Taman Nasional Gunung Rinjani Terapkan Zero Waste: Langkah Menuju Wisata Berkelanjutan di NTB

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:37:01 WIB
Taman Nasional Gunung Rinjani Terapkan Zero Waste: Langkah Menuju Wisata Berkelanjutan di NTB

JAKARTA - Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sedang mempersiapkan langkah besar menuju pelestarian lingkungan dan peningkatan pengalaman wisatawan melalui kebijakan Zero Waste yang akan diimplementasikan pada tahun 2025. Langkah ini mencerminkan komitmen TNGR untuk menjaga kelestarian alam sekaligus memberikan pengalaman wisata yang berkesan dan berkelanjutan.

Kepala TNGR, Yarman, mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan ekosistem Gunung Rinjani. "Pengunjung akan diwajibkan membawa kembali sampah mereka menggunakan wadah khusus yang telah disediakan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan serta menjaga kebersihan dan ekosistem Gunung Rinjani," ujar Yarman saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Forum Wartawan Ekonomi NTB di UIN Mataram.

Selain kebijakan Zero Waste, TNGR juga akan melakukan evaluasi dampak program ini terhadap lingkungan. Tujuannya adalah memastikan efektivitasnya dalam menjaga kelestarian alam Gunung Rinjani dalam jangka panjang.

Sejak 2019, TNGR telah mengadopsi sistem E-Ticketing untuk memudahkan pendaki dalam membeli tiket secara online. Dengan penerapan sistem ini, data pendakian menjadi lebih terorganisir dan transparan, menggantikan metode manual yang digunakan sebelum 2018. "Dengan sistem digital, pengelolaan pendakian menjadi lebih efisien dan mempermudah wisatawan dalam mengakses layanan," tutur Yarman menambahkan.

Pada tahun 2025, TNGR juga merencanakan pengelolaan kawasan non-pendakian di 21 titik strategis. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan potensi wisata Gunung Rinjani yang lebih luas. Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan komitmennya untuk mendukung kebijakan yang diterapkan oleh TNGR. "Setelah pelantikan, kami akan mengundang seluruh stakeholder untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai program ini," kata Iqbal. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, TNGR, dan masyarakat setempat dalam mewujudkan wisata berkelanjutan di Rinjani.

Lebih lanjut, Iqbal juga menyoroti pentingnya edukasi sejarah geologis Gunung Rinjani, termasuk peristiwa besar seperti letusan Gunung Samalas. Ia berharap akan ada fasilitas edukatif, seperti museum, yang dapat menampilkan kisah geologi dan sejarah alam Rinjani secara menarik. Langkah ini dipercaya akan menambah daya tarik wisatawan sekaligus memperkaya pengetahuan tentang Rinjani.

Potensi besar yang dimiliki oleh TNGR membuatnya berpeluang menjadi destinasi wisata gunung yang berkelanjutan dan mendunia. Dengan berbagai program yang dirancang, TNGR diharapkan dapat menjaga kelestarian alam serta memberikan pengalaman wisata yang lebih bermakna bagi para pengunjung.

"Dukungan penuh dari berbagai pihak semakin memperkuat upaya TNGR untuk mengembangkan Rinjani sebagai ikon wisata alam Indonesia yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi," kata Iqbal. Hal ini menunjukkan optimisme besar dari berbagai kalangan untuk mewujudkan Rinjani sebagai destinasi wisata dunia yang berkelanjutan.

Visi ini selaras dengan tren global yang semakin menekankan pada praktik wisata berkelanjutan. TNGR berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menjaga warisan alam Indonesa sekaligus memberikan kontribusi positif bagi ekonomi daerah. Dengan langkah ini, TNGR tidak hanya berupaya menjaga ekosistem Gunung Rinjani, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi pariwisata Indonesia di kancah internasional.

Keberhasilan dari langkah-langkah yang direncanakan ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif dari semua pihak termasuk wisatawan, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Semua ini demi menjamin bahwa keindahan dan kekayaan alam Gunung Rinjani dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Terkini