JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Purwokerto terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar iuran tepat waktu. Langkah ini dilakukan demi menjaga keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sangat penting bagi peserta BPJS dan keluarganya.
Kepala Bagian Perencanaan Keuangan dan Pemeriksaan BPJS Kesehatan, Badru Zaman, menekankan pentingnya membayar iuran sebagai bentuk perlindungan terhadap risiko biaya kesehatan yang tinggi. Dalam wawancara Badru menyatakan, “Peserta yang membayar iuran secara rutin berarti telah menjaga diri dan keluarga dari risiko biaya kesehatan yang tinggi. Dengan membayar iuran, mereka tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam sistem gotong-royong yang menjadi dasar JKN.”
Tingkat kepatuhan peserta di Purwokerto saat ini telah mencapai 92 persen. Namun, ada sekitar 7 persen peserta, khususnya dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri, yang masih menunggak iuran. Kondisi ini menjadi sorotan utama bagi BPJS Kesehatan yang berkomitmen untuk terus meningkatkan angka kepatuhan tersebut.
Untuk mengatasi masalah tunggakan ini, BPJS Kesehatan telah menyediakan beragam kemudahan dalam pembayaran iuran. Pembayaran kini dapat dilakukan melalui berbagai kanal, seperti perbankan, e-commerce, aplikasi perbankan, hingga toko-toko online. Badru Zaman menjelaskan, “Dulu, keterbatasan channel pembayaran menjadi kendala. Sekarang, peserta bisa membayar lewat manapun, ada opsi auto-debit dan program pembayaran bertahap bagi peserta yang mengalami kendala finansial.”
Selain memberikan kemudahan pembayaran, BPJS Kesehatan juga menjelaskan bahwa tidak ada sanksi keras bagi peserta yang menunggak pembayaran. Namun demikian, peserta yang ingin kembali menggunakan layanan setelah menunggak akan dikenakan denda pelayanan khusus saat memanfaatkan layanan rawat inap tingkat lanjut di rumah sakit. Denda ini hanya berlaku sekali dan tidak dikenakan untuk layanan rawat jalan atau di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Langkah ini diambil untuk memudahkan peserta dalam memenuhi kewajibannya tanpa memberatkan.
Dengan segala upaya yang dilakukan, BPJS Kesehatan berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pembayaran iuran. "Kami harap masyarakat lebih sadar bahwa iuran ini bukan sekadar kewajiban pribadi, tapi bentuk gotong-royong untuk saling membantu sesama,” ujar Badru, menambahkan harapannya agar jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat tetap terjaga.
BPJS Kesehatan juga menargetkan peningkatan kepatuhan pembayaran melalui edukasi dan sosialisasi yang intensif. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media agar informasi bisa tersebar secara luas dan diterima dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Harapannya, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai manfaat dan kewajiban sebagai peserta BPJS Kesehatan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar iuran akan semakin meningkat.
Kebijakan fleksibel dan kemudahan akses pembayaran diharapkan dapat mendorong peningkatan tersebut, sehingga keberlangsungan program JKN yang mengacu pada prinsip gotong-royong dapat terus terjaga. BPJS Kesehatan menyadari bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari semua peserta, khususnya dalam hal pembayaran iuran yang menjadi dasar dari pembiayaan sistem jaminan kesehatan ini.
Dengan berbagai perubahan dan kemudahan yang telah diterapkan, BPJS Kesehatan optimis bahwa tingkat kepatuhan di Purwokerto dan daerah lainnya di Indonesia akan semakin membaik, memastikan setiap peserta terlindungi dan dapat menikmati manfaat yang seharusnya mereka dapatkan dari sistem jaminan kesehatan yang dijalankan. Melalui ini, BPJS Kesehatan yakin dapat memberikan perlindungan kesehatan yang optimal bagi seluruh rakyat Indonesia.