Eramet Mengumumkan Perubahan Kepemimpinan di Tambang Nikel Kaledonia Baru

Kamis, 20 Februari 2025 | 11:10:21 WIB
Eramet Mengumumkan Perubahan Kepemimpinan di Tambang Nikel Kaledonia Baru

JAKARTA - Perusahaan tambang multinasional asal Prancis, Eramet, yang merupakan aktor utama dalam industri nikel Kaledonia Baru, baru-baru ini mengumumkan perubahan besar dalam struktur kepemimpinannya. Eramet, pemilik Société Le Nickel (SLN), perusahaan operator tambang nikel dan peleburan paling tertua di wilayah Prancis ini, mengumumkan bahwa Christel Bories akan melepas posisinya sebagai CEO.

Perubahan Kepemimpinan

Dalam pengumuman yang diterbitkan oleh sumber terpercaya pada Kamis, 20 Februari 2025, disebutkan bahwa Christel Bories akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO pada rapat umum pemegang saham Eramet yang dijadwalkan 27 Mei 2025. Posisi tersebut akan diisi oleh Paulo Castellari sebagai pengganti. Bories akan tetap menjabat sebagai ketua perusahaan, mengarahkan strategi dan kebijakan bisnis dari tingkat tertinggi.

Paulo Castellari, yang akan mengambil alih peran penting ini, adalah seorang profesional yang tidak asing dalam dunia industri pertambangan. Memiliki kewarganegaraan ganda Brasil dan Italia, Castellari membawa pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang pertambangan dan logam, serta sektor pupuk dan energi.

Ekspertise dalam Industri Pertambangan

Menurut Eramet, Castellari memiliki rekam jejak cemerlang dalam memegang posisi kepemimpinan senior di berbagai perusahaan pertambangan yang beroperasi di Amerika Selatan dan Utara, Eropa, dan Afrika. "Latar belakang komersial dan keuangan Castellari, serta pengalamannya yang kuat dalam mengelola operasi kompleks di industri pertambangan dan logam sangat dibutuhkan oleh Eramet," ungkap Bories dalam pernyataan resminya.

Penunjukan Castellari juga menunjukkan komitmen Eramet untuk mengejar transformasi mendalam yang telah diluncurkan di bawah kepemimpinan Bories. Transformasi ini berfokus pada diversifikasi dan memposisikan Eramet sebagai pemain yang diakui dalam penambangan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Perubahan Strategis Eramet

Di bawah kepemimpinan Bories sejak 2017, Eramet telah menyesuaikan strateginya dengan fokus pada produksi mineral yang dibutuhkan dalam pasar baterai kendaraan listrik yang sedang berkembang. Salah satu capaiannya adalah pengembangan tambang litium di Argentina, yang mulai berproduksi pada akhir tahun 2024.

Berbicara kepada media internasional, Bories menjelaskan bahwa keputusan untuk mundur dari posisi CEO memungkinkan dirinya lebih banyak mengejar proyek pribadi. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut bukan karena masalah kesehatan dan sepenuhnya didukung oleh dewan perusahaan.

Nasib Tambang Nikel Kaledonia Baru

Keputusan manajerial tersebut juga mempengaruhi aset Eramet di Kaledonia Baru. Pada presentasi investor terakhir, Eramet menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak lagi membiayai Société Le Nickel. Dalam skema yang didukung oleh pemerintah Prancis, kebutuhan uang tunai SLN kini diatasi melalui pembiayaan dari Negara Prancis.

Di sisi lain, terdapat kekhawatiran berkelanjutan atas masa depan industri nikel Kaledonia Baru, terutama setelah prediksi Bories setahun yang lalu mengenai kemungkinan SLN akan menghilang dalam waktu lima tahun karena kurangnya daya saing dibandingkan dengan Indonesia. Indonesia diperkirakan akan menguasai lebih dari tiga perempat pangsa nikel murni kelas tertinggi di dunia pada tahun 2030.

“Saya sangat meragukan banyaknya pemerintah yang akan mempertahankan subsidi besar-besaran untuk bersaing dengan produksi Indonesia,” ujar Bories. Dalam pernyataan tegas lainnya, Bories menyampaikan bahwa Eramet tidak akan mempertimbangkan investasi baru di sektor nikel Kaledonia Baru. Fokus kedepannya adalah transformasi industri yang lebih berorientasi pada pariwisata dan pertanian.

Prospek dan Tantangan Ke Depan

Bories merekomendasikan Kaledonia Baru untuk menyesuaikan fokus industri ke arah yang lebih untung dengan menekankan pada penambangan ekstraktif daripada proses peleburan yang mahal. Kehilangan fokus pada peleburan nikel adalah bagian dari strategi untuk menghindari pengeluaran sumber daya yang tidak efektif.

Bagian dari strategi diversifikasi Eramet juga termasuk investasi di operasi Weda Bay, Indonesia, yang dianggap sebagai salah satu tambang nikel terbesar di dunia. Ini menunjukkan orientasi baru Eramet menuju ekspansi internasional dan keahlian lintas batas dalam industri pertambangan. Keberlanjutan dan pertumbuhan masa depan akan bergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengelola perubahan di destinasi utama serta ekspansi ke pasar strategis.

Terkini