JAKARTA - Dalam rangka menyambut momen mudik Lebaran 2025, pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk tiket penerbangan domestik sebesar enam persen. Kebijakan ini diharapkan dapat menurunkan harga tiket pesawat dan memberikan keringanan bagi masyarakat yang ingin mudik. Kebijakan ini dikoordinasikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan dipahami sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat hari raya.
Menurut Sri Mulyani, kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada masyarakat menjelang Lebaran. "Artinya, 6 persen PPN ditanggung oleh pemerintah. Peraturan ini akan berlaku bagi pembelian tiket mulai 1 Maret hingga 7 April 2025, untuk perjalanan yang berlangsung dari 24 Maret hingga 7 April 2025. Oleh karena itu, masyarakat hanya perlu membayar PPN sebesar 5 persen," jelas Sri Mulyani pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga mengatakan, “Pemerintah mengurangi harga tiket domestik secara keseluruhan sebesar 13-14 persen untuk periode dua minggu. Ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang ingin pulang kampung dan bertemu keluarga di kampung halaman masing-masing."
Selain kebijakan ini, pemerintah juga berencana memberikan potongan harga tiket pesawat lebih dari 10 persen selama Ramadan dan menjelang mudik Lebaran. Hal ini ditekankan oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. “Potongan harga tiket pesawat akan ada, dan dipastikan lebih dari 10 persen,” ungkap Airlangga.
Selain potongan harga tiket pesawat, ada juga rencana untuk memberikan potongan tarif tol lebih dari 20 persen. Potongan ini merupakan bagian dari serangkaian kebijakan pemerintah untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan selama periode Lebaran.
"Pemerintah juga telah menyiapkan program mudik gratis melalui berbagai kementerian. Kementerian Perhubungan sendiri telah menyediakan setidaknya 300 bus, jalur mudik laut gratis, dan beberapa program lainnya untuk mendukung arus mudik," tambah Airlangga.
Stimulus ekonomi menjelang Lebaran ini, termasuk potongan harga tiket dan tarif tol, merupakan bagian dari paket kebijakan strategis yang diambil oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kebijakan-kebijakan ini dalam sebuah konferensi pers di Istana Negara. “Stimulus pada bulan Ramadan mencakup diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, program diskon belanja, program pariwisata mudik, dan stabilitas harga pangan," ungkap Prabowo.
Kebijakan ini adalah kelanjutan dari inisiatif serupa yang telah berhasil dilakukan selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025. Bahkan, diskon tiket pesawat sempat menjadi pembahasan penting di kalangan pemerintah, termasuk Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Keseluruhan langkah ini menunjukkan adanya usaha terpadu dari pemerintah untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih lancar dan tenang. Ke depannya, pemerintah berencana untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan kebijakan ini agar dapat memberikan manfaat yang lebih signifikan bagi masyarakat luas.
Dengan adanya serangkaian kebijakan ini, pemerintah berharap masyarakat dapat melaksanakan tradisi mudik dengan lebih mudah dan efektif, serta meningkatkan aktivitas ekonomi selama periode ini. Kebijakan ini diharapkan tidak hanya meringankan biaya perjalanan bagi masyarakat, tetapi juga membantu memajukan sektor-sektor ekonomi terkait secara keseluruhan.