JAKARTA - Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya terhadap energi berkelanjutan dengan memperkuat implementasi prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) di seluruh lini operasional. Komitmen ini mencakup penguatan keamanan siber, tata kelola perusahaan yang transparan, serta praktik bisnis beretika untuk mendukung kinerja perusahaan dan kepercayaan publik.
Penjabat sementara Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menekankan bahwa keamanan siber menjadi fokus utama. Setiap sistem, jaringan, perangkat, dan data perusahaan dijaga dari serangan digital maupun akses tidak sah.
“Di era digital saat ini, keamanan siber tentu hal yang sangat krusial dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, KPI terus memperkuat kapasitasnya dalam memastikan keamanan sibernya termasuk mewajibkan pekerja melaksanakan berbagai kebijakan terkait penggunaan akun, password, maupun pelatihan,” ujar Milla.
- Baca Juga Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU
Selain keamanan siber, KPI juga memperkuat prinsip Good Corporate Governance (GCG) di seluruh unit bisnisnya. Perusahaan menegaskan komitmen sebagai korporasi energi modern yang tetap menjunjung tinggi etika, transparansi, dan keberlanjutan.
“Kami yakin, implementasi GCG yang konsisten akan memperkuat kepercayaan publik dan para pemangku kepentingan,” tambah Milla.
Regulasi dan Pedoman Internal sebagai Fondasi
Penguatan GCG KPI mengacu pada sejumlah regulasi nasional, seperti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-2/MBU/03 Tahun 2023 terkait pedoman tata kelola dan kegiatan korporasi signifikan.
Selain regulasi nasional, KPI memiliki dokumen internal yang menjadi pedoman operasional, termasuk Code of Corporate Governance, Code of Conduct, serta pedoman pengendalian gratifikasi, konflik kepentingan, dan kewajiban pelaporan harta penyelenggara negara.
KPI juga mengadopsi prinsip dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) melalui Pedoman Umum Governansi Korporat Indonesia (PUG-KI) 2021, yang menekankan empat pilar utama: perilaku beretika, akuntabilitas, transparansi, dan keberlanjutan.
“Empat pilar tersebut menjadi fondasi budaya tata kelola yang dijalankan KPI, untuk memastikan setiap kegiatan korporasi mengedepankan kejujuran, tanggung jawab sosial, serta pengelolaan informasi yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan,” jelas Milla.
Strategi ESG Mendukung Kinerja Optimal dan Lingkungan
Dalam praktiknya, penguatan tata kelola KPI menjadi strategi untuk mendukung kinerja optimal di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Perusahaan menempatkan pembangunan ekosistem hijau sebagai fokus utama, menjadikan keberlanjutan bagian dari setiap pengambilan keputusan.
Milla menambahkan, KPI telah menerbitkan Roadmap Keberlanjutan, membentuk Komite Keberlanjutan, serta menginisiasi berbagai program ESG untuk memperkuat kontribusi terhadap pembangunan hijau.
“KPI tidak hanya mengadopsi prinsip ESG, tetapi juga menjadikannya sebagai kompas dalam pengambilan keputusan dan pelaporan kinerja. Dengan ESG, KPI menunjukkan bahwa tata kelola, keberlanjutan, dan profitabilitas bisa berjalan beriringan,” kata Milla.
Kilang Tuban Sebagai Role Model Energi Berkelanjutan
KPI menargetkan Kilang Tuban menjadi role model energi berkelanjutan di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, serta menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Dengan fokus pada ESG, Kilang Tuban tidak hanya menjadi pusat produksi BBM, tetapi juga laboratorium inovasi energi bersih yang dapat menjadi contoh bagi industri lain di Tanah Air.
Dampak Positif bagi Pemangku Kepentingan
Implementasi ESG di KPI diharapkan memperkuat kepercayaan publik, investor, dan regulator terhadap perusahaan. Tata kelola yang transparan dan praktik etis juga memastikan setiap aktivitas perusahaan dapat diawasi, serta meminimalkan risiko pelanggaran hukum atau penyalahgunaan sumber daya.
Keberlanjutan menjadi strategi jangka panjang KPI untuk memastikan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar kilang.
Inovasi dan Teknologi Mendukung ESG
KPI mengintegrasikan teknologi dalam operasional untuk mendukung ESG. Penggunaan sistem digital, monitoring real-time, dan automasi proses produksi menjadi strategi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon.
Penguatan keamanan siber juga memastikan data dan informasi operasional terlindungi, sehingga pengambilan keputusan berbasis data dapat dilakukan dengan aman dan akurat.
KPI: Kilang Masa Depan dengan Tata Kelola Modern
Dengan berbagai langkah tersebut, KPI membuktikan bahwa kilang bukan sekadar fasilitas produksi energi, tetapi pusat inovasi berkelanjutan. Melalui penerapan ESG secara konsisten, perusahaan menunjukkan bahwa tata kelola, keberlanjutan, dan profitabilitas dapat berjalan beriringan.
Kilang Tuban, dengan Roadmap Keberlanjutan, Komite Keberlanjutan, dan program ESG, menjadi bukti nyata komitmen KPI dalam membangun industri energi modern, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.
KPI menegaskan bahwa masa depan energi Indonesia dapat dijalankan secara hijau tanpa mengorbankan kinerja ekonomi maupun sosial, sekaligus menjadi inspirasi bagi kilang lain di seluruh Indonesia.