JAKARTA - Saat bulan Ramadhan tiba, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, yang berarti menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam. Dalam kondisi ini, menjaga kesehatan tubuh, terutama kesehatan ginjal, menjadi sangat penting. Salah satu kunci utama adalah memastikan asupan air yang cukup agar fungsi tubuh tetap optimal selama berpuasa.
Pentingnya Asupan Air Selama Puasa
Menurut Prof. dr. Ponco Birowo, Sp. U (K), PhD, seorang ahli urologi dari Siloam Hospitals Asri, asupan air yang cukup sangatlah krusial. "Penting untuk memastikan kita mendapatkan cukup air saat bulan puasa. Tubuh kita tetap membutuhkan hidrasi yang baik untuk menjaga kesehatan ginjal," jelasnya saat ditemui dalam peluncuran Urinary Stone Center di Jakarta Selatan.
Asupan air yang tidak memadai dapat berisiko mengganggu fungsi ginjal, bahkan dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Untuk mencegah hal ini, Prof. Ponco menyarankan pola minum delapan gelas air sehari selama periode buka puasa hingga imsak.
Pola Minum yang Tepat
Menyusun jadwal minum air yang efektif selama Ramadhan adalah langkah penting. Prof. Ponco menegaskan pentingnya memisahkan asupan air tersebut dalam beberapa waktu. "Saat berbuka, minumlah 2-3 gelas air. Kemudian, sebelum tidur, tambahkan 1 gelas lagi, sehingga totalnya menjadi 4 gelas," sarannya.
Lalu, bagaimana dengan sisa empat gelas lainnya? Prof. Ponco melanjutkan, "Ketika bangun untuk sahur, minumlah 1 gelas air lagi, dan sebelum imsak, tambahkan 2 gelas air. Dengan begitu, totalnya mencapai delapan gelas."
Efek Samping dan Manfaat bagi Ginjal
Memang, dengan peningkatan asupan air, Anda mungkin akan lebih sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil. Prof. Ponco memberikan perspektif yang menyejukkan tentang hal ini: "Efek samping yang kurang enak adalah kita sering kencing saat tidur. Tapi dibandingkan nanti kita harus berhadapan dengan operasi atau sakit karena batu ginjal, lebih baik bangun untuk pergi ke toiletnya sebentar."
Konsumsi air yang memadai tidak hanya membantu ginjal tetap sehat, tapi juga berperan dalam mencegah pembentukan batu ginjal, sebuah kondisi yang sangat menyakitkan dan dapat membutuhkan intervensi medis serius.
Makanan Berserat: Faktor Pendukung
Selain memprioritaskan asupan air, Prof. Ponco juga menekankan pentingnya memadukan makanan berserat ke dalam menu harian Anda saat berpuasa. "Makanan yang berserat membantu buang air besar menjadi lancar, dan jika memilih buah, pilihlah yang mengandung banyak air, karena itu lebih baik," tuturnya.
Dengan memadukan asupan air yang cukup dan konsumsi makanan berserat, diharapkan fungsi tubuh, termasuk ginjal, dapat bekerja lebih optimal selama periode puasa.
Perlu Diingat
Tentu, setiap individu memiliki kebutuhan air yang bisa bervariasi, bergantung pada beberapa faktor seperti kesehatan tubuh, aktivitas sehari-hari, dan kondisi lingkungan. Oleh karena itu, penyesuaian jumlah air yang diminum bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
Menghadapi bulan Ramadhan dengan menjaga kesehatan tubuh adalah tantangan sekaligus tanggung jawab. Dengan mengikuti panduan asupan air dari para ahli, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang dan tetap menjaga kesehatan ginjal mereka.
Sebagai penutup, Prof. Ponco mengingatkan, "Minumlah secara bijak dan konsisten, agar kesehatan Anda tetap terjaga selama bulan suci ini." Dengan demikian, asupan air yang cukup bukan hanya sekadar kebutuhan, namun investasi jangka panjang untuk kesehatan tubuh Anda.