JAKARTA - Di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan mulai dari inflasi yang meningkat, ketidakpastian geopolitik, hingga tren suku bunga yang terus naik banyak individu justru memilih untuk menunda investasi sambil menunggu waktu yang dianggap lebih aman. Namun, pendekatan tersebut berisiko membuat mereka kehilangan kesempatan berharga. Dalam laporan terbaru yang dirilis Bank DBS Indonesia, diungkapkan bahwa justru kondisi seperti sekarang inilah yang menjadi momen penting untuk memulai investasi dengan strategi yang tepat.
Risiko Tak Dapat Dihindari, Tapi Dapat Diantisipasi
Ketidakpastian ekonomi memang tidak bisa dihindari. Namun, laporan CIO Insights dari Bank DBS menekankan bahwa membiarkan ketidakpastian menjadi alasan untuk bersikap pasif hanya akan membuat investor tertinggal dari momentum pemulihan pasar. Dalam pandangan ini, strategi barbell menjadi solusi cerdas. Strategi tersebut menggabungkan aset dengan pendapatan stabil seperti obligasi dengan aset pertumbuhan seperti saham guna membentuk portofolio yang tangguh terhadap guncangan ekonomi.
Lebih dari sekadar mencari keuntungan, investasi kini berperan sebagai pelindung daya beli dari tekanan inflasi yang masih mengintai. Dalam lingkungan seperti ini, pendekatan aktif dan berwawasan jangka panjang dinilai jauh lebih efektif.
Diversifikasi: Pilar Utama dalam Strategi Investasi
Bank DBS menyarankan untuk tidak menempatkan seluruh dana pada satu jenis aset atau pasar. Diversifikasi merupakan strategi utama yang kini diperluas tidak hanya pada jenis aset seperti saham dan obligasi, tapi juga pada lokasi geografis dan sektor industri.
Investor disarankan untuk melihat peluang baik di pasar domestik maupun internasional. Di saat yang sama, pendekatan lintas sektor juga ditekankan, misalnya dengan memasukkan sektor defensif seperti barang konsumsi dalam portofolio, tidak hanya terfokus pada sektor teknologi atau finansial saja. Dengan cara ini, risiko tersebar lebih merata dan peluang mendapatkan imbal hasil meningkat.
Stabilitas Menjadi Pertimbangan Penting
Ketika pasar mengalami volatilitas tinggi, aset yang lebih stabil dan likuid menjadi pilihan utama. Bank DBS merekomendasikan untuk meningkatkan alokasi pada obligasi pemerintah dan reksa dana pendapatan tetap. Instrumen-instrumen ini menawarkan risiko yang lebih rendah serta pendapatan berkala, menjadikannya pilihan ideal bagi investor dengan profil risiko konservatif.
Saham dari sektor kebutuhan pokok juga patut dipertimbangkan. Sektor ini cenderung tetap kuat bahkan saat pertumbuhan ekonomi melambat, karena produknya tetap dibutuhkan masyarakat luas.
Peluang untuk Investor Berani
Walau banyak yang memilih berhati-hati, koreksi pasar justru bisa menjadi peluang emas bagi mereka yang berani dan memiliki pandangan jangka panjang. Harga aset berkualitas yang sedang turun menjadi kesempatan untuk membeli dengan harga diskon.
Namun, langkah ini tentu membutuhkan analisis yang mendalam dan keyakinan tinggi. Bagi investor dengan profil agresif, masa seperti ini justru bisa menjadi titik awal akumulasi aset potensial yang akan menghasilkan keuntungan signifikan saat ekonomi kembali membaik.
Ragam Produk Investasi Bank DBS Indonesia
Sebagai mitra terpercaya, Bank DBS Indonesia menawarkan berbagai pilihan produk investasi yang bisa diakses melalui aplikasi DBS digibank. Hanya dengan modal awal Rp100.000, nasabah dapat memilih dari berbagai jenis reksa dana hingga produk terstruktur.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Cocok untuk investor yang menginginkan pendapatan rutin dan stabil. Dana ini dikelola secara profesional dan dialokasikan pada obligasi berkualitas tinggi.
Reksa Dana Saham Domestik
Memberikan kesempatan untuk mendapatkan pertumbuhan jangka panjang dengan berinvestasi pada saham unggulan dalam negeri. Beberapa di antaranya bahkan membagikan dividen saham secara berkala.
Reksa Dana Saham Internasional
Sebagai alternatif diversifikasi global, reksa dana ini menargetkan saham dari negara-negara dengan ekonomi kuat dan kebijakan mendukung pertumbuhan. Hal ini membuka peluang dari variasi mata uang dan kondisi pasar global.
Obligasi Pemerintah dan Sekunder
Bank DBS menyediakan akses pada surat utang negara seperti ORI dan SBN lainnya. Selain keamanan, obligasi ini menawarkan pendapatan tetap. Investor juga dapat membeli dan menjual obligasi di pasar sekunder untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga.
Deposito Berjangka
Tersedia dalam rupiah maupun valuta asing, memberikan suku bunga tetap yang lebih tinggi dari tabungan biasa, cocok untuk mereka yang menginginkan kestabilan dan keamanan dana.
Produk Investasi Terstruktur
Tersedia dua jenis, yakni Currency Linked Investment (CLI) dan Interest Rate Linked Investment (IRLI). CLI menggabungkan deposito dengan opsi mata uang, sementara IRLI terkait dengan referensi suku bunga, menawarkan potensi imbal hasil tetap atau mengambang.
Investasi Berbasis ESG
Investasi yang tak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tapi juga berdampak positif terhadap lingkungan dan sosial. Dengan memilih perusahaan yang mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), investor turut mendorong praktik bisnis yang etis dan berkelanjutan.
Kemudahan Akses dan Edukasi
Melalui aplikasi DBS digibank, siapa pun kini bisa memulai investasi dengan mudah, cepat, dan terjangkau. Tak perlu datang ke kantor cabang atau berkonsultasi lama, semua cukup dari genggaman.
DBS juga aktif dalam menggelar program edukatif seperti Smart Talk dan DBS CIO Insights, guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Tujuannya jelas: membantu lebih banyak orang memahami, merencanakan, dan mengelola aset dengan percaya diri.
Ketidakpastian Bukan Alasan untuk Diam
Berinvestasi di masa penuh ketidakpastian memang bukan perkara mudah. Namun dengan strategi tepat, diversifikasi cerdas, serta dukungan dari lembaga finansial yang solid, potensi keuntungan tetap terbuka lebar. Kini adalah waktu yang tepat untuk mulai melangkah.
Untuk memulai, cukup unduh aplikasi DBS digibank dan temukan pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan serta tujuan keuangan Anda.