PLTGU Belawan Gunakan BioCNG, Dorong Efisiensi Energi

Rabu, 20 Agustus 2025 | 09:14:41 WIB
PLTGU Belawan Gunakan BioCNG, Dorong Efisiensi Energi

JAKARTA - Transformasi energi bersih di Indonesia kembali mendapat tonggak penting dengan langkah yang dilakukan PT PLN Nusantara Power (PLN NP). Melalui inovasi terbaru, perusahaan berhasil mengubah limbah cair kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent/POME) menjadi BioCNG (Bio Compressed Natural Gas) yang digunakan untuk bahan bakar alternatif di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara.

Langkah ini menjadi penegasan nyata bahwa energi berkelanjutan tidak hanya sebatas wacana, melainkan sebuah aksi konkret yang dapat memberi manfaat langsung bagi sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung transisi menuju masa depan rendah emisi karbon.

Energi Baru dari Limbah Sawit

BioCNG yang diproduksi dari limbah sawit merupakan terobosan besar. Selama ini, POME kerap dipandang sebagai limbah yang menimbulkan masalah lingkungan. Namun, dengan inovasi PLN NP, POME justru berubah menjadi sumber energi bersih bernilai tinggi. Pemanfaatan ini sekaligus sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, di mana limbah diproses kembali agar memberikan manfaat baru.

Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, E. Haryadi, menjelaskan bahwa pengembangan BioCNG adalah bukti nyata bagaimana PLN terus berupaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil. “Pemanfaatan BioCNG merupakan aksi nyata PLN dalam mengurangi ketergantungan energi fosil dan mengoptimalkan limbah menjadi energi bersih,” ujarnya menegaskan.

Dukungan Pemerintah dan Kontribusi Energi Terbarukan

Inisiatif ini mendapatkan apresiasi langsung dari pemerintah. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, menyampaikan bahwa langkah PLN NP sangat relevan dengan strategi nasional peningkatan bauran energi baru terbarukan. Pada semester pertama tahun 2025, kontribusi EBT nasional telah mencapai 14,5%.

Menurutnya, kehadiran BioCNG menjadi bukti penting bahwa potensi energi baru di Indonesia sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060. “Penggunaan BioCNG sejalan dengan peningkatan EBT nasional dan menjadi pilar penting dalam mendukung target dekarbonisasi,” jelasnya.

Pembuktian Teknis di PLTGU Belawan

Penerapan BioCNG di PLTGU Belawan merupakan langkah pembuktian teknis bahwa limbah sawit bisa diolah secara efisien dan memberi dampak signifikan pada sistem kelistrikan. Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menyebut bahwa pemanfaatan BioCNG ini membuka peluang besar bagi energi bersih di masa depan.

“Potensi listrik dari BioCNG cukup besar. Langkah ini mendukung efisiensi energi dan kualitas udara yang lebih baik,” ujar Ruly. Ia menambahkan, keberhasilan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pemanfaatan sumber daya lokal lainnya di berbagai daerah.

Dengan kapasitas terpasang 1.184 MW, PLTGU Belawan saat ini berkontribusi sekitar 10,96% terhadap sistem kelistrikan Sumatera dan 30,75% di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Artinya, setiap langkah penguatan energi di PLTGU Belawan memiliki dampak langsung terhadap jutaan masyarakat di kawasan tersebut.

Capaian dan Target Cofiring Biomassa

Sebelumnya, PLN telah mengaplikasikan teknologi cofiring biomassa di berbagai pembangkit. Pada tahun 2024, total produksi energi dari cofiring biomassa mencapai 854 ribu MWh. Angka ini diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan implementasi BioCNG di PLTGU Belawan dan potensi pengembangannya di pembangkit lain.

Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menekan biaya bahan bakar fosil yang selama ini masih mendominasi. BioCNG pun hadir sebagai alternatif yang mampu memberikan solusi ganda: ramah lingkungan sekaligus ekonomis.

Membangun Masa Depan Energi Bersih

Transformasi energi bersih tidak bisa dilepaskan dari komitmen terhadap keberlanjutan. Melalui langkah strategis ini, PLN NP menunjukkan bahwa perusahaan BUMN mampu menjadi motor penggerak transisi energi di Indonesia. Program ini diharapkan membuka jalan bagi pemanfaatan sumber energi lokal lain, seperti biomassa, energi surya, hingga tenaga air.

Lebih jauh, keberhasilan BioCNG di PLTGU Belawan memperlihatkan betapa besar peluang pemanfaatan limbah industri perkebunan sebagai energi alternatif. Indonesia, dengan basis perkebunan kelapa sawit yang luas, memiliki potensi besar untuk menjadikan POME sebagai salah satu bahan baku utama energi terbarukan.

Dukungan terhadap Net Zero Emission 2060

Komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 menuntut berbagai langkah inovatif dari seluruh sektor, termasuk kelistrikan. Kehadiran BioCNG di PLTGU Belawan adalah salah satu wujud nyata kontribusi PLN dalam mendukung target tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, limbah tidak lagi menjadi masalah, melainkan sumber energi yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selain manfaat lingkungan, inovasi ini juga membawa nilai sosial dan ekonomi. Masyarakat sekitar diharapkan dapat merasakan dampak positif melalui peluang kerja baru, peningkatan kualitas udara, hingga keterlibatan dalam rantai pasok energi bersih.

Transformasi energi yang dilakukan PLN Nusantara Power lewat pemanfaatan BioCNG dari limbah sawit menandai babak baru sektor kelistrikan Indonesia. Dari yang semula hanya dianggap limbah, POME kini menjadi energi bersih yang mampu menopang pembangkitan listrik skala besar.

PLN NP berhasil membuktikan bahwa solusi transisi energi tidak harus bergantung pada impor teknologi, melainkan dapat lahir dari kekayaan lokal yang dikelola dengan inovasi. Dengan dukungan penuh pemerintah, masyarakat, dan teknologi, langkah ini diharapkan menjadi pondasi kuat menuju kemandirian energi serta tercapainya Indonesia bebas emisi karbon pada 2060.

Terkini