JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat (KAI Divre II Sumbar) telah mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam operasional kereta api barang dengan melakukan pembersihan jalur bongkar (unloading) klinker di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan ceceran material klinker yang berpotensi mengganggu kelancaran operasional.
Menurut Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, M. As’ad Habibuddin, aksi pembersihan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelancaran operasional, tetapi yang lebih penting adalah memastikan keselamatan dalam proses tersebut. "Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, kami terlebih dahulu melakukan joint inspection bersama unit-unit terkait, seperti Angkutan Barang, Prasarana, Sarana, Operasional, SDM, dan Pengamanan. Inspeksi ini bertujuan memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembersihan di lapangan," ungkap As’ad.
Dalam proses pembersihan ini, berbagai alat digunakan untuk mempermudah pekerjaan, seperti jack hammer drill untuk memecah material yang mengeras, cangkul, serta peralatan pendukung lainnya. Pembersihan dilakukan dengan tetap mengutamakan kelancaran proses bongkar klinker dan memastikan keamanan perjalanan kereta api serta keselamatan para personel yang terlibat. "Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan tetap mengutamakan kelancaran proses bongkar klinker serta memastikan keamanan perjalanan kereta api dan personel yang terlibat," lanjutnya.
Klinker, yang merupakan bahan setengah jadi dalam pembuatan semen, menjadi salah satu komoditas utama yang diangkut oleh KAI Divre II Sumbar selain semen. Aktivitas ini menunjukkan betapa pentingnya peran jalur kereta api dalam mendistribusikan bahan baku yang krusial untuk industri konstruksi di Indonesia.
KAI Divre II Sumbar telah mencatatkan 444 perjalanan kereta api barang. Dari jumlah tersebut, 268 perjalanan adalah kereta bermuatan klinker, sementara 176 perjalanan lainnya mengangkut semen. Total volume angkutan barang yang berhasil diangkut mencapai 276.870 ton, yang terdiri dari 160.800 ton klinker dan 116.070 ton semen.
Saat ini, layanan angkutan barang KAI Divre II Sumbar melayani rute Indarung – Bukit Putus, yang kemudian diteruskan untuk proses bongkar atau unloading di Teluk Bayur. Rute ini merupakan jalur vital untuk mendukung kegiatan logistik di wilayah Sumbar, khususnya bagi industri semen yang menjadi salah satu penopang utama perekonomian setempat.
As’ad menegaskan bahwa dengan adanya peningkatan keselamatan dan efisiensi ini, KAI Divre II Sumbar berharap dapat terus berkontribusi lebih besar dalam pembangunan nasional. "Kami berharap angkutan KA barang ini dapat terus berkontribusi dalam mendukung pembangunan nasional melalui layanan transportasi logistik yang andal, efisien, dan berkelanjutan," tegasnya.
Di tengah tantangan logistik yang semakin kompleks, langkah proaktif seperti ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan keandalan sektor transportasi kereta api di Indonesia. Dengan inisiatif ini, PT KAI berusaha untuk memastikan bahwa operasional angkutan barangnya tidak hanya memenuhi standar keselamatan tertinggi tetapi juga siap bersaing di era logistik modern yang mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan.
Ke depan, KAI Divre II Sumbar terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan dan operasional dengan berbagai inovasi serta pendekatan kolaboratif bersama dengan pihak-pihak terkait. Langkah-langkah proaktif yang dilakukan tidak hanya menunjukkan tanggung jawab perusahaan dalam menyediakan layanan transportasi yang aman dan efisien, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.
Dengan tindakan seperti ini, kebutuhan transportasi industri dan perekonomian yang mengandalkan logistik kereta api di Indonesia diharapkan akan terus meningkat, menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan industri dan kesempatan kerja di wilayah tersebut. Inisiatif seperti pembersihan jalur klinker ini, menunjukkan bagaimana integrasi antara operasional yang ketat dengan pemeliharaan infrastruktur dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif bagi semua pihak yang terlibat.