JAKARTA - Petani tembakau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tengah mengembangkan varietas baru tanaman tembakau yang bernama Srumpung. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya petani setempat untuk meningkatkan kualitas hasil panen sekaligus memperluas pangsa pasar tembakau Kudus yang selama ini telah dikenal luas. Pada tahun ini, para petani mulai menanam varietas Srumpung yang sebelumnya banyak dibudidayakan di daerah Mranggen. Penanaman varietas ini tidak hanya sekadar percobaan, melainkan sebuah strategi yang matang guna mengoptimalkan produksi dan menjawab tantangan pasar tembakau yang terus berubah.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, menjelaskan bahwa penanaman tembakau Srumpung saat ini merupakan bagian dari kajian yang terus dilakukan oleh para petani dan pemerintah daerah. Proses penanaman varietas baru ini harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca yang tepat agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Agus mengatakan, “Saat ini para petani sudah mulai melakukan penanaman tembakau Srumpung, mengingat prosesnya perlu memperhatikan cuaca yang tepat.”
Lebih jauh Agus menuturkan bahwa sebelumnya varietas tembakau yang banyak dibudidayakan di Kudus adalah Prancak dari Madura. Namun, dengan pertimbangan adaptasi pasar dan distribusi, petani mulai beralih mencoba varietas Srumpung yang dinilai lebih sesuai. “Ini bagian dari mencoba untuk mencari pangsa pasar agar tembakau di Kudus mudah didistribusikan,” ujarnya. Penanaman varietas Srumpung di Kudus dimulai pada bulan-bulan yang dianggap paling tepat agar hasil panen nanti optimal.
- Baca Juga Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU
Selain penyesuaian dengan cuaca, uji coba tembakau Srumpung juga dilakukan untuk mencocokkan varietas ini dengan kontur tanah di Kudus. Hal ini penting agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan kualitas tembakau yang maksimal. Agus menambahkan, “Sehingga hasil panennya bisa lebih maksimal dan berkualitas.” Dengan begitu, produksi tembakau Kudus diharapkan meningkat secara kuantitas dan kualitas.
Pada tahun sebelumnya, para petani di Kudus telah melakukan panen tembakau Srumpung pada lahan seluas dua hektare. Hasil panen tersebut mendapatkan respons positif karena kualitas tembakau dinilai sudah cukup baik. Bahkan, hasil panen langsung diambil oleh pengepul yang datang dari luar kota. Hal ini menunjukkan bahwa tembakau varietas Srumpung memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan dan mendapat minat pasar.
Melihat peluang ini, tahun ini petani tembakau Kudus menambah luas lahan untuk budidaya varietas Srumpung. Dari sebelumnya hanya dua hektare, kini lahan tanam diperluas menjadi tujuh hektare yang tersebar di Desa Menawan dan Desa Klumpit, Kecamatan Gebog. Perluasan lahan ini sekaligus diikuti dengan bertambahnya jumlah petani yang menanam tembakau varietas Srumpung. “Memang tahun ini ada tambahan luasan lahan. Petaninya juga bertambah, sekarang sekitar dua puluh petani yang bergelut di tembakau,” ujar Agus.
Penambahan lahan dan petani yang menanam varietas Srumpung menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Mereka percaya bahwa varietas ini akan membawa hasil yang lebih baik dan mampu bersaing di pasar. Keberhasilan uji coba dan hasil panen yang memuaskan mendorong mereka untuk terus mengembangkan tanaman ini.
Petani dan pemerintah daerah terus melakukan pendampingan dan kajian teknis agar budidaya tembakau Srumpung berjalan lancar dan memberikan hasil maksimal. Pendampingan ini meliputi pelatihan teknik bercocok tanam, pengelolaan lahan, hingga cara memanen yang benar agar kualitas tembakau tetap terjaga. Pendampingan juga penting untuk mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan efisiensi produksi.
Agus berharap bahwa dengan adanya varietas baru Srumpung ini, komoditas tembakau Kudus dapat terus berkembang dan berkontribusi signifikan pada perekonomian lokal. “Kami berharap ke depannya, komoditas tembakau dari petani di Kudus bisa berkembang. Hasil panen lebih berkualitas dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” pungkasnya.
Pengembangan varietas Srumpung di Kudus juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga keberlangsungan usaha tani tembakau. Petani dihadapkan pada tantangan perubahan iklim dan dinamika pasar yang cepat, sehingga dibutuhkan inovasi dan adaptasi agar tetap kompetitif. Varietas baru yang cocok dengan kondisi lokal menjadi salah satu solusi yang diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih optimal dan stabil.
Selain itu, dengan varietas yang tepat, petani dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas lahan. Hal ini tentu saja berimplikasi pada peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Keberhasilan varietas Srumpung dapat menjadi model pengembangan pertanian yang adaptif dan berkelanjutan di daerah lain.
Secara keseluruhan, langkah petani Kudus dalam mengembangkan tembakau varietas Srumpung menunjukkan kemauan kuat untuk berinovasi dan beradaptasi. Kolaborasi antara petani, pemerintah daerah, dan pengepul menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan berkelanjutan, tembakau Kudus diharapkan tetap menjadi komoditas unggulan yang memberikan nilai tambah bagi daerah dan petaninya.