JAKARTA - Upaya penertiban kendaraan tak layak jalan di Pekanbaru kian gencar dilakukan. Seiring meningkatnya kesadaran terhadap keselamatan di jalan raya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru bersama sejumlah instansi terkait menggelar razia kendaraan secara rutin. Razia terbaru dilaksanakan di Jalan Riau Ujung, Kecamatan Payung Sekaki, dan melibatkan pemeriksaan ketat terhadap 40 kendaraan bermuatan penumpang dan barang.
Operasi ini menargetkan kendaraan yang dianggap tidak layak jalan, memiliki KIR yang kadaluarsa, hingga truk-truk yang tergolong Over Dimensi Over Loading (ODOL). Dalam rangka operasi tersebut, Dishub Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Satlantas Polresta Pekanbaru, Dishub Provinsi Riau, BPTD Wilayah IV, dan Ditlantas Polda Riau. Sejumlah petugas memeriksa dengan teliti setiap kendaraan angkutan yang melintas di lokasi razia.
Khairunnas, Kepala Bidang Angkutan Dishub Pekanbaru, menjelaskan bahwa kegiatan razia ini memiliki tujuan utama untuk menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan yang tidak memenuhi standar keamanan. "Selain itu, razia ini juga diadakan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan lainnya. Sasaran utama kami adalah kendaraan besar seperti truk ODOL, mobil pickup, dan bus," ungkap Khairunnas.
Sebagai bagian dari razia, petugas memeriksa dokumen seperti Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), serta memastikan bahwa kendaraan yang diperiksa memiliki uji KIR yang masih berlaku. "Kami akan memberikan sanksi langsung kepada kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan uji KIR atau jika masa berlakunya telah habis," jelas Khairunnas. Hal ini penting, mengingat uji KIR saat ini sudah disubsidi sehingga tidak ada alasan bagi para pengusaha angkutan untuk mengabaikan kewajiban ini.
Dalam penindakan yang dilakukan, sebanyak 40 kendaraan mendapat sanksi. Rinciannya, 20 kendaraan tak layak jalan karena KIR mati serta ODOL, 12 unit dengan pajak kendaraan yang tidak terbayar, dan 8 kendaraan lainnya karena pengemudi tidak memiliki SIM yang masih berlaku. Temuan ini menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap regulasi masih perlu ditingkatkan.
Razia ini tidak hanya berfokus pada penindakan melainkan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pengusaha angkutan dan sopir terhadap pentingnya perawatan dan kelengkapan keterangan kendaraan. Dengan mematuhi peraturan, diharapkan angka kecelakaan dapat menurun dan keselamatan di jalan raya semakin terjamin.
“Kegiatan penertiban yang kami lakukan ini adalah langkah nyata dalam menekan angka pelanggaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Kami berharap pengusaha angkutan lebih patuh dan disiplin dalam mengurus setiap persyaratan teknis dan administratif kendaraan mereka," jelas Khairunnas lebih lanjut.
Razia serupa direncanakan akan terus dilakukan secara rutin dengan lokasi yang berpindah-pindah, terutama di daerah pintu masuk Kota Pekanbaru. Ini bertujuan untuk menjaring sebanyak mungkin pelanggaran dan memastikan semua kendaraan yang masuk ke kota ini dalam keadaan layak jalan.
Dengan adanya razia dan kesadaran yang terus meningkat dari para pelaku usaha angkutan, keselamatan di jalan raya di Pekanbaru diharapkan semakin meningkat. Harapannya, dengan langkah-langkah seperti ini, kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan tak layak jalan bisa diminimalisir.
Melalui upaya proaktif dari pemerintah dan instansi terkait ini, Pekanbaru berkomitmen untuk menjadi kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya. Keselamatan di jalan raya adalah prioritas utama yang harus dijaga demi kesejahteraan bersama.