JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pembaruan penting terkait proses naturalisasi dua pemain untuk Timnas Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Rencana ini menjadi salah satu prioritas PSSI dalam memperkuat skuad Garuda.
Dalam keterangannya, Erick menyatakan bahwa surat-menyurat dengan dua pemain tersebut hampir rampung. Ia juga menekankan pentingnya mendapatkan persetujuan dari orang tua pemain yang akan dinaturalisasi. Hal tersebut menjadi syarat mutlak sebelum proses resmi dilanjutkan.
“Dalam pekan ini, surat-menyurat antara kami dengan pemain sepertinya akan kami dapatkan,” ujar Erick Thohir.
Tiga Pemain Diincar, Dua Masih Dirahasiakan
Erick mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan naturalisasi tiga pemain. Salah satunya adalah Mauro Zijlstra, yang namanya sudah diumumkan ke publik. Namun, dua nama lainnya masih dirahasiakan demi menjaga kelancaran proses.
Meski identitasnya belum diungkapkan secara resmi, kabar dari media Belanda menyebutkan bahwa Miliano Jonathans, winger FC Twente, menjadi salah satu kandidat kuat. Miliano diketahui lahir di Arnhem, Belanda pada 5 April 2004 dan memiliki garis keturunan Indonesia dari Depok, Jawa Barat.
“Kan mesti ada clearance dari orang tua dan pemain bahwa mereka ke sini untuk Merah Putih,” jelas Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI.
Tahapan Proses Resmi Naturalisasi
Proses naturalisasi dua pemain ini akan melalui beberapa tahapan penting. Erick Thohir menjelaskan bahwa proses pertama adalah wawancara oleh pihak pemerintah. Proses ini menjadi syarat administratif sebelum pengajuan resmi dilakukan.
Setelah wawancara, Erick akan menyerahkan berkas naturalisasi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo. Dari Menpora, dokumen akan diteruskan kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkum), Supratman Andi Agtas, yang akan membawa permohonan ini kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.
Erick merinci alur proses tersebut dengan jelas, “Dari situ akan terjadi interview dari pihak pemerintah dengan mereka. Karena sudah ada surat, baru interview,” katanya.
“Baru kita kirimkan surat ke Pak Menpora, Pak Menpora ke Menkum, Menkum ke Bapak Presiden, Pak Presiden kirim ke DPR,” lanjut Erick.
Mauro Zijlstra Sudah Kantongi Persetujuan Presiden
Terkait naturalisasi Mauro Zijlstra, prosesnya sudah memasuki tahap lanjutan. Erick Thohir menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan persetujuan dan menyerahkan pengajuan tersebut ke DPR.
Namun, pengesahan dari DPR masih tertunda karena saat ini DPR sedang dalam masa reses. Hal ini menyebabkan pengesahan formal terhadap naturalisasi Mauro belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Seperti yang kemarin Mauro, Bapak Presiden sudah kirim ke DPR. Cuma karena DPR sudah reses, jadi nanti kita akan mengusulkan bersama-sama dengan tambahan dua pemain lain,” jelas Erick.
Dipercepat demi Gantikan Pemain Cedera
Langkah naturalisasi ini dilakukan sebagai respons cepat atas kondisi timnas yang membutuhkan penguatan skuad. PSSI melihat adanya potensi absennya Ole Romeny pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akibat cedera. Karena itu, proses naturalisasi tiga pemain ini dianggap sebagai solusi realistis untuk menjaga daya saing tim.
Erick Thohir menilai bahwa tambahan pemain dari luar negeri yang memiliki darah Indonesia bisa menjadi kekuatan baru bagi timnas. PSSI pun menggenjot proses ini agar bisa selesai sebelum jadwal pertandingan pada Oktober 2025.
Sinergi Antarlembaga Jadi Kunci Kelancaran
Dalam pelaksanaan proses naturalisasi ini, sinergi antara berbagai lembaga menjadi faktor utama. Erick menyebut bahwa kerja sama antara PSSI, Kemenpora, Kemenkumham, hingga DPR dan Presiden sangat penting dalam menyukseskan rencana ini.
Prosedur yang dijelaskan Erick menggambarkan koordinasi lintas lembaga yang ketat, mulai dari pengumpulan dokumen, wawancara, hingga persetujuan resmi. Semua langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses naturalisasi berjalan sesuai aturan hukum dan etika yang berlaku.
Dukungan untuk Pemain dan Keluarga
Selain proses administratif, PSSI juga memperhatikan aspek sosial dan psikologis dalam naturalisasi pemain. Oleh karena itu, permintaan persetujuan orang tua menjadi salah satu komponen penting. PSSI ingin memastikan bahwa keputusan untuk membela Timnas Indonesia benar-benar datang dari komitmen pribadi pemain dan didukung penuh oleh keluarga mereka.
Dengan adanya persetujuan dari keluarga, PSSI berharap pemain yang dinaturalisasi dapat memberikan kontribusi maksimal karena merasa dihargai dan diterima sebagai bagian dari keluarga besar sepak bola nasional.
Harapan untuk Kualifikasi dan Masa Depan Timnas
Dengan percepatan proses naturalisasi ini, PSSI memiliki harapan besar untuk memperkuat komposisi timnas di ajang internasional. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia, tidak hanya dalam kompetisi regional, tetapi juga di tingkat dunia.
Kehadiran pemain keturunan dengan pengalaman bermain di luar negeri diharapkan mampu menambah variasi dan kekuatan strategi permainan. Kombinasi antara pemain lokal dan naturalisasi diyakini bisa memberikan hasil positif pada ajang kualifikasi mendatang.