Transportasi Hijau Bali Mantapkan Uji Coba Bus Listrik

Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:19:22 WIB
Transportasi Hijau Bali Mantapkan Uji Coba Bus Listrik

JAKARTA - Komitmen Bali menuju era transportasi ramah lingkungan semakin nyata dengan hadirnya program uji coba bus listrik Trans Metro Dewata (TMD). Pemerintah Provinsi Bali mengawali langkah penting ini dengan membuka akses bus listrik gratis selama satu bulan penuh. Rute yang dipilih menghubungkan Sentral Parkir Kuta, Bandara I Gusti Ngurah Rai, hingga kawasan pariwisata elit Nusa Dua. Uji coba ini sekaligus menjadi pintu masuk menuju target besar Bali, yakni mengoperasikan 100 persen armada bus listrik pada tahun 2028.

Langkah ini tidak hanya menandai keberanian daerah untuk melakukan transisi energi, tetapi juga memperlihatkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat citra Bali sebagai destinasi pariwisata hijau kelas dunia. Bus listrik berkapasitas 25–30 penumpang dipersiapkan secara khusus untuk melayani masyarakat dan wisatawan pada rute yang sudah dilengkapi fasilitas pengisian daya memadai.

Transformasi Transportasi Berbasis Energi Bersih

Transportasi merupakan salah satu sektor penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia. Bali, sebagai daerah wisata internasional yang setiap harinya menerima ribuan kunjungan, tentu memiliki tantangan tersendiri dalam menekan emisi. Dengan uji coba bus listrik ini, Bali mengambil langkah strategis untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang bersih, modern, dan efisien.

Pemerintah Provinsi Bali berharap inisiatif ini dapat menjadi titik awal perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan moda transportasi publik ramah lingkungan. Kehadiran bus listrik juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, sekaligus menekan polusi udara yang sering menjadi sorotan wisatawan.

Rute Uji Coba yang Terintegrasi

Koridor 6B Bus TMD dipilih sebagai jalur uji coba karena konektivitasnya yang vital. Jalur dari Sentral Parkir Kuta menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai dan kawasan Nusa Dua merupakan salah satu rute paling padat di Bali. Lokasi ini bukan hanya strategis, tetapi juga sudah memiliki infrastruktur pengisian daya yang mendukung operasional bus listrik.

Pemilihan rute tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata bagi pengguna, baik wisatawan mancanegara maupun masyarakat lokal. Selain itu, uji coba gratis juga menjadi strategi untuk menarik perhatian publik agar mau mencoba layanan transportasi ini sebelum resmi beroperasi penuh.

Target 2028: 100 Persen Bus Listrik

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan seluruh armada bus Trans Metro Dewata bertransformasi menjadi bus listrik pada 2028. Target ambisius ini sejalan dengan visi Bali untuk menjadi provinsi berbasis energi bersih, sekaligus mendukung program nasional pengurangan emisi gas rumah kaca.

Dengan adopsi penuh bus listrik, Bali diharapkan menjadi model bagi provinsi lain dalam membangun sistem transportasi publik yang berkelanjutan. Selain mengurangi polusi udara, langkah ini juga berkontribusi dalam menciptakan citra positif Bali sebagai daerah yang peduli pada isu lingkungan global.

Manfaat Bagi Masyarakat dan Pariwisata

Kehadiran bus listrik memberikan keuntungan ganda. Dari sisi masyarakat lokal, transportasi publik ramah lingkungan akan meningkatkan kenyamanan perjalanan harian. Masyarakat yang selama ini mengandalkan kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan moda ini untuk perjalanan singkat maupun jarak menengah.

Sementara itu, dari sisi pariwisata, bus listrik menjadi daya tarik tambahan. Wisatawan, khususnya dari mancanegara, akan semakin percaya diri memilih Bali sebagai destinasi karena daerah ini menunjukkan komitmen nyata pada keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, bus listrik bukan sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol keseriusan Bali menjaga alamnya.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski penuh optimisme, program ini tetap memiliki sejumlah tantangan. Infrastruktur pengisian daya harus diperluas agar mampu mendukung rute-rute lain di luar koridor 6B. Selain itu, keberlanjutan operasional bus listrik juga membutuhkan investasi besar, baik dari sisi perawatan armada maupun pengadaan unit baru.

Tantangan lainnya adalah mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih memilih transportasi publik ketimbang kendaraan pribadi. Edukasi dan promosi intensif harus dilakukan agar masyarakat memahami manfaat penggunaan bus listrik, baik untuk kenyamanan maupun kelestarian lingkungan.

Dukungan Multipihak

Keberhasilan program ini tentu membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Pemerintah Provinsi Bali telah menunjukkan komitmennya, tetapi sinergi dengan pemerintah pusat, pelaku usaha, dan masyarakat luas juga sangat penting. Dukungan finansial, teknologi, serta kolaborasi lintas sektor akan menjadi penentu utama suksesnya transformasi transportasi ramah lingkungan ini.

Dengan melibatkan semua pihak, target pengoperasian 100 persen bus listrik pada 2028 bukanlah mimpi semata, melainkan tujuan yang dapat diwujudkan bersama.

Menuju Bali Hijau dan Berkelanjutan

Uji coba bus listrik Trans Metro Dewata menjadi bagian dari perjalanan panjang Bali menuju masa depan yang lebih hijau. Langkah ini sejalan dengan visi besar Bali sebagai pulau yang tidak hanya indah secara budaya dan alam, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan semangat bersama, Bali dapat menjadi contoh nyata bagi daerah lain di Indonesia dan dunia dalam membangun transportasi publik berbasis energi bersih. Bus listrik tidak hanya menghadirkan kenyamanan perjalanan, tetapi juga meninggalkan jejak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang.

Terkini