Permintaan Properti Komersial Bali Melonjak: Indeks Permintaan Alami Peningkatan Signifikan

Minggu, 02 Maret 2025 | 09:38:32 WIB
Permintaan Properti Komersial Bali Melonjak: Indeks Permintaan Alami Peningkatan Signifikan

JAKARTA - Di awal tahun 2025, pasar properti komersial di Bali menunjukkan perkembangan yang menakjubkan. Pada triwulan IV 2024, harga properti melonjak sebanyak 8,46% dalam setahun terakhir, dengan Indeks Harga Properti Komersial (IHPC) mencapai level 122,13. Lonjakan ini menandakan bahwa sektor properti komersial di Bali semakin menarik minat para pengembang dan investor.

Peningkatan ini dapat diatributkan terutama kepada kenaikan harga sewa ritel dan apartemen. Harga sewa ritel mengalami lonjakan signifikan sebesar 14,70%, sementara harga sewa apartemen meningkat sebesar 8,03%. Sektor lain seperti hotel dan perkantoran juga mengikuti tren positif ini, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 8,36% dan 5,06%.

Dalam sebuah keterangan tertulis pada Jumat, 28 Februari 2025, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyatakan bahwa salah satu pendorong utama peningkatan harga properti tersebut adalah meningkatnya permintaan properti di Provinsi Bali. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Permintaan Properti yang naik sebesar 4,18% (yoy) pada triwulan IV 2024.

"Peningkatan permintaan properti ini terutama terlihat pada permintaan sewa ritel dan sewa perkantoran, yang masing-masing meningkat sebesar 38,68% dan 23,94%," jelas Erwin. Ini menunjukkan bahwa berbagai sektor komersial di Bali betul-betul mengalami dorongan pertumbuhan yang sangat signifikan, terutama dalam hal properti sewa.

Sejalan dengan hal ini, Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis data yang menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali pada lapangan usaha Real Estate. Pada triwulan terakhir tahun lalu, sektor ini tumbuh sebesar 2,42% (yoy), menegaskan kontribusi kuat sektor properti terhadap ekonomi regional.

Namun, terlepas dari tingginya pertumbuhan permintaan, pertumbuhan Indeks Pasokan Properti Komersial justru menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya, yaitu sebesar 2,32% dibandingkan dengan 3,08%. Kendati demikian, pertumbuhan pasokan ini tetap didorong oleh peningkatan dalam kategori properti apartemen dan ritel, yang terus mendapatkan perhatian dari pengembang properti.

Bank Indonesia berperan aktif mendukung perkembangan positif dalam sektor ini. Melalui penguatan kebijakan makroprudensial termasuk Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), BI berupaya mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan untuk mendukung pertumbuhan sektor properti yang berkualitas. Langkah ini diharapkan dapat memicu lebih banyak investasi dan pengembangan di sektor properti komersial yang berkelanjutan.

Melihat perkembangan ini, para investor dan pengembang properti tampaknya memiliki alasan kuat untuk menaruh perhatian lebih pada pasar properti komersial di Bali. Dengan permintaan yang terus meningkat dan dukungan kebijakan yang mantap, prospek sektor properti di Bali tampak semakin cerah untuk tahun-tahun mendatang.

Selain itu, peningkatan permintaan dan harga properti ini juga selaras dengan proyeksi positif untuk pertumbuhan ekonomi Bali secara umum. Misalnya, Bank Indonesia pernah memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali akan mencapai hingga 6,2% di tahun-tahun mendatang, yang menumbuhkan optimisme di kalangan pelaku ekonomi di Provinsi Bali.

Dengan semua catatan positif ini, tidak heran jika sektor properti di Bali menjadi semakin seksi di mata investor dan pengembang. Dukungan dari kebijakan yang tepat dan pertumbuhan permintaan yang signifikan membawa angin segar bagi pertumbuhan ekonomi Bali, sekaligus menawarkan peluang besar bagi mereka yang berinvestasi dalam sektor ini. Inovasi dan peningkatan kualitas properti juga diharapkan akan terus berlanjut agar Bali dapat secara konsisten menarik minat dari pelaku ekonomi lokal maupun internasional.

Secara keseluruhan, lonjakan permintaan dan harga properti komersial di Bali tidak hanya mencerminkan momentum positif di sektor properti, namun juga menggambarkan optimisme dan potensi pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup besar. Semua ini menjadi bukti bahwa Bali terus mempertahankan daya tariknya sebagai destinasi utama untuk investasi properti di Indonesia.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB