JAKARTA - Dunia seni bela diri campuran digemparkan dengan pernyataan berani dari petarung kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC), Paddy Pimblett. Pimblett menyatakan kesiapannya menyambut Ilia Topuria, petarung berbakat dari kelas bulu yang memutuskan untuk naik kelas dan berkompetisi di divisi kelas ringan UFC. Langkah ini dinilai sebagai tantangan baru bagi Topuria yang diharapkan membawa angin segar bagi persaingan di divisi tersebut.
"Jika ia ingin naik ke divisi lightweight, saya akan menunggu di sini. Saya akan berada di sana untuk menyambutnya," ujar Paddy Pimblett.
Keberanian Topuria dalam mengincar kenaikan kelas hingga 155 pon tidaklah main-main. Ia bahkan berencana menghadapi para nama besar, termasuk mantan juara Charles Oliveira, apabila tak segera mendapatkan kesempatan merebut gelar dari juara divisi ringan saat ini, Islam Makhachev. Namun, Pimblett memandang Topuria masih terlalu dini untuk menantang gelar di kelas ringan, dan karena itu, ia siap menjadi lawan tangguh bagi petarung asal Spanyol tersebut.
Atlet seni bela diri campuran asal Inggris ini optimis akan memperlihatkan keunggulannya dalam duel tersebut. "Saya jauh lebih besar darinya. Orang-orang tidak menyadarinya. Saya ingin sekali bertatap muka dengannya, supaya semua orang bisa melihat betapa besar saya sebenarnya dibandingkan dia," ungkap Pimblett dengan penuh percaya diri.
Meskipun Pimblett mengakui kemampuan Topuria yang terbilang impresif, ia meragukan klaim kejayaan Topuria di kelas bulu. Pimblett menyatakan bahwa Volkanovski, yang membersihkan divisi featherweight, menjadi alasan mengapa Topuria memperoleh kesempatannya tanpa menghadapi petarung papan atas lainnya di kelas tersebut.
"Topuria hanya perlu mengalahkan Bryce Mitchell dan Josh Emmett untuk mendapatkan perebutan gelar. Dia bahkan tidak perlu mengalahkan Brian Ortega, Yair Rodriguez, atau Arnold Allen," jelas Pimblett. “Ia melewatkan para petarung tersebut dan dapat bertarung demi sabuk itu hanya karena Volkanovski telah membersihkan divisi itu."
Pimblett menambahkan bahwa untuk membuktikan kepiawaiannya, seorang juara setidaknya harus mempertahankan gelarnya sebanyak tiga kali sebelum mencari tantangan di divisi baru. Sikap ini menunjukkan keyakinan Pimblett terhadap kemampuan dan ketangguhan yang harus dimiliki oleh seorang juara sejati.
Kisah antara Pimblett dan Topuria tidak hanya berputar di dalam ring. Keduanya telah memiliki sejarah perseteruan sejak terlibat insiden di ajang UFC London 2022. Saat itu, mereka terlibat dalam pertengkaran fisik yang memanas hingga hampir bentrok lagi di konferensi pers UFC 282. Meski pihak keamanan berhasil memisahkan, rivalitas mereka tetap berlanjut dan menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar UFC.
Persaingan yang belum terselesaikan ini menjadi motivasi tersendiri bagi Pimblett. Dia tidak sabar untuk akhirnya bertemu Topuria di atas oktagon dan menyelesaikan perbedaan pendapat mereka secara langsung. "Saya rasa tak ada orang lain dalam divisi ini yang lebih berhak menyambutnya daripada saya," jelas Pimblett. "Saya akan sangat senang untuk bertarung secara adil dengan dirinya dan menendangnya sampai KO."
Dengan nada penuh determinasi, Pimblett siap mengawali duel sengit yang mungkin menjadi salah satu pertarungan paling dinantikan oleh pecinta UFC di seluruh dunia. Taruhannya tinggi, dan kehadiran Topuria di kelas ringan diyakini akan membawa dampak signifikan terhadap peta kekuatan di divisi ini.
Dalam lanskap pertarungan UFC yang terus berkembang, konfrontasi antara Paddy Pimblett dan Ilia Topuria akan menjadi highlight menarik. Apakah Topuria dapat menaklukkan tantangan barunya di kelas ringan, atau justru Pimblett yang akan mempertegas dominasinya? Waktu yang akan menjawabnya, namun satu hal yang pasti, keduanya telah menciptakan ekspektasi tinggi di kalangan penggemar dan praktisi seni bela diri campuran.