JAKARTA – Menatap tahun 2025, PT Asuransi Asei Indonesia, sebuah perusahaan asuransi umum, tengah berbenah diri guna merebut peluang dalam industri asuransi yang diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan signifikan. Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia, Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir, perusahaan telah berfokus pada upaya transformasi yang bertujuan memperbaiki proses bisnis serta menyeimbangkan portofolio perusahaan.
“Adanya penurunan konsentrasi bisnis pada satu lini usaha, namun masih belum dapat diimbangi dengan kecepatan peningkatan portofolio lain menyebabkan performance tahun 2024 belum mencapai target yang direncanakan,” ujar Dody. Menyadari situasi tersebut, Asuransi Asei telah menetapkan strategi jangka panjang hingga lima tahun ke depan. Fokus utama dari strategi ini mencakup penguatan bisnis, penerapan transformasi PSAK 117, pengembangan serta inovasi produk, digitalisasi proses bisnis, dan penguatan struktur permodalan.
Potensi pertumbuhan di industri asuransi umum didorong oleh beberapa faktor penting. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan asuransi serta pengembangan layanan berbasis teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan menjadi momentum baik bagi perusahaan. Selain itu, program pemerintah yang bersifat mendukung menciptakan peluang bagi pengembangan produk asuransi baru. Kebijakan penerapan asuransi wajib juga diharapkan dapat memperluas pangsa pasar asuransi umum.
Tantangan ekonomi global yang belum stabil tetap menjadi salah satu hambatan bagi industri asuransi di tanah air. Fluktuasi ekonomi global yang memengaruhi daya beli masyarakat tentunya berpotensi mengurangi permintaan produk asuransi. Selain itu, perubahan iklim turut menambah risiko, terutama terkait potensi bencana yang dapat meningkatkan frekuensi dan jumlah klaim, terutama pada produk asuransi properti dan kendaraan.
Persaingan bisnis yang semakin ketat turut memaksa perusahaan asuransi untuk memperkenalkan inovasi produk yang adaptif dan meningkatkan kualitas layanan. Dody menyorot bahwa implementasi PSAK 117 menjadi tantangan signifikan bagi industri asuransi di tahun 2025. "Tantangan khusus di tahun 2025 adalah implementasi PSAK 117 yang dapat mempengaruhi pencatatan pendapatan dan struktur permodalan perusahaan asuransi. Tahun 2024 sudah dimulai dengan penyusunan data-data keuangan, identifikasi biaya-biaya, serta perbaikan pencadangan teknis, sampai kepada simulasi pelaporan," jelas Dody.
Dalam konteks ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan aset industri asuransi pada kisaran 6% hingga 8% di tahun 2025. Target ini mencerminkan optimisme yang didasarkan pada proyeksi positif terhadap kinerja sektor jasa keuangan dan peran strategis industri asuransi dalam mendukung program prioritas pemerintah, seperti ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur.
Dengan togel besar berupa kebijakan pemerintah yang proaktif, OJK mendorong industri untuk turut berkontribusi melalui pengembangan produk yang relevan, mudah dipahami, dan diakses oleh masyarakat. “Dengan memanfaatkan peluang tersebut dan mengatasi tantangan yang ada, industri asuransi umum diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan oleh OJK untuk tahun 2025,” pungkas Dody.
Dengan langkah transformasi yang proaktif dan kolaborasi erat dengan kebijakan pemerintah, PT Asuransi Asei Indonesia optimis dapat menyongsong tahun 2025 dengan lebih percaya diri. Transformasi yang tengah diimplementasikan tidak hanya fokus pada modernisasi dan inovasi, tetapi juga menjaga keseimbangan antara tantangan dan peluang dalam industri asuransi yang terus berkembang.