Petani Celala Terancam Gagal Panen: Kerusakan Irigasi dan Hama Jadi Biang Kerok

Jumat, 14 Februari 2025 | 09:09:43 WIB
Petani Celala Terancam Gagal Panen: Kerusakan Irigasi dan Hama Jadi Biang Kerok

JAKARTA - Petani padi di Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, kini menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan panen mereka. Kondisi persawahan yang tidak seragam dan serangan hama yang intensif menjadi faktor utama yang membuat para petani di daerah ini khawatir akan kemungkinan gagal panen. Informasi ini disampaikan oleh Sultan, salah satu warga sekaligus petani di Celala, saat dihubungi dalam program radio lokal.

Sultan menggambarkan kondisi persawahan di Celala yang mengalami ketidakseragaman. "Sekarang sawah di Celala benar-benar tidak seragam, ada yang baru nanam, ada yang masih hijau, ada yang siap panen. Bahkan, banyak sawah yang rusak karena serangan hama," ujar Sultan. Variasi tahap pertumbuhan tanaman padi ini, menurutnya, disebabkan oleh sejumlah faktor, antara lain kerusakan irigasi yang disebabkan oleh longsor pada Oktober tahun lalu, serta meningkatnya serangan hama.

Kerusakan irigasi di wilayah Celala ini telah menjadi momok bagi para petani. Longsor yang terjadi setahun yang lalu tidak hanya menimbulkan korban jiwa, yakni empat orang dari satu keluarga, tetapi juga merusak parit dan jaringan irigasi yang sangat vital bagi pengairan sawah. Akibatnya, banyak areal persawahan yang tidak mendapatkan suplai air yang memadai, sehingga berdampak negatif pada pertumbuhan padi.

Belum teratasinya perbaikan irigasi menjadi penghalang utama petani untuk menggarap lahan mereka dengan optimal. Kerusakan ini tidak hanya memperlambat pertumbuhan tanaman, tetapi juga menurunkan kualitas tanah, sehingga semakin rentan terhadap serangan hama. Sultan sendiri mengakui bahwa sawah miliknya pun tidak luput dari serangan hama yang kini semakin sulit dikendalikan.

Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat Celala berencana melakukan perbaikan irigasi secara swadaya melalui gotong royong. Sultan menjelaskan bahwa perbaikan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. "Insya Allah kalau sudah diperbaiki, sekitar bulan Juni nanti persawahan di Celala bisa kembali normal," harap Sultan, menandai optimisme masyarakat setempat meskipun dengan keterbatasan sumber daya.

Kondisi darurat ini tidak hanya mengancam mata pencaharian para petani, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan pangan di tingkat lokal. Mengingat mayoritas penduduk Celala bergantung pada hasil panen padi untuk memenuhi kebutuhan hidup, keterlambatan dalam mengatasi masalah irigasi dapat berdampak panjang pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Diharapkan, pemerintah setempat dapat memberikan perhatian lebih terhadap masalah yang dihadapi oleh para petani di Celala. Dukungan dari pihak pemerintah untuk mempercepat perbaikan infrastruktur irigasi sangat diharapkan agar petani dapat kembali menggarap lahan mereka dengan optimal dan terhindar dari ancaman kerugian yang lebih besar.

Kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak terkait pentingnya infrastruktur pertanian yang andal dan tanggap bencana. Selain itu, koordinasi serta sinergi antara masyarakat dan pemerintah perlu ditingkatkan guna mencegah dan memitigasi dampak dari permasalahan serupa di masa mendatang. Dengan demikian, ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah pedesaan dapat terus terjaga dan diperkuat.

Terkini