JAKARTA - Pemantauan harga sembako menjadi hal penting bagi masyarakat, khususnya di Jawa Timur (Jatim), agar pengeluaran rumah tangga tetap terkendali di tengah fluktuasi harga harian.
Hari ini, Rabu 17 September 2025, beberapa komoditas menunjukkan perubahan signifikan, sementara sebagian besar tetap stabil. Informasi harga harian ini tidak hanya membantu masyarakat merencanakan belanja, tetapi juga menjaga stabilitas pasar.
Kondisi Umum Harga Sembako
Sembako atau sembilan bahan pokok merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus tersedia setiap hari. Sembako meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur, susu, bawang merah, bawang putih, gas elpiji, minyak tanah, serta garam.
Selain sembako, cabai juga menjadi komoditas penting dalam kebutuhan dapur.
Hari ini, beberapa komoditas penting mengalami perubahan harga. Cabai naik signifikan, sementara daging ayam kampung dan telur ayam kampung turun. Harga rata-rata sembako hari ini di Jawa Timur pukul 09.48 WIB, dirangkum dari Siskaperbapo, antara lain:
Beras Premium: Rp 15.216/kg
Beras Medium: Rp 12.971/kg
Gula kristal putih: Rp 16.429/kg
Minyak goreng curah: Rp 18.708/kg
Minyak goreng kemasan premium: Rp 20.518/liter
Daging ayam kampung: Rp 67.900/kg
Telur ayam kampung: Rp 45.892/kg
Cabai merah keriting: Rp 41.592/kg
Cabai merah besar: Rp 30.844/kg
Cabai rawit merah: Rp 32.644/kg
Secara rinci, cabai keriting naik Rp 1.425 atau 3,55%, cabai merah besar naik Rp 1.145 atau 3,85%, dan cabai rawit merah naik Rp 642 atau 2,01%. Sebaliknya, daging ayam kampung turun Rp 746 atau 1,09%, dan telur ayam kampung turun Rp 831 atau 1,78%.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga
Perubahan harga sembako dipengaruhi banyak faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan pemerintah, nilai tukar mata uang, hingga cuaca ekstrem.
Permintaan dan Penawaran: Jika permintaan meningkat sementara pasokan tetap atau menurun, harga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan lebih banyak daripada permintaan, harga bisa turun.
Cuaca dan Musim: Perubahan musim, banjir, atau kekeringan dapat memengaruhi produksi pertanian dan menyebabkan fluktuasi harga.
Kebijakan Pemerintah: Subsidi, pembatasan impor, atau perubahan pajak juga dapat memengaruhi harga sembako.
Biaya Produksi: Kenaikan harga pupuk, bahan bakar, atau upah pekerja turut mendorong harga pokok naik.
Nilai Tukar Mata Uang: Depresiasi mata uang lokal dapat membuat harga bahan pokok impor lebih mahal.
Distribusi dan Logistik: Kemacetan, pemogokan, atau gangguan logistik dapat menunda pengiriman, mengurangi pasokan, dan memicu kenaikan harga.
Peran Pemerintah dan Pemantauan Harga
Pemerintah daerah dan pusat berperan penting dalam mengawasi distribusi dan ketersediaan sembako. Program subsidi, bantuan sosial, dan kebijakan harga menjadi langkah untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah.
Siskaperbapo menjadi sumber resmi yang memudahkan masyarakat mengetahui kondisi pasar. Informasi ini membantu konsumen merencanakan belanja harian, serta pedagang menyesuaikan strategi penjualan agar tetap kompetitif.
Pentingnya Pemantauan Harga Harian
Harga sembako berbeda-beda di setiap pasar, sehingga pemantauan harian menjadi sangat penting. Masyarakat dapat mengantisipasi fluktuasi harga, terutama pada komoditas yang harganya cenderung naik turun cepat seperti cabai, ayam kampung, dan telur kampung.
Pemahaman faktor-faktor yang memengaruhi harga sembako memungkinkan masyarakat mengambil langkah antisipatif. Misalnya, menyesuaikan pembelian atau menyimpan stok bahan pokok tertentu.
Strategi ini membantu menjaga keseimbangan pengeluaran keluarga, terutama bagi rumah tangga yang sangat bergantung pada sembako.
Fluktuasi harga sembako di Jawa Timur hari ini menunjukkan tren yang dinamis. Kenaikan harga cabai dan penurunan ayam kampung serta telur ayam kampung menjadi indikasi penting bagi masyarakat untuk menyesuaikan belanja.
Pemantauan harga harian, pemahaman faktor pengaruh harga, serta dukungan pemerintah menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga.
Dengan informasi yang akurat dan rutin, masyarakat bisa lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Pedagang juga mendapat panduan untuk menyesuaikan strategi jual-beli.
Seiring dengan itu, pemantauan harga sembako yang konsisten membantu memastikan distribusi dan pasokan tetap lancar, sehingga kebutuhan pokok tetap tersedia bagi seluruh masyarakat.