JAKARTA - Bandung, kota dengan paduan harmonis antara keindahan alam dan kekayaan budaya, terus menjadi destinasi favorit wisatawan lokal dan internasional. Lonjakan jumlah wisatawan ini ternyata berdampak positif pada industri perhotelan di wilayah Jawa Barat.
Pertumbuhan Ekspansif Industri Properti di Bandung
Sejak memasuki pasar Jawa Barat pada 2016, RedDoorz, jaringan hotel terjangkau, mencatatkan lonjakan pertumbuhan yang mengesankan. Dalam lima tahun terakhir, mulai dari 2019 hingga 2024, pertumbuhan properti di bawah naungan RedDoorz mencapai 218 persen. Khusus untuk tahun 2024, terjadi peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini terkait dengan peningkatan signifikan jumlah properti di Bandung dan area sekitarnya.
Ronald Tjandra, Head of Area West & Central Java RedDoorz, mengungkapkan, "Bandung menjadi kota yang sangat ekspansif, baik dari sisi pertumbuhan jumlah properti maupun okupansi." Hingga tahun 2024 ini, ada 700 mitra properti RedDoorz di Jawa Barat dengan total kamar terjual mencapai 1,47 juta kamar. Bandung sering menjadi pilihan utama bagi warga Jakarta dan Jawa Barat saat liburan. Tak heran jika okupansi properti di sini tetap tinggi, terutama selama libur panjang dan perayaan-perayaan besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran.
Faktor Pendorong Okupansi Tinggi di Bandung
Selain musim liburan, peningkatan okupansi di Bandung juga didorong oleh momen-momen spesifik seperti pendaftaran mahasiswa baru dan acara wisuda dari berbagai universitas di Bandung. Keberagaman objek wisata alam juga menjadikan Bandung Barat sebagai pilihan bagi wisatawan yang mencari pengalaman rekreasi unik.
"Beragam obyek wisata menjadikan Bandung pilihan utama untuk berlibur," kata Ronald. Pada tahun 2025, RedDoorz menargetkan peningkatan jumlah properti hingga 30 persen secara tahunan dengan fokus ekspansi multi-brand seperti SANS dan memperkuat program leasing. Lewat program ini, pemilik properti dapat memberikan hak penggunaan aset kepada RedDoorz dengan skema sewa tertentu, membuka kemitraan yang lebih menguntungkan.
Media Sosial dan Bandung sebagai Destinasi Viral
Peran media sosial dalam mempopulerkan Bandung juga tidak bisa diremehkan. Instagram dan platform berbagi lainnya membantu memperkenalkan pesona wisata Bandung, terutama destinasi kuliner dan tempat wisata estetik yang tengah viral. Head of Marketing RedDoorz, Cut Nany Indriani, menjelaskan bahwa Bandung kini menjadi pusat gaya hidup digital, didominasi oleh anak muda.
"Dikenal sebagai kota wisata, pendidikan, dan industri kreatif, Bandung kini berkembang pesat sebagai pusat gaya hidup digital yang didominasi anak muda," ujar Cut. Kebutuhan akan akomodasi yang nyaman, strategis, dan terjangkau semakin tinggi akibat tingginya minat wisatawan terhadap pengalaman unik dan Instagramable ini. RedDoorz berkolaborasi dengan influencer lokal untuk memanfaatkan tren ini dan menghadirkan media sosial khusus untuk Bandung.
Kerja Sama dengan Pemilik Properti, Manfaat Dua Arah
Dampak positif fenomena ini juga dirasakan langsung oleh mitra properti RedDoorz. Yassin Krisnanegara, pemilik Properti RedDoorz @Buah Batu 5 dan 158 Guest House Syariah RedPartner, mengaku merasakan dampak positif setelah bergabung di tahun 2022.
"Semenjak bergabung dengan RedDoorz, saya merasakan peningkatan signifikan dalam performa properti kami, dengan rata-rata okupansi mencapai 70 persen," kata Yassin. "Stabilitas yang ditawarkan mulai dari harga yang kompetitif, tingkat okupansi yang konsisten, hingga hubungan kemitraan yang solid, membuat saya semakin yakin akan keputusan bergabung ini."
Bandung sebagai magnet wisata tidak hanya menguntungkan bagi penginapan, namun juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan. Dengan strategi ekspansi yang kuat dan kolaborasi bersama pemilik properti setempat, RedDoorz optimis terus menancapkan kuku pasar di industri perhotelan Bandung.