JAKARTA - Pada tanggal 12 Agustus 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina mengalami beberapa perubahan signifikan. Setelah penyesuaian harga sejak awal bulan, sejumlah jenis BBM non-subsidi mengalami penurunan harga, sementara beberapa jenis lainnya mengalami kenaikan. Kondisi ini mencerminkan dinamika pasar energi yang terus beradaptasi dengan berbagai faktor, mulai dari kondisi pasar global hingga kebijakan pemerintah dan perusahaan energi.
Penurunan dan kenaikan harga BBM ini tidak hanya terjadi di Pertamina, tetapi juga di perusahaan lain seperti Shell, Vivo, dan BP yang turut melakukan penyesuaian harga BBM pada periode yang sama. Masyarakat dan konsumen di Jabodetabek diimbau untuk memahami daftar terbaru harga BBM agar dapat mengelola pengeluaran bahan bakar dengan lebih baik.
Penurunan Harga BBM Non Subsidi di Pertamina
- Baca Juga Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU
Salah satu perubahan utama adalah penurunan harga BBM non subsidi di Pertamina. Harga Pertamax yang sebelumnya berada di angka Rp12.500 per liter kini turun menjadi Rp12.200 per liter. Penurunan serupa juga terjadi pada Pertamax Turbo yang turun dari Rp13.500 per liter menjadi Rp13.200 per liter. Penurunan harga ini tentunya menjadi kabar baik bagi pengguna kendaraan bermotor yang selama ini mengandalkan BBM jenis ini.
Selain itu, Pertamax Green yang merupakan varian ramah lingkungan juga dijual dengan harga Rp13.000 per liter. Penurunan harga ini dapat mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan di tengah upaya pengurangan emisi karbon dan peningkatan kualitas udara.
Kenaikan Harga BBM Diesel dan Pertamina Dex
Di sisi lain, terdapat beberapa jenis BBM yang mengalami kenaikan harga. Dexlite yang sebelumnya dijual Rp13.320 per liter naik menjadi Rp13.850 per liter. Begitu pula Pertamina Dex yang naik dari Rp13.320 menjadi Rp14.150 per liter. Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor produksi dan distribusi yang meningkat, serta fluktuasi harga minyak dunia yang mempengaruhi biaya operasional.
Kenaikan harga BBM jenis diesel ini berdampak pada sektor transportasi dan logistik yang menggunakan diesel sebagai bahan bakar utama. Meski demikian, pemerintah dan Pertamina tetap menjaga agar kenaikan ini tidak memberatkan konsumen, terutama pada produk subsidi dan BBM jenis Pertalite serta solar subsidi yang tetap stabil.
Harga BBM Subsidi Tetap Stabil
Untuk jenis BBM bersubsidi, harga tetap dipertahankan pada level yang sudah ditetapkan. Pertalite tetap dijual Rp10.000 per liter, sedangkan solar subsidi juga stabil di harga Rp6.800 per liter. Kebijakan harga ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung mobilitas masyarakat berpenghasilan rendah serta sektor ekonomi yang bergantung pada BBM subsidi.
Stabilitas harga BBM subsidi ini menjadi faktor penting dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional dan mencegah inflasi yang berlebihan akibat kenaikan harga bahan bakar.
Perbandingan Harga BBM di Perusahaan Lain
Selain Pertamina, perusahaan BBM lain seperti Shell, Vivo, dan BP juga melakukan penyesuaian harga pada periode yang sama. Berikut rincian harga BBM yang berlaku di Jabodetabek per Selasa, 12 Agustus 2025:
Shell:
Shell Super: Rp12.580 per liter
Shell V-Power: Rp13.050 per liter
Shell V-Power Nitro+: Rp13.230 per liter
Shell V-Power Diesel: Rp14.380 per liter
Vivo:
Revvo 90: Rp12.490 per liter
Revvo 92: Rp12.580 per liter
Revvo 95: Rp13.050 per liter
Diesel Primus Plus: Rp14.380 per liter
BP:
BP 92: Rp12.550 per liter
BP Ultimate: Rp13.050 per liter
BP Ultimate Diesel: Rp14.380 per liter
Perbandingan harga ini memberikan gambaran pilihan bagi konsumen untuk memilih jenis dan merek BBM sesuai dengan kebutuhan dan budget masing-masing. Penyesuaian harga di berbagai perusahaan ini juga mencerminkan persaingan sehat di sektor energi yang memberikan manfaat bagi konsumen.
Dampak dan Implikasi Bagi Konsumen
Perubahan harga BBM ini tentu berimplikasi langsung terhadap pengeluaran rumah tangga dan pelaku usaha, terutama yang bergantung pada transportasi. Penurunan harga pada beberapa jenis BBM non subsidi memberikan keringanan bagi pengguna kendaraan pribadi dan bisnis yang menggunakan BBM tersebut. Namun kenaikan harga BBM diesel harus diantisipasi dengan langkah efisiensi agar biaya operasional tetap terkendali.
Bagi pengguna BBM subsidi, harga yang stabil menjadi pengaman ekonomi, sehingga tidak menimbulkan beban tambahan di tengah inflasi dan kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Kebijakan ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Informasi Harga BBM Terbaru untuk Masyarakat
Sebagai konsumen, penting untuk selalu mengikuti perkembangan harga BBM terbaru agar dapat merencanakan pengeluaran dengan lebih baik. Penyesuaian harga BBM oleh Pertamina dan perusahaan lainnya pada Selasa, 12 Agustus 2025 ini menjadi gambaran nyata dinamika pasar energi nasional yang terus bergerak sesuai kondisi global dan lokal.
Konsumen disarankan untuk memanfaatkan harga BBM non subsidi yang turun dengan bijak, serta tetap memahami bahwa harga BBM subsidi tetap menjadi tulang punggung bagi banyak kalangan masyarakat. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat mengambil keputusan terbaik untuk kebutuhan energi dan transportasi mereka.