Tujuh BUMN Siap Bergabung dalam Danantara: Ketahui Lebih Lanjut Mengenai BPI Danantara dan Peran BUMN di Dalamnya

Senin, 24 Februari 2025 | 11:23:16 WIB
Tujuh BUMN Siap Bergabung dalam Danantara: Ketahui Lebih Lanjut Mengenai BPI Danantara dan Peran BUMN di Dalamnya

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada hari Senin, 24 Februari 2025. Pengumuman monumental ini pertama disampaikan secara virtual dalam acara bergengsi World Governments Summit 2025 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Langkah besar ini menandakan komitmen Indonesia dalam memperkuat fondasi ekonomi melalui investasi strategis dan pengelolaan aset negara yang lebih baik.

Kepala BPI Danantara, Muliaman Darmansyah Hadad, memastikan bahwa tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menjadi bagian integral dari sovereign wealth fund (SWF) ini. "BPI Danantara akan menjadi alat penting bagi Indonesia untuk bersaing secara global dan meningkatkan daya saing perekonomian kita," ujar Muliaman Darmansyah. Ketujuh BUMN yang terpilih adalah PT Pertamina (Persero), Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina, sebagai perusahaan energi nasional terbesar, didirikan pada 10 Desember 1957 dengan nama awal Permina. Seiring berjalannya waktu, Pertamina telah bertransformasi menjadi Perusahaan Negara yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola produksi dan distribusi minyak dan gas bumi. Kehadirannya di BPI Danantara dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing internasional perusahaan. Pertamina kini membawahi beberapa anak perusahaan seperti PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina International Shipping.

Mining Industry Indonesia (MIND ID)
Sebagai BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID dibentuk pada November 2017 dan beranggotakan raksasa pertambangan seperti PT ANTAM Tbk dan PT Freeport Indonesia. Dengan kolaborasi di bawah BPI Danantara, diharapkan sektor pertambangan Indonesia dapat lebih dimaksimalkan dalam pengelolaan sumber daya serta menambah nilai investasi di dalam negeri.

PT PLN (Persero)
PT PLN, yang bergerak di sektor ketenagalistrikan, telah memiliki sejarah panjang sejak didirikan pada 27 Oktober 1945 oleh Presiden Soekarno. Kini, PLN memiliki kapasitas produksi listrik yang mendominasi jaringan listrik di seluruh Indonesia. Melalui BPI Danantara, PLN diharapkan dapat berkontribusi lebih dalam memastikan keberlanjutan energi dan investasi di bidang ketenagalistrikan.

PT Telkom Indonesia
Telkom Indonesia merupakan ujung tombak transformasi digital di Indonesia. Didirikan sejak 1882, Telkom terus berkembang dengan memiliki berbagai anak usaha seperti Telkomsel dan Telkomsat. Partisipasi Telkom dalam BPI Danantara akan mendukung peningkatan akses dan kualitas layanan komunikasi, yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi digital di masa depan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Sebagai bank komersial tertua di Indonesia, BRI memiliki peran penting dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kolaborasi BRI dalam BPI Danantara diharapkan dapat membuka akses pendanaan yang lebih luas bagi UMKM serta memperkuat kapabilitas keuangan BRI dalam mendukung perekonomian nasional.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Bertransformasi dari Bank Sentral di tahun 1946 menjadi salah satu bank komersial besar, BNI kini menjadi pionir dalam sejumlah inovasi perbankan. Bersama BPI Danantara, BNI siap memperkuat jaringan dan layanan keuangan Indonesia di pasar internasional.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sebagai hasil penggabungan dari empat bank pemerintah pada 1999, Bank Mandiri kini menjadi salah satu pilar perbankan nasional. Kepemilikan Bank Mandiri dalam BPI Danantara memungkinkan terciptanya sinergi baru dalam memacu pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia.

Peluncuran BPI Danantara ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi dan memperkuat stabilitas ekonomi makro. Dengan menggabungkan kekuatan beberapa BUMN dalam SWF ini, Indonesia tidak hanya berupaya untuk meningkatkan investasi dalam negeri tetapi juga menjadikan BPI Danantara sebagai sarana untuk menyaingi sovereign wealth fund dari negara-negara maju lainnya.

"Kami percaya, dengan kolaborasi dan pengelolaan yang tepat, Danantara akan memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian Indonesia," kata Muliaman Darmansyah. Kehadiran BPI Danantara diharapkan akan membawa gelombang baru investasi, membuka lapangan kerja lebih banyak, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Terkini