JAKARTA - Mantan juara kelas menengah Ultimate Fighting Championship (UFC), Robert Whittaker, telah menetapkan pandangannya untuk kembali ke octagon dengan pertarungan yang dinanti-nanti melawan Sean Strickland. Keinginan Whittaker untuk berhadapan dengan Strickland datang setelah mengalami kekalahan dari petarung unggulan, Khamzat Chimaev, yang tentu meninggalkan bekas yang ingin ditebus oleh petarung asal Selandia Baru ini.
"Saya kira Strickland adalah musuh yang tepat, lantaran saya merasa kami berdua telah berada di posisi teratas selama beberapa waktu, saling mengitari satu sama lain," ujar Robert Whittaker dalam wawancara yang dilaporkan oleh laman MMA Fighting, yang kami pantau di Jakarta pada Jumat, 28 Februari 2025.
Pertarungan yang Telah Lama Dinantikan
Meskipun Whittaker dan Strickland belum pernah berhadap-hadapan langsung di octagon, keduanya memiliki rekam jejak yang menyerupai, berada dalam posisi dekat di puncak peringkat dengan rentetan kemenangan dan sejumlah kekalahan dari lawan tangguh. Walaupun belum ada alasan konkret yang mempersatukan mereka dalam satu pertarungan, Whittaker percaya bahwa duel ini tak terelakkan dan menjadi pertarungan yang dinantikan para penggemar.
Whittaker telah lama memperhatikan gaya bertarung Strickland yang agresif dan penuh determinasi. “Saya merasa sangat menarik untuk mencoba dan berlatih melawan dia. Ia adalah laki-laki yang tangguh. Namun, saya sangat bangga dengan keahlian saya, dan percaya dengan keahlian saya,” tambah Whittaker dengan percaya diri.
Rekor Pertemuan dengan Nama Besar
Baik Whittaker maupun Strickland telah mengukir nama mereka dengan menghadapi petarung-petarung kelas dunia sebagai lawan, termasuk kekalahan yang mereka alami dari bintang-bintang UFC saat ini, Khamzat Chimaev dan Dricus du Plessis. Dengan reputasi solid di atas panggung octagon, pertarungan ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian individu bagi kedua petarung, tetapi juga akan menentukan langkah mereka di arena kelas menengah UFC.
Strickland baru saja kembali bertanding di UFC 312 pada awal Februari 2025, meskipun harus meninggalkan octagon dengan cedera parah pada hidungnya. Sementara, Whittaker juga jatuh di tangan Chimaev pada UFC 308, Oktober 2024 lalu. Kedua petarung ini berambisi menemukan kembali keunggulan mereka dalam panggung UFC yang semakin kompetitif.
Agenda dan Persiapan Whittaker Menuju Comeback
Sementara agenda pertandingan tampak tidak menentu bagi Strickland setelah kekalahannya dari Dricus du Plessis, Whittaker sendiri sudah menargetkan waktu comeback di awal musim panas mendatang. Dia memfokuskan diri dalam persiapan intens, mengasah keterampilan dan mempelajari teknik baru yang diharapkan akan memberinya keunggulan saat pertarungan terjadi pada Juni 2025 nanti.
"Saat itulah saya mau mengangkat tangan saya untuk bertarung, lantaran itu memberi saya waktu yang cukup untuk melanjutkan apa yang sedang saya lakukan, namun juga untuk masuk ke dalam kamp training dengan baik dan tampil dengan kondisi terbaik saya," terang Whittaker, menekankan pentingnya persiapan yang matang demi memastikan performa optimal saat bertanding.
Menanti Persetujuan dan Kejelasan Jadwal UFC
Di tengah ketidakpastian jadwal, CEO UFC telah memastikan posisi Strickland sebagai calon musuh berikut untuk Dricus du Plessis, meningkatkan tensi dalam menentukan kapan dan bagaimana Whittaker serta Strickland akhirnya dipertemukan dalam satu pertarungan resmi di octagon. Dengan semangat juang yang menyala-nyala, Whittaker berharap dapat segera meraih persetujuan dari UFC agar pertarungan ini dapat terealisasi dalam waktu dekat.
Sebagai salah satu sosok ikonik dalam dunia MMA, pertarungan antara Robert Whittaker dan Sean Strickland diyakini akan membangkitkan antusiasme luar biasa dari para penggemar UFC yang terus menunggu aksi pertarungan terbaik di atas ring. Kedua petarung di puncak rantai makanan kelas menengah ini tidak hanya mengedepankan kebanggaan pribadi tetapi juga berjuang untuk membuktikan siapa yang layak menjadi ujung tombak kelas ini di masa mendatang.