JAKARTA - Indonesia sedang mengambil langkah signifikan dalam memperkuat transisi energi dan mengembangkan ekonomi hijau dengan bergabung dalam inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC). Inisiatif ini bertujuan mengurangi emisi karbon menuju realisasi net-zero emission. Kolaborasi ini melibatkan berbagai negara di Asia, termasuk Jepang, dan diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian target lingkungan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Chairman Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Tadashi Maeda, dan Ambassador for the Promotion of AZEC, Takio Yamada, di Jakarta. Pertemuan ini membahas perkembangan dan rencana tindak lanjut proyek energi hijau yang terkait dengan kerangka AZEC. Diskusi tersebut menandai komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
AZEC memainkan peran penting dalam usaha Indonesia untuk beralih ke energi terbarukan. Airlangga menekankan pentingnya inisiatif ini, yang menjadi salah satu titik pembahasan utama antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang Ishiba Shigeru pada Januari 2025. Ia menambahkan, "Kolaborasi dengan Jepang dan AZEC menegaskan komitmen kami untuk segera merealisasikan proyek-proyek unggulan, seperti pengembangan PLTP Muara Laboh."
Selain PLTP Muara Laboh, proyek lain yang menjadi fokus adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka. Proyek ini diharapkan dapat menjadi model bagi keberhasilan transisi energi di seluruh Indonesia. Pemerintah Indonesia menawarkan kerja sama lebih lanjut dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Riau, pengembangan jaringan transmisi ASEAN Powergrid, serta penelitian dan pemanfaatan energi berbasis minyak kelapa sawit untuk bahan bakar penerbangan.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman JBIC Tadashi Maeda juga memaparkan kemajuan kerja sama dengan Indonesia, termasuk kolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengembangan transmisi energi antara Pulau Jawa dan Sumatera. Maeda menambahkan, "Jepang juga memiliki rencana strategis terkait energi baru terbarukan, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan energi tersebut hingga 2040, dan kami berharap Indonesia berkomitmen mendukung rencana ini."
Menyiapkan kategori proyek dalam kerangka kerja AZEC adalah agenda utama pertemuan ini. Proyek-proyek ini dibagi menjadi tiga kategori. Kategori I meliputi proyek yang siap dilaksanakan, seperti PLTP Muara Laboh dan PLTSa Legok Nangka. Kategori II mencakup proyek dengan potensi komersialisasi yang masih memerlukan studi kelayakan, seperti PLTA Kayan dan pengelolaan lahan gambut. Kategori III berfokus pada proyek pilot dan penelitian awal, termasuk pengembangan teknologi panas bumi dan produksi biofuel.
Airlangga berharap proyek dalam kategori II dan III dapat dengan cepat meningkat menjadi kategori I agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat. "Komitmen kami untuk memfasilitasi proses debottlenecking proyek adalah bagian dari strategi kami untuk memajukan ekonomi hijau Indonesia," jelasnya lagi.
Indonesia tetap berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi internasional melalui inisiatif AZEC. Keseriusan Indonesia tiada lain adalah menyelaraskan pencapaian ekonomi hijau yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Diharapkan melalui kerjasama ini, semakin banyak proyek energi terbarukan yang dikembangkan di Indonesia dan mempercepat implementasi teknologi hijau demi tercapainya target net-zero emission.
Kolaborasi yang solid dengan AZEC menempatkan Indonesia sebagai contoh dalam penerapan ekonomi hijau di kawasan Asia. Ini bukan hanya menguntungkan Indonesia, namun juga berkontribusi pada upaya global dalam perlindungan lingkungan dan keberlanjutan energi.
Dengan komitmen bersama, Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia akan semakin dekat mencapai tujuan mereka dalam mengurangi emisi karbon, sekaligus melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang. Proyek-proyek ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi dan mempercepat langkah menuju transisi energi bersih yang berkelanjutan.