JAKARTA - Mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa terbebani biaya tinggi merupakan impian banyak orang, terutama mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Di beberapa negara, impian ini bukan sekadar harapan, melainkan kenyataan. Beberapa pemerintah menyediakan pendidikan gratis atau biaya yang sangat terjangkau untuk warganya, bahkan hingga jenjang perguruan tinggi. Fenomena ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya komoditas, tetapi juga investasi nasional untuk pertumbuhan sumber daya manusia.
Di dunia, sebagian besar negara yang menawarkan pendidikan gratis atau bertarif rendah berada di Eropa. Sistem pendidikan di negara-negara tersebut dirancang agar warganya bisa memperoleh ilmu pengetahuan tanpa harus menanggung beban finansial yang berat. Selain itu, kualitas pendidikan yang tinggi juga menjadi daya tarik bagi mahasiswa internasional yang ingin menempuh studi di sana. Berikut lima negara yang menonjol dalam memberikan pendidikan gratis untuk warganya.
1. Jerman
Bagi masyarakat Jerman, pendidikan bukanlah produk komersial, melainkan sarana untuk pertumbuhan dan pembangunan. Karena alasan inilah, universitas-universitas negeri di Jerman tidak memungut biaya kuliah, kecuali biaya administrasi yang berkisar antara USD 175 hingga USD 300 atau sekitar Rp 2,8–4,8 juta.
Universitas-universitas di Jerman menempati peringkat tinggi baik di Eropa maupun dunia. Selain standar hidup yang relatif baik, kualitas pendidikan menjadi faktor utama menarik mahasiswa dari berbagai negara. Pendidikan tinggi gratis ini berlaku bagi mahasiswa Jerman maupun mahasiswa internasional, tanpa memandang kewarganegaraan. Dengan begitu, siapa pun yang berminat menempuh pendidikan di Jerman dapat menikmati fasilitas akademik unggul tanpa terbebani biaya kuliah yang tinggi.
2. Finlandia
Finlandia, sebagai salah satu negara Nordik dengan kualitas hidup tinggi, dikenal memiliki sistem pendidikan yang termasuk terbaik di dunia. Pemerintah Finlandia memberikan pendidikan gratis atau biaya rendah bagi warganya.
Bagi penduduk Uni Eropa (UE), pendidikan di Finlandia sepenuhnya gratis. Sementara itu, mahasiswa dari luar UE dikenakan biaya antara USD 4.600 hingga USD 16.000 per tahun atau sekitar Rp 73–257 juta. Sistem ini memastikan bahwa warga negara Finlandia dapat memperoleh pendidikan berkualitas tinggi tanpa harus khawatir soal biaya.
3. Swedia
Swedia menerapkan sistem serupa dengan Finlandia. Warga negara UE mendapatkan pendidikan secara gratis, sedangkan pelajar internasional dari luar UE diwajibkan membayar biaya kuliah. Swedia menjadi destinasi populer bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan doktor berbasis riset, karena kualitas pendidikannya yang sangat tinggi.
Kelebihan lain dari pendidikan di Swedia adalah pendekatannya yang menekankan penelitian dan inovasi, sehingga mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat langsung dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini membuat pengalaman belajar menjadi lebih holistik dan mempersiapkan mahasiswa untuk karier profesional maupun akademis.
4. Denmark
Denmark termasuk salah satu negara dengan tingkat literasi tinggi karena sistem pendidikannya yang mendukung akses luas bagi masyarakat. Pendidikan tinggi di Denmark tidak dipungut biaya bagi warga lokal maupun warga UE. Namun, mahasiswa internasional dari luar UE harus membayar biaya kuliah antara USD 6.670 hingga USD 17.800 per tahun atau sekitar Rp 107–286 juta.
Kebijakan ini memungkinkan warga Denmark dan UE memperoleh pendidikan berkualitas tanpa beban finansial, sekaligus mendorong standar akademik yang tinggi di seluruh universitas negeri. Bagi mahasiswa internasional, biaya yang dikenakan masih relatif terjangkau dibandingkan negara lain, terutama jika mempertimbangkan kualitas pendidikan yang diperoleh.
5. Austria
Austria juga dikenal sebagai salah satu negara yang menawarkan pendidikan tinggi gratis atau dengan biaya sangat rendah. Mahasiswa dari negara EU/EEA memperoleh hak yang sama dengan warga Austria, sehingga bisa menempuh studi tanpa biaya kuliah di semua jenjang.
Bagi mereka yang membayar, biayanya tergolong rendah, sekitar €363 atau sekitar Rp 6,3 juta per semester. Mahasiswa internasional dari luar EU/EEA dikenakan biaya lebih tinggi, yakni sekitar €726 atau Rp 12,6 juta per semester. Selain itu, banyak universitas di Austria maupun negara lain menyediakan program beasiswa internasional yang dapat membantu meringankan biaya studi.
Kebijakan pendidikan gratis di negara-negara Eropa ini menunjukkan bahwa akses terhadap ilmu pengetahuan bisa menjadi hak bagi setiap warga negara. Program pendidikan gratis tidak hanya mendukung pertumbuhan sumber daya manusia, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Bagi mahasiswa internasional, negara-negara seperti Jerman, Finlandia, Swedia, Denmark, dan Austria menawarkan kesempatan menempuh pendidikan berkualitas tinggi dengan biaya relatif terjangkau, bahkan tanpa biaya kuliah untuk warga UE di beberapa negara. Hal ini menjadikan negara-negara tersebut tujuan populer bagi calon mahasiswa dari seluruh dunia.
Dengan adanya kebijakan pendidikan gratis, generasi muda memiliki kesempatan untuk berkembang, belajar, dan berkontribusi pada masyarakat tanpa terbebani biaya. Tentunya, hal ini juga menjadi inspirasi bagi negara lain untuk meninjau kembali sistem pendidikan mereka agar lebih inklusif dan berpihak pada masyarakat.
Memiliki akses pendidikan gratis adalah keuntungan besar, sekaligus kesempatan emas bagi siapa pun yang ingin meraih ilmu pengetahuan tanpa dibatasi biaya. Negara-negara yang menerapkan kebijakan ini menunjukkan bahwa pendidikan bisa menjadi sarana pembangunan nasional sekaligus pengembangan potensi individu.