Bursa Asia-Pasifik Menguat, Didukung Kejutan Positif PDB Singapura dan Penguatan Wall Street

Jumat, 14 Februari 2025 | 11:25:28 WIB
Bursa Asia-Pasifik Menguat, Didukung Kejutan Positif PDB Singapura dan Penguatan Wall Street

JAKARTA - Bursa Asia-Pasifik mencatatkan peningkatan yang signifikan pada pembukaan perdagangan hari Jumat, 14 Februari 2025. Kabar baik datang dari Singapura yang dilaporkan berhasil membukukan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2024 di atas ekspektasi, menambah semangat para pelaku pasar. Peningkatan ini sejalan dengan penguatan ketiga indeks acuan Wall Street yang kembali memperlihatkan performa gemilang.

Menurut laporan, PDB Singapura pada kuartal keempat tahun 2024 meningkat sebesar 5 persen. Angka ini mengalahkan prediksi pasar yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan hanya sebesar 4,7 persen. "Capaian ini menunjukkan bahwa perekonomian Singapura berada dalam kondisi yang kuat dan menjadi landasan positif bagi perdagangan di kawasan Asia-Pasifik," ujar seorang analis ekonomi, memberikan gambaran terhadap hasil tersebut.

Sementara itu, inflasi di India diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen untuk bulan Januari 2025, dari sebelumnya 2,3 persen pada Desember 2024. Kondisi ini perlu mendapat perhatian dari para investor dan analis untuk menakar dampak inflasi terhadap perekonomian dan pasar saham di kawasan tersebut.

Berbeda dengan India, Korea Selatan melaporkan kabar positif dari sektor tenaga kerja. Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman tercatat turun menjadi 2,9 persen pada Januari 2025. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dari 3,7 persen pada Desember 2024, yang sebelumnya merupakan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

"Penurunan tingkat pengangguran ini menunjukkan perbaikan berkelanjutan di pasar tenaga kerja Korea Selatan, dan hal ini tentunya dapat memberikan dampak positif pada ekonomi nasional," jelas seorang ahli ekonomi dari Korea Selatan.

Indeks-indeks saham di Asia-Pasifik juga menunjukkan hasil yang positif. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,76 persen setelah sebelumnya mencapai rekor intraday. Indeks Hang Seng Hong Kong turut mengalami kenaikan dari angka 21.814,37 menjadi 21.941. Namun, Indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan tipis sebesar 0,15 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix melonjak 0,31 persen.

Di sisi lain, Kospi Korea Selatan dibuka lebih tinggi dengan kenaikan 0,14 persen. Indeks Kosdaq pun melesat 0,74 persen saat pembukaan pasar. Perdagangan yang aktif ini menunjukkan kepercayaan investor yang solid terhadap pasar saham di kawasan Asia-Pasifik.

Sejalan dengan perkembangan positif di Asia, Wall Street mencatatkan kinerja yang mengesankan. Saham-saham di New York bergerak menguat menyusul rilis data inflasi terbaru dan adanya pembaruan rencana tarif dari pemerintahan Donald Trump. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak hingga 342,87 poin atau meningkat 0,77 persen ke level 44.711,43. Keputusan Trump untuk menandatangani memorandum presiden guna memeriksa tarif timbal balik terhadap negara asing menjadi katalisator utama bagi penguatan ini.

Bukan hanya DJIA, S&P 500 juga mengalami lonjakan sebesar 1,04 persen, menjadikannya berada di level 6.115,07. Sementara itu, Nasdaq Composite berhasil meningkat 1,50 persen, naik menjadi 19.945,64. Kemajuan ini menambah optimisme terhadap prospek ekonomi global yang lebih cerah di tengah berbagai tantangan.

Melihat perkembangan ini, para ahli ekonomi menyampaikan bahwa kestabilan dan daya penguatan pasar saham saat ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik serta dunia. "Dengan dukungan dari pertumbuhan ekonomi regional yang mengesankan dan kebijakan-kebijakan ekonomis yang menguntungkan, diharapkan pasar akan terus menunjukkan tren positif," tutur seorang analis terkenal.

Bursa Asia-Pasifik terlihat siap melanjutkan momentum positif, didukung oleh performa kuat Singapura dan keputusan kebijakan dari Amerika Serikat. Bagi para investor, peluang ini adalah momentum untuk mengoptimalkan strategi investasi yang lebih agresif di tengah tren penguatan ini.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB