JAKARTA - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin serius menyiapkan diri sebagai wilayah strategis yang menjadi pintu masuk menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah nyata yang ditempuh adalah memperkuat transformasi digital melalui konsep kota cerdas atau smart city. Upaya ini diharapkan mampu berjalan selaras dengan pembangunan IKN yang kini terus berprogres.
Bupati PPU, Mudyat Noor, menegaskan bahwa daerahnya harus menyesuaikan diri dengan arah pembangunan nasional, terutama karena letak geografisnya yang berperan sebagai gerbang utama menuju pusat pemerintahan baru. “Pemerintah kabupaten siap sinergi dengan program kota pintar agar tidak terjadi ketimpangan dengan IKN,” ujar Mudyat.
Sinergi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital
Untuk merealisasikan visi tersebut, Pemerintah Kabupaten PPU tidak bergerak sendiri. Kerja sama erat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi salah satu pilar penting. Dukungan teknologi dan jaringan informasi yang andal akan membantu daerah ini membangun sistem satu data yang terintegrasi.
Mudyat menekankan, penerapan sistem satu data tidak sekadar soal teknologi, melainkan strategi untuk mempercepat pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Dengan basis data yang kuat, pemerintah daerah akan lebih mudah memetakan kebutuhan masyarakat sekaligus menyusun program pembangunan yang efektif. “Koneksi itu berdampak positif terhadap pelayanan publik, pembangunan kabupaten, serta peluang investasi dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),” tambahnya.
Fokus pada Layanan Publik dan SDM
Transformasi menuju kota cerdas di PPU tidak hanya berfokus pada layanan berbasis digital. Lebih dari itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah menilai bahwa pembangunan infrastruktur teknologi harus diiringi dengan kesiapan masyarakat untuk beradaptasi.
Langkah ini termasuk menyiapkan generasi muda dengan keterampilan yang sesuai kebutuhan zaman, seperti literasi digital, pemahaman teknologi informasi, dan kemampuan berinovasi. Dengan demikian, warga PPU bukan hanya menjadi penonton, melainkan bagian aktif dalam perjalanan transformasi digital.
Selain itu, pemerintah kabupaten juga menyiapkan platform khusus bernama Smart City Business Matching. Melalui wadah ini, potensi daerah dan peluang investasi dapat dipromosikan lebih luas. Cara ini diyakini mampu menarik minat investor sekaligus mempercepat pengembangan ekonomi lokal.
Kolaborasi Lintas Daerah dan Dunia Teknologi
PPU juga menyadari pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak di luar wilayahnya. Kolaborasi lintas daerah menjadi bagian dari strategi agar perkembangan smart city tidak berjalan sendiri-sendiri. Dengan menjalin kemitraan, PPU dapat belajar dari pengalaman daerah lain yang sudah lebih dahulu mengembangkan sistem kota pintar.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga menggandeng pengembang teknologi digital. Keterlibatan sektor swasta ini sangat penting karena mampu menghadirkan inovasi dan solusi praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan. Dengan kombinasi kekuatan pemerintah dan pihak swasta, target pembangunan kota cerdas diyakini bisa dicapai lebih cepat.
Belajar dari Model Smart City
Mudyat Noor menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menambah wawasan dan mencari referensi mengenai pengembangan smart city. Berbagai percontohan model pengembangan dari daerah lain, baik di dalam maupun luar negeri, dipelajari untuk melihat mana yang bisa diadaptasi ke PPU.
Menurutnya, posisi PPU sebagai gerbang IKN harus dioptimalkan. Jangan sampai daerah ini tertinggal dalam arus transformasi digital ketika Ibu Kota Nusantara berkembang pesat. “Menambah wawasan, mencari referensi, dan melihat berbagai percontohan model pengembangan smart city yang bisa diterapkan di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai gerbang IKN, harus dilakukan,” pungkas Mudyat Noor.
Menuju Daerah Cerdas yang Inklusif
Melalui berbagai langkah strategis tersebut, PPU ingin memastikan pembangunan kota cerdas yang inklusif dan berkeadilan. Tidak hanya masyarakat perkotaan yang merasakan manfaat, tetapi juga warga di pelosok desa. Transformasi digital diarahkan agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan pelayanan publik yang lebih cepat, transparan, dan efisien.
Di sisi lain, kehadiran konsep smart city juga diharapkan mendukung terciptanya lapangan kerja baru, terutama di sektor teknologi digital. Masyarakat akan terdorong untuk beradaptasi dengan ekosistem baru yang lebih modern dan berbasis inovasi.
Penopang Pembangunan IKN
Sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara memang memiliki peran yang sangat strategis. Dengan menyiapkan kota cerdas, PPU tidak hanya berfungsi sebagai daerah pendukung, tetapi juga sebagai mitra yang sejajar dalam pembangunan nasional.
Kesiapan ini akan membantu mencegah terjadinya ketimpangan antara IKN dan wilayah sekitarnya. Sebaliknya, pembangunan bisa berjalan beriringan, saling melengkapi, dan memberikan manfaat luas bagi seluruh masyarakat.
Transformasi digital yang dicanangkan juga bukan hanya proyek jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang. Dengan pondasi teknologi yang kuat, PPU berpotensi menjadi salah satu contoh sukses pengembangan kota cerdas di Indonesia.
Masyarakat PPU tentu menaruh harapan besar pada program ini. Mereka menanti perubahan nyata dalam pelayanan publik, kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas hidup. Dengan dukungan semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat impian menjadikan PPU sebagai kota cerdas yang selaras dengan IKN bukanlah hal yang mustahil.
Melalui visi ini, PPU menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjadi penonton pembangunan Ibu Kota Nusantara, melainkan bagian penting yang ikut berkontribusi aktif. Dengan demikian, transformasi digital bukan sekadar slogan, tetapi kenyataan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.