JAKARTA - Tahun 2025 menjadi periode penting bagi generasi Z dan milenial dalam hal pembelian rumah. Menurut data yang diperoleh dari Bank Central Asia (BCA), golongan usia ini menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap kepemilikan rumah dengan memimpin pengajuan akun kredit baru. Satistik tersebut diperkuat dengan pernyataan Direktur BCA, Haryanto T Budiman. "Animo gen Z masih tinggi, terlihat dari bookingan tahun 2024,” ungkap Haryanto. Data menunjukkan 36 persen pengajuan KPR adalah untuk properti di bawah Rp1 miliar, sementara 31 persen lainnya adalah untuk properti di bawah Rp2 miliar.
Kamu termasuk kelompok ini dan ingin memiliki rumah sendiri di tahun 2025? Simak rangkaian tips dan trik berikut tentang cara mengajukan KPR agar disetujui bank:
Memahami Kebutuhan dan Kapasitas Finansial
Pertama, penting bagi calon pembeli untuk menyesuaikan pilihan properti dengan keperluan dan kemampuan finansial masing-masing. "Misalnya punya budget berapa? Income saya yang affordable berapa? Baru melangkah ke faktor lain," ungkap EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko. Pahami jenis rumah yang ingin dibeli, apakah itu rumah tapak atau apartemen. Hal ini akan memengaruhi keputusan akhir dan menambah keyakinan dalam mengajukan KPR.
Penelaahan Developer dan Legalitas Properti
Memilih developer yang tepat dan memitigasi risiko sengketa tanah adalah langkah penting sebelum mengajukan KPR. Welly Yandoko menegaskan pentingnya melakukan riset terkait kelengkapan dokumen legalitas tanah dan bangunan. "Pastikan dokumen tanah tidak dalam sengketa, dan luas tanah serta bangunan sesuai dengan dokumen tertulis," jelasnya. Dokumentasi yang lengkap dan sah adalah kunci untuk menghindari masalah di kemudian hari.
Memilih Bank dan Produk Kredit yang Tepat
Langkah selanjutnya adalah menentukan bank yang akan digunakan untuk mengajukan KPR. "Lalu juga kurasi bank apa yang ingin dituju, harus tahu bank ini punya kredibilitas yang bisa diandalkan," ujar Welly. Calon pembeli perlu memeriksa penawaran bunga, tenor, dan sistem pelunasan yang ditawarkan oleh bank. Dengan memahami detail-detail ini, kamu dapat memastikan paket kredit yang diambil sesuai dengan kapasitas keuangan.
Memastikan Dokumen-Dokumen Lengkap dan Valid
Salah satu kunci sukses untuk disetujui pengajuan KPR adalah memastikan dokumen yang diserahkan kepada bank lengkap dan valid. "Secara umum memang ada beberapa kondisi dan syarat yang harus dipenuhi agar disetujui," ujar Welly. Selain dokumen pribadi dan penghasilan, dokumen properti yang diajukan sebagai jaminan juga harus diperiksa kevalidannya. Pihak bank akan memverifikasi apakah besarnya angsuran yang diajukan sesuai dengan kapasitas penghasilan nasabah.
Tren Pembelian Rumah Tapak Usai COVID-19
Pasca pandemik COVID-19, tren pembelian rumah tapak meningkat tajam, terutama di kalangan generasi Z dan milenial. "Sekarang ke rumah tapak lagi, ketika diprediksi market terdiam atau stagnan sesaat namun ternyata tidak," jelas Welly. Banyak orang lebih memilih properti rumah tapak karena pertimbangan harga dibandingkan lokasi. Pilihan rumah berkisar antara Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar mencatatkan peningkatan penetrasi pesat dari 50 persen menjadi 60-75 persen.
Memiliki rumah pertama tentu menjadi pencapaian besar bagi generasi Z dan milenial. Dengan mengikuti tips pengajuan KPR yang sudah dijelaskan, calon pembeli dapat meraih mimpi tersebut dengan lebih terencana dan pasti. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk melakukan riset menyeluruh dan berkonsultasi dengan ahli sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Sembari dunia properti terus berkembang, pemahaman mendalam akan faktor finansial, legalitas, dan kredibilitas bank adalah modal utama dalam proses pembelian rumah yang sukses.