JAKARTA - Gebrakan baru kembali dilakukan oleh BYD melalui lini kendaraan premiumnya, Denza D9. Pada ajang Chengdu Auto Show pekan lalu, produsen otomotif asal Tiongkok ini meluncurkan empat varian baru sekaligus. Kehadiran model-model terbaru tersebut langsung menyita perhatian karena menawarkan jarak tempuh lebih jauh dengan harga yang justru semakin terjangkau.
Empat Varian Sekaligus
Dalam peluncuran kali ini, BYD memperkenalkan tiga varian plug-in hybrid (PHEV) dan satu varian battery electric vehicle (BEV) atau listrik murni. Kehadiran empat opsi ini memperluas pilihan konsumen, baik yang menginginkan efisiensi kombinasi mesin bensin dan motor listrik, maupun yang sepenuhnya beralih ke kendaraan tanpa emisi.
Varian PHEV terbaru Denza D9 hadir dengan teknologi dual mode (DM) khas BYD. Teknologi ini memungkinkan mobil beroperasi sebagai kendaraan listrik murni, dan ketika daya baterai menipis, sistem otomatis beralih ke mode hybrid. Dengan demikian, pengguna bisa tetap melanjutkan perjalanan panjang tanpa khawatir kehabisan tenaga di tengah jalan.
Spesifikasi Varian PHEV
Pada sektor mesin, Denza D9 PHEV dibekali mesin bensin 1,5 liter yang dipadukan dengan motor listrik berdaya 115 kW. Sumber tenaga listriknya berasal dari baterai berkapasitas 40 kWh. Dalam kondisi penuh, baterai ini mampu menopang perjalanan hingga 190 kilometer berdasarkan standar CLTC.
Lebih jauh lagi, kombinasi mesin bensin dan motor listrik Denza D9 PHEV dapat mendorong kendaraan menempuh jarak total hingga 1.020 kilometer. Jarak tempuh yang impresif ini menjadikan Denza D9 PHEV pilihan menarik bagi mereka yang membutuhkan kendaraan tangguh untuk mobilitas jarak jauh tanpa mengorbankan efisiensi bahan bakar.
Varian BEV Lebih Andal
Selain menghadirkan varian hybrid, BYD juga memperbarui Denza D9 versi listrik murni. Kini, Denza D9 BEV dibekali baterai berkapasitas 103 kWh. Baterai besar ini membuatnya mampu menempuh jarak hingga 160 kilometer lebih jauh dibandingkan model sebelumnya.
Dengan peningkatan jarak tempuh, Denza D9 BEV menjadi lebih kompetitif, terutama bagi konsumen yang menginginkan kenyamanan berkendara dengan tenaga listrik penuh. Inovasi ini sekaligus menegaskan keseriusan BYD dalam mengembangkan teknologi kendaraan listrik berdaya saing tinggi.
Harga Lebih Terjangkau
Salah satu kejutan terbesar dari peluncuran Denza D9 terbaru adalah penyesuaian harga. Varian BEV kini dipasarkan di kisaran 319.800 yuan, atau sekitar Rp 737 juta. Angka tersebut turun signifikan, yakni sekitar Rp 100 juta dari harga model sebelumnya.
Penurunan harga ini memberi sinyal kuat bahwa BYD ingin memperluas pasar sekaligus memperkuat posisinya dalam persaingan kendaraan listrik global. Dengan harga yang lebih ramah konsumen namun tetap menyajikan spesifikasi unggul, Denza D9 terbaru diyakini akan semakin menarik perhatian calon pembeli.
Situasi di Indonesia
Meski sudah resmi diluncurkan di Tiongkok, belum ada kepastian apakah Denza D9 varian terbaru ini juga akan hadir di Indonesia. Saat ini, pasar Tanah Air baru memiliki satu varian Denza D9, yakni BEV dengan harga sekitar Rp 950 juta on the road Jabodetabek.
Kehadiran Denza D9 di Indonesia sendiri sudah cukup menggebrak pasar MPV premium. Mobil ini berhasil menantang dominasi lama yang selama ini dipegang Toyota Alphard. Hanya dalam waktu singkat sejak peluncurannya awal 2025, Denza D9 sukses mencatat angka penjualan yang cukup mencolok.
Penjualan Mengesankan
Data penjualan pada semester pertama 2025 menunjukkan Denza D9 berhasil terjual sebanyak 5.516 unit. Angka ini jauh melampaui Toyota Alphard yang hanya membukukan sekitar 1.391 unit pada periode yang sama.
Capaian tersebut menandakan perubahan selera konsumen di segmen MPV premium. Kehadiran Denza D9 dengan teknologi ramah lingkungan, desain modern, serta harga kompetitif memberikan alternatif baru bagi masyarakat Indonesia yang ingin merasakan pengalaman berkendara berbeda.
Menjawab Kebutuhan Pasar Global
Kehadiran empat varian baru Denza D9 menunjukkan bahwa BYD memahami kebutuhan beragam konsumen. Ada yang lebih nyaman dengan kombinasi mesin bensin dan listrik, ada pula yang sudah siap sepenuhnya beralih ke tenaga listrik. Fleksibilitas inilah yang menjadi nilai tambah dari lini Denza D9 terbaru.
Dengan jarak tempuh lebih jauh, efisiensi energi lebih baik, serta harga lebih terjangkau, Denza D9 diproyeksikan mampu memperkuat posisi BYD di pasar global. Kehadirannya tidak hanya menyasar konsumen domestik di Tiongkok, tetapi juga berpotensi memperluas penetrasi ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Inovasi dan Kompetisi di Segmen Premium
Dominasi Toyota Alphard sebagai MPV premium favorit selama bertahun-tahun kini benar-benar mendapat tantangan serius. Kehadiran Denza D9 yang menawarkan teknologi modern, jarak tempuh panjang, dan harga kompetitif, membuat peta persaingan di segmen ini semakin menarik.
Tidak hanya itu, langkah BYD juga menjadi bukti nyata bagaimana produsen otomotif Tiongkok semakin agresif menggarap pasar kendaraan listrik. Denza D9 bukan hanya sekadar produk baru, melainkan simbol transformasi industri otomotif menuju era kendaraan ramah lingkungan.
Peluncuran Denza D9 terbaru oleh BYD pada Chengdu Auto Show pekan lalu menjadi sorotan utama di industri otomotif. Empat varian baru yang diperkenalkan tiga PHEV dan satu BEV hadir dengan peningkatan signifikan baik dari sisi teknologi maupun harga.
Varian PHEV menawarkan fleksibilitas penggunaan jarak jauh dengan dukungan mesin bensin dan motor listrik, sementara varian BEV menampilkan daya jelajah lebih jauh berkat baterai besar. Penurunan harga juga memberi nilai tambah yang membuat Denza D9 semakin kompetitif.
Di Indonesia, Denza D9 sudah membuktikan diri sebagai penantang serius MPV premium dengan penjualan impresif yang melampaui Alphard. Meski belum ada kepastian soal kehadiran varian terbaru di Tanah Air, antusiasme pasar diprediksi tetap tinggi.
Dengan inovasi berkelanjutan dan strategi harga yang tepat, BYD kian memperkokoh posisinya sebagai pemain utama dalam revolusi kendaraan listrik global. Denza D9 terbaru menjadi bukti nyata bahwa masa depan mobil premium bukan hanya soal kemewahan, tetapi juga efisiensi, keberlanjutan, dan harga yang masuk akal.