Tantangan Ganda Perempuan Indonesia dalam Generasi Sandwich dan Keamanan Finansial

Jumat, 28 Februari 2025 | 15:52:29 WIB
Tantangan Ganda Perempuan Indonesia dalam Generasi Sandwich dan Keamanan Finansial

JAKARTA - Dalam beberapa dekade terakhir, perempuan di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan dalam hal keamanan finansial dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, meski lebih stabil secara ekonomi, perempuan ini masih menghadapi beban ganda dalam mengelola keuangan keluarga, terutama dalam konteks generasi sandwich yang menekan kesejahteraan finansial mereka.

Generasi Sandwich dan Beban Finansial

Generasi sandwich merujuk pada individu, khususnya perempuan, yang terjebak dalam situasi mengurus kebutuhan anak sekaligus mendukung orang tua yang sudah lanjut usia. Survei terbaru dari Sun Life Asia bertajuk “Women’s Wealth in Focus: Building Confidence and Security” mengungkapkan bahwa sebanyak 71 persen perempuan Indonesia merasa bahwa kondisi finansial mereka lebih baik dibandingkan generasi ibu mereka. Ini menunjukkan peningkatan dalam kesadaran dan pengelolaan finansial.

Namun, peningkatan ini tidak serta-merta menghilangkan tekanan. Sebanyak 32 persen dari perempuan Indonesia yang disurvei melaporkan mengalami tekanan emosional dan finansial akibat tanggung jawab multi-generasi ini. Lebih lanjut, 65 persen perempuan telah mulai menabung untuk perawatan lansia orang tua mereka, sementara hanya 11 persen yang berharap mendapatkan dukungan penuh dari anak-anak di masa depan. Ini menggambarkan bagaimana perempuan menghadapi tekanan untuk merencanakan masa depan yang lebih stabil secara finansial.

Keputusan Keuangan dan Tantangan yang Dihadapi

Proses pengambilan keputusan finansial seringkali tidak lepas dari berbagai pertimbangan penting. Dalam survei tersebut, faktor kesehatan menjadi pertimbangan utama bagi 59 persen perempuan Indonesia. Selain itu, 46% menyatakan bahwa kepemilikan rumah dan 38 persen menyebut perubahan pendapatan sebagai faktor utama dalam pengelolaan keuangan mereka.

Sebagai ibu, tujuan utama mereka adalah memastikan keamanan finansial jangka panjang. Survei menemukan bahwa 69 persen perempuan fokus menabung untuk pendidikan anak, 53 persen membangun dana darurat, dan 50 persen aktif mengajarkan literasi keuangan serta investasi kepada anak-anak mereka.

Saat ditanya tentang arti keamanan finansial, 74% perempuan menganggap memiliki tabungan cukup untuk pengeluaran tak terduga sebagai indikator utama. Sementara itu, 68% ingin bebas dari utang, dan 48% menginginkan pendapatan pasif yang stabil untuk menjamin masa depan mereka.

Perempuan dan Prioritas Finansial Keluarga

Meskipun telah memiliki kesadaran finansial yang lebih baik, perempuan Indonesia cenderung lebih mengutamakan kebutuhan keluarga dibandingkan kepentingan pribadi. Sebanyak 66% perempuan lebih memprioritaskan kebutuhan finansial anak dan orang tua dibandingkan diri mereka sendiri. Bahkan, 78% mengorbankan perawatan medis pribadi, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, demi membiayai pengobatan anggota keluarga.

Kesenjangan Literasi dan Akses Produk Keuangan

Walaupun ada peningkatan dalam pengelolaan keuangan, masih terdapat kesenjangan dalam literasi finansial perempuan. Sebanyak 44% perempuan Indonesia menilai pemahaman keuangan mereka masih pada tahap dasar atau pemula. Meskipun mengetahui saldo pensiun mereka (75%), hasil tahunan investasi (65%), dan suku bunga terkini di Indonesia (59%), masih banyak yang belum memahami secara mendalam kondisi finansial mereka.

Sebanyak 64% perempuan dengan hipotek tidak dapat memperkirakan sisa saldo utang mereka, dan 35% tidak mengetahui rata-rata hasil tahunan dari investasi mereka. Selain itu, 54% perempuan mengalami kesulitan dalam menemukan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dukungan untuk Perempuan dalam Mencapai Stabilitas Finansial

Menurut Elin Waty, President Commissioner Sun Life Indonesia, penting untuk memberikan akses ke produk keuangan yang inklusif dan mendukung perencanaan jangka panjang bagi perempuan. “Lebih dari setengah perempuan di Indonesia kesulitan menemukan layanan finansial yang sesuai dengan kondisi mereka,” ujarnya.

Kah Jing Lee, Chief Client Officer Sun Life Indonesia, menambahkan, meskipun perempuan semakin percaya diri mengelola keuangan, masih banyak tantangan dalam menemukan solusi finansial yang tepat. OIeh karena itu, Sun Life berkomitmen menghadirkan produk dan layanan yang lebih personal serta fleksibel untuk mendukung perjalanan finansial perempuan.

Secara keseluruhan, meskipun perempuan Indonesia kini lebih aman secara finansial dibandingkan generasi sebelumnya, tantangan dalam bentuk beban ganda dan kesenjangan literasi keuangan tetap ada. Dengan adanya dukungan berupa edukasi finansial dan akses ke produk keuangan yang lebih inklusif, perempuan di Indonesia diharapkan dapat menghadapi tekanan finansial dengan lebih baik, memastikan kesejahteraan keluarga, serta mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang.

Terkini

Bank Jateng Hadirkan KPR Subsidi untuk PPPK Grobogan

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:30 WIB

Bank Jago Pertahankan Pertumbuhan Lewat Inovasi Digital

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:28 WIB

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:27 WIB

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:25 WIB

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:23 WIB