Pertamina Luncurkan Proyek Flare Gas to Power: Inisiatif Pintar Dorong Energi Bersih di Kilang Balongan

Kamis, 13 Februari 2025 | 14:47:10 WIB
Pertamina Luncurkan Proyek Flare Gas to Power: Inisiatif Pintar Dorong Energi Bersih di Kilang Balongan

JAKARTA - Dalam upaya mendukung transisi energi bersih sekaligus mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060, Pertamina meluncurkan proyek inovatif bernama Flare Gas to Power. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina New and Renewable Energy (NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Kesepakatan kerja sama tersebut diresmikan melalui penandatanganan Head of Agreement (HOA) antara CEO Pertamina NRE, John Anis, dan Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta.

Proyek Flare Gas to Power bertujuan untuk memanfaatkan gas suar yang selama ini dibakar di udara, dengan cara mengubahnya menjadi energi listrik. Gas flare yang sebelumnya dianggap limbah kini diolah menggunakan teknologi pemurnian dan diarahkan menuju turbin gas atau mesin pembangkit. Energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik nasional.

John Anis mengungkapkan, "Inisiatif ini sejalan dengan visi kami untuk mengoptimalkan sumber daya energi yang ada, sekaligus menurunkan emisi karbon secara signifikan."

Menurut John, proyek ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga membantu menjaga lingkungan dari polusi. Teknologi yang digunakan dalam proyek ini telah dirancang untuk menangkap gas buang dan meminimalkan emisi karbon yang berbahaya bagi lingkungan. Dengan demikian, proyek ini dengan sendirinya mendukung agenda pengurangan emisi yang tengah digencarkan secara global.

Di sisi lain, Taufik Aditiyawarman mengungkapkan bahwa proyek ini akan.signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan efisiensi kilang. "Melalui proyek ini, KPI berpotensi mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 80.000 ton karbon dioksida ekuivalen (Co2Eq) per tahun," ujarnya.

Lebih jauh, Taufik menjelaskan bahwa proyek Flare Gas to Power juga membawa manfaat ekonomi yang tidak sedikit, termasuk pengurangan konsumsi gas untuk boiler sebesar lebih dari 2,5 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) dan penghematan biaya bahan bakar senilai lebih dari 9 juta dollar AS per tahun. Efisiensi ini bukan hanya menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga memperkuat komitmen Pertamina dalam menerapkan praktik berkelanjutan di seluruh unit operasionalnya.

"Kerja sama ini akan menjadi inspirasi bagi proyek-proyek energi lainnya di masa depan," tambah Taufik.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, turut menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi antara kedua subholding Pertamina tersebut. Ia menilai bahwa kerja sama ini mencerminkan sinergi yang positif dari sisi inovasi dan dampak lingkungan.

"Pertamina optimistis bahwa proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Fadjar.

Ia menambahkan, keberhasilan proyek ini diharapkan dapat memicu munculnya lebih banyak inovasi serupa di masa depan yang mendukung pengurangan emisi dan optimalisasi sumber daya energi di Indonesia.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama dalam proyek ini adalah komitmen terhadap lingkungan sekitar. Dengan memanfaatkan energi yang berkelanjutan, Pertamina berharap dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui lingkungan yang lebih bersih dan terjaga kelestariannya.

Proyek Flare Gas to Power di Kilang Balongan ini menjadi langkah penting bagi Pertamina dalam mewujudkan energi hijau yang lebih ramah lingkungan di Indonesia. Melalui inisiatif ini, Pertamina berharap dapat memberikan kontribusi nyata pada perubahan iklim global, mengurangi jejak karbon, dan menciptakan paradigma baru dalam pengelolaan energi yang lebih berkelanjutan.

Dengan kolaborasi antara Pertamina NRE dan KPI, proyek ini diharapkan mampu bertahan dan berkembang menjadi salah satu model bisnis yang dapat diterapkan di sektor energi lainnya. Inovasi seperti ini diharapkan dapat menjawab tantangan energi di masa depan dalam konteks transisi energi bersih dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Terkini