka dari yang sebelumnya hanya melayani pelanggan ritel, menjadi mitra bisnis dalam skema B2B (business to business). Ini menjadi peluang strategis, khususnya untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki kebutuhan pengadaan barang dan jasa yang sangat besar.

“Kami hadir untuk membantu para pelaku usaha kecil untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” tambah Jimmy.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti konkret bahwa penerapan teknologi digital, termasuk AI, dapat menjadi solusi strategis untuk mendongkrak daya saing UMKM Indonesia. Kolaborasi antara Kementerian BUMN dan pelaku industri digital diharapkan mampu menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi.

Dengan dukungan kebijakan dan infrastruktur yang memadai, transformasi digital UMKM melalui pemanfaatan AI dapat menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih merata dan tangguh. Melalui inisiatif ini, masa depan UMKM Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam peta industri global.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB