JAKARTA - Bulan Ramadan telah tiba, dan seperti biasa, umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk menjalankan ibadah puasa. Salah satu elemen utama selama puasa adalah menikmati takjil sebagai hidangan pembuka saat berbuka. Namun, bagi mereka yang menderita diabetes, memilih takjil yang aman dan sehat bisa menjadi tantangan tersendiri.
Secara tradisional, berbuka puasa dianjurkan dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke hidangan utama. Namun, kebiasaan ini mungkin tidak ideal untuk penderita diabetes yang harus memperhatikan asupan gula mereka. Untungnya, ada beberapa opsi takjil sehat yang bisa dicoba oleh penderita diabetes. Berikut adalah beberapa rekomendasi dari dr. Diah Prasmapti, Sp.GK, seorang ahli gizi dari RS Premier Bintaro, yang dapat dijadikan pilihan takjil yang aman dan menyehatkan.
Cincau Hitam atau Hijau
Cincau, baik yang hitam maupun hijau, adalah pilihan awal yang bisa dipertimbangkan. "Cincau memiliki kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Untuk penderita diabetes, konsumsi satu porsi cincau cukup ramah bagi gula darah," ujar dr. Diah. Cincau hijau bahkan dikenal sebagai antibiotik alami. Untuk menjaga agar konsumsi gula tidak berlebihan, dr. Diah menyarankan agar cincau disajikan dengan satu sendok makan pemanis seperti gula, sirup, atau madu yang dicampur dengan satu gelas air.
Es Buah
Es buah adalah takjil segar yang bisa disiapkan di rumah. Menurut dr. Diah, buah seperti semangka, melon, stroberi, nangka, dan alpukat dapat digunakan dalam jumlah terbatas. "Buah-buahan memang sehat, tetapi semua mengandung gula alami. Oleh karena itu, sebaiknya hindari pemanis tambahan atau gunakan pemanis buatan jika diperlukan," saran dr. Diah.
Kurma
Kurma menjadi pilihan populer selama Ramadan. dr. Diah memberikan batasan konsumsi bagi penderita diabetes, yaitu satu buah kurma berukuran besar atau tiga buah berukuran sedang per hari. "Satu buah kurma ukuran sedang mengandung sekitar 5-6 gram karbohidrat," jelas dr. Diah.
Kolak Tanpa Santan
Kolak merupakan hidangan manis yang sering dinikmati saat berbuka puasa. Bagi penderita diabetes, mengganti kuah kolak dengan susu tanpa lemak atau rendah lemak bisa menjadi alternatif yang lebih sehat. Pilih kolak yang dibuat dengan umbi-umbian atau pisang dan batasi konsumsi hingga 50 gram per sajian. "Hindari penggunaan santan yang banyak mengandung lemak jenuh," tambah dr. Diah.
Siomay
Siomay bisa menjadi pilihan takjil gurih untuk penderita diabetes. Dr. Diah menyarankan agar memilih siomay yang berbahan dasar sayuran seperti pare, kol, dan tahu. Untuk saus kacangnya, cukup cocolkan siomay ke saus tanpa menggunakannya secara berlebihan. “Hindari pula menambahkan kecap pada siomay untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil,” tegas dr. Diah.
Dengan pilihan-pilihan takjil sehat tersebut, penderita diabetes tetap dapat menikmati kebahagiaan berbuka puasa dengan menu yang lezat sekaligus menjaga kesehatan. Dr. Diah menekankan pentingnya mengontrol porsi dan memperhatikan kandungan nutrisi dalam setiap hidangan takjil. "Ingatlah bahwa moderasi adalah kunci dalam menjaga kesehatan selama bulan puasa," kata dr. Diah.
Dengan membuat pilihan yang tepat, penderita diabetes dapat menikmati bulan suci ini tanpa harus mengkhawatirkan lonjakan gula darah. Dengan tetap memperhatikan anjuran dari ahli gizi dan dokter, merayakan Ramadan dengan takjil sehat dapat terwujud dengan mudah dan menyenangkan.