Allianz Life Perkuat Strategi Penjualan Unit Linked Premi

Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:40:04 WIB
Allianz Life Perkuat Strategi Penjualan Unit Linked Premi

JAKARTA - Produk asuransi unit-linked, yang menggabungkan perlindungan asuransi dengan investasi (PAYDI), tetap menjadi fokus utama industri asuransi jiwa di Indonesia. Meskipun mengalami penurunan premi, unit-linked masih menjadi kontributor signifikan terhadap pendapatan perusahaan, terutama di tengah dinamika ekonomi dan perilaku konsumen yang terus berubah. Allianz Life menegaskan pentingnya edukasi masyarakat dan strategi adaptif agar produk unit-linked tetap diminati serta mampu memberikan perlindungan finansial yang optimal bagi pemegang polis.

Premi dari unit-linked mencatat penurunan signifikan per semester I/2025. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa premi unit-linked turun sebesar 11,7% secara year on year (YoY), menjadi Rp32,4 triliun. Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan bagi industri asuransi, terutama dalam mempertahankan kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang kompleks dan mengandung unsur investasi. Meski demikian, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menegaskan bahwa unit-linked tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan premi perusahaan, dengan sekitar 70% dari total pendapatan premi semester I/2025 berasal dari produk ini.

Direktur Allianz Life Indonesia, Hasinah Jusuf, menyampaikan bahwa tantangan utama dalam pemasaran unit-linked adalah rendahnya tingkat edukasi dan kesadaran masyarakat terkait produk asuransi. “Salah satu tantangan utama adalah kesadaran dan edukasi masyarakat yang masih relatif rendah terhadap produk asuransi, sehingga penetrasi asuransi jiwa belum optimal,” ujar Hasinah. Hal ini menegaskan bahwa selain menawarkan produk, perusahaan juga perlu berperan aktif dalam memberikan pemahaman mengenai manfaat dan fungsi unit-linked.

Perubahan perilaku dan ekspektasi pemegang polis juga menjadi faktor yang harus diperhatikan. Masyarakat saat ini menuntut produk asuransi yang fleksibel, transparan, dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, kondisi ekonomi makro yang tidak menentu turut memengaruhi kemampuan konsumen dalam membeli produk atau membayar premi secara rutin. “Dengan demikian, berdampak pada hasil investasi perusahaan. Dalam konteks ini, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan ekonomi serta menjaga stabilitas performa melalui strategi yang adaptif,” tambah Hasinah. Strategi adaptif ini mencakup penyesuaian portofolio investasi, inovasi produk, serta komunikasi yang efektif kepada nasabah.

Meski terdapat penurunan premi, Hasinah menegaskan bahwa minat masyarakat terhadap produk unit-linked masih cukup baik. Perusahaan terus menghadirkan berbagai solusi agar produk tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Unit-linked sendiri merupakan produk yang fleksibel dengan pilihan perlindungan yang komprehensif, sehingga menjadikan produk ini dapat diterima oleh berbagai kalangan masyarakat karena memberikan manfaat yang lengkap dan menarik,” pungkasnya. Fleksibilitas ini menjadi keunggulan utama unit-linked, karena memungkinkan pemegang polis memilih kombinasi perlindungan asuransi dan investasi yang sesuai dengan tujuan finansial masing-masing.

Selain tantangan internal, Allianz Life juga memperhatikan faktor eksternal, seperti tren ekonomi, regulasi pemerintah, dan perilaku konsumen yang dinamis. Perusahaan berkomitmen untuk terus memantau kondisi pasar dan melakukan inovasi produk agar tetap kompetitif. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penetrasi unit-linked, sekaligus memberikan perlindungan finansial yang lebih optimal bagi masyarakat.

Sebagai informasi, laporan keuangan Allianz Life per semester I/2025 menunjukkan pendapatan premi sebesar Rp8,18 triliun, tumbuh 4,20% secara YoY dibandingkan Rp7,85 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan pasar dan penurunan premi unit-linked secara keseluruhan, perusahaan masih mampu menjaga performa keuangan dan pertumbuhan positif melalui diversifikasi produk serta strategi pemasaran yang efektif.

Selain itu, edukasi masyarakat menjadi fokus utama perusahaan agar unit-linked lebih mudah dipahami. Allianz Life menekankan pentingnya transparansi produk, termasuk penjelasan mengenai manfaat perlindungan, risiko investasi, serta hak dan kewajiban pemegang polis. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan mendorong penetrasi yang lebih luas, sehingga produk unit-linked dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

Perusahaan juga melakukan pendekatan berbasis teknologi untuk memperluas akses nasabah dan meningkatkan pengalaman pengguna. Digitalisasi proses penjualan, layanan konsultasi online, serta pemantauan portofolio secara real-time merupakan strategi yang diterapkan agar pemegang polis lebih mudah memahami dan mengelola produk unit-linked mereka. Langkah ini membantu perusahaan menjangkau generasi muda yang cenderung lebih nyaman menggunakan platform digital untuk berbagai transaksi finansial.

Dengan kombinasi strategi edukasi, inovasi produk, adaptasi ekonomi, dan digitalisasi layanan, Allianz Life optimistis unit-linked tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk melindungi diri sekaligus berinvestasi. Produk ini dianggap memberikan nilai tambah karena menggabungkan perlindungan asuransi dan kesempatan pertumbuhan investasi, sehingga menjadi solusi komprehensif bagi kebutuhan finansial individu dan keluarga.

Secara keseluruhan, Allianz Life menghadapi tantangan pemasaran unit-linked dengan strategi yang holistik dan adaptif. Perusahaan tetap fokus pada edukasi masyarakat, inovasi produk, dan penguatan layanan digital untuk menjaga pertumbuhan premi sekaligus memberikan perlindungan yang optimal. Dengan langkah ini, Allianz Life berharap dapat meningkatkan penetrasi unit-linked, mempertahankan kepercayaan nasabah, dan memastikan produk asuransi jiwa tetap relevan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Terkini