JAKARTA - Dalam sebuah pencapaian gemilang, Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional dengan memenangkan kompetisi bisnis tingkat dunia, Battle of Minds. Tim Re-Viva, yang terdiri dari tiga mahasiswa berbakat, yaitu Daffa Muhammad Zidan, Annisa Saptayulia Belvanugraha, dan Ailsa Numa Adi Lukita, berhasil meraih posisi puncak sebagai pemenang global dalam ajang bergengsi yang diadakan oleh BAT Group. Kompetisi ini menandai kemenangan kedua Indonesia setelah sebelumnya menjadi juara pada tahun 2021 dan meraih posisi ketiga pada 2023.
Keberhasilan ini disambut dengan penuh kebanggaan oleh BAT Indonesia, yang telah menjadi mentor bagi Tim Re-Viva melalui serentetan sesi pembinaan dan mentorship dengan manajemen mereka. Presiden Direktur BAT Indonesia, William Lumentut, menyatakan, "Kemenangan Tim Re-Viva jelas menjadi sumber kebanggaan bagi kami. Ini adalah bukti nyata dari kemampuan sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing di tingkat global."
Battle of Minds merupakan kompetisi bisnis yang mempertemukan inovator-inovator muda berbakat dari berbagai belahan dunia. Dalam babak final tingkat global, Tim Re-Viva berhadapan dengan perwakilan-perwakilan dari Arab Saudi, Kenya, Bangladesh, Hungaria, Italia, dan Jepang. Setelah melalui proses pitching dan tanya jawab intensif di hadapan panel juri terkemuka dari BTomorrow Ventures, Tim Re-Viva dinobatkan sebagai Juara Global Battle of Minds 2024 dan berhak atas dana investasi sebesar 50.000 GBP atau sekitar Rp1 miliar untuk pengembangan produk mereka.
Tim Re-Viva mengusung inovasi produk bernama Pachello, yaitu minuman gel tepache yang mengandung bahan aktif dan probiotik dengan bahan dasar dari daur ulang kulit nanas yang biasanya terbuang. Produk ini terinspirasi dari minuman khas Meksiko dan tersedia dalam empat varian rasa. Pachello diformulasikan untuk memberikan berbagai manfaat kesehatan, di antaranya meningkatkan kesehatan usus, mendukung tidur berkualitas, menjaga kesehatan kulit, serta meningkatkan kinerja tubuh sebelum berolahraga.
"Dalam inovasi kami, keberlanjutan dan kesehatan konsumen menjadi prioritas utama. Kami berharap Pachello dapat memberi dampak positif bagi kesehatan masyarakat sekaligus mendukung upaya pengurangan limbah pangan," ujar Daffa Muhammad Zidan.
Pada kesempatan yang sama, William Lumentut menambahkan harapannya agar Battle of Minds dapat terus menjadi platform inspiratif bagi kaum muda untuk berkarya dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat serta industri. "Kami berharap kompetisi ini tidak hanya melahirkan inovasi-inovasi unggul, tetapi juga mendorong kolaborasi dan kreativitas yang lebih intensif antar negara," imbuhnya.
Dalam konteks global yang semakin terintegrasi dan berfokus pada keberlanjutan, inovasi seperti yang dihadirkan oleh Tim Re-Viva menggambarkan langkah konkret dan kreatif dalam mengeksplorasi potensi dari limbah menjadi produk bernilai tinggi. Kemenangan ini turut mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu pusat kreativitas dan inovasi di kawasan Asia.
Keberhasilan Tim Re-Viva di Battle of Minds juga menjadi dorongan bagi generasi muda Indonesia untuk lebih aktif dalam menciptakan solusi inovatif yang tidak hanya kompetitif di tingkat lokal, tetapi juga di panggung internasional. Dengan dukungan dan pembinaan yang tepat, diharapkan semakin banyak tim-tim dari Indonesia yang dapat mengikuti jejak mereka dalam mengharumkan nama bangsa di berbagai arena kompetisi dunia.
Ajang penghargaan pada 2025 ini sekaligus menjadi titik balik penting bagi perjalanan inovasi Tim Re-Viva. Mereka kini dihadapkan pada tantangan nyata untuk mengembangkan dan memasarkan produk Pachello ke pasar global, memanfaatkan dana investasi yang telah diraih untuk membuka lembaran baru dalam dunia bisnis dan inovasi.