JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan sesi I, Kamis, 20 Maret 2025. IHSG menguat sebesar 56,97 poin atau 0,9%, ditutup di level 6.368,6 setelah bergerak dalam rentang 6.359 - 6.446 sepanjang sesi.
Pergerakan positif IHSG didorong oleh penguatan mayoritas sektor saham, terutama sektor teknologi yang mencatat lonjakan 10%. Beberapa saham bahkan mengalami kenaikan signifikan hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA).
Perdagangan Saham Meningkat, Volume Transaksi Capai Rp 6,37 Triliun
Selama sesi perdagangan pertama, aktivitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau cukup tinggi. Sebanyak 9,44 miliar saham telah diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 6,37 triliun. Frekuensi perdagangan pun cukup aktif dengan total 674.256 kali transaksi.
Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, 290 saham mengalami kenaikan, 256 saham mengalami penurunan, dan 238 saham stagnan.
Sektor Teknologi Memimpin Kenaikan, Sektor Keuangan Tertekan
Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan, dengan sektor teknologi menjadi pemimpin utama setelah menguat hingga 10%. Selain itu, beberapa sektor lain juga menunjukkan performa positif, antara lain:
Sektor barang baku naik 1,4%
Sektor energi naik 1,1%
Sektor transportasi naik 1%
Sektor infrastruktur naik 0,6%
Namun, tidak semua sektor mencatatkan penguatan. Dua sektor mengalami pelemahan, yaitu:
Sektor keuangan turun 0,9%
Sektor barang konsumsi primer melemah 0,6%
Lima Saham Melonjak, Tiga Saham Sentuh Auto Rejection Atas
Di tengah penguatan IHSG, lima saham mencatat kenaikan signifikan dan masuk daftar top gainers. Bahkan, tiga di antaranya mencapai batas auto rejection atas (ARA) karena melonjak lebih dari 20%.
Berikut daftar saham yang mencatat kenaikan tertinggi:
PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) – naik 24,8% (ARA)
PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) – naik 24,6% (ARA)
PT DCI Indonesia Tbk (DCII) – naik 19,9%
PT Steady Safe Tbk (SAFE) – naik 20,1%
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) – naik 15,7%
Analis pasar modal menyebut bahwa kenaikan signifikan ini dipengaruhi oleh optimisme investor terhadap perkembangan ekonomi dalam negeri serta penguatan sektor teknologi yang menjadi sentimen utama.
IHSG Menguat, Bursa Asia Justru Melemah
Sementara IHSG mengalami kenaikan, mayoritas indeks saham di kawasan Asia justru mengalami pelemahan. Berikut pergerakan indeks utama di Asia:
Shanghai Composite (China) turun 0,1%
Hang Seng (Hong Kong) anjlok 1,1%
Straits Times (Singapura) naik 0,6%
Nikkei (Jepang) libur perdagangan
Penguatan IHSG di tengah pelemahan indeks Asia menunjukkan bahwa pasar domestik masih memiliki daya tarik tersendiri bagi investor, terutama dengan adanya penguatan di sektor teknologi dan barang baku.
Prospek IHSG ke Depan
Dengan tren kenaikan yang terjadi, analis memperkirakan IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan, terutama jika didukung oleh aliran modal asing dan sentimen positif dari kebijakan ekonomi pemerintah. Namun, investor tetap diimbau untuk memperhatikan volatilitas pasar serta perkembangan global yang dapat memengaruhi pergerakan indeks.
"Pasar saham saat ini sedang dalam momentum positif, terutama dengan dorongan dari sektor teknologi. Namun, investor perlu tetap waspada terhadap potensi koreksi seiring dengan perkembangan ekonomi global," ujar seorang analis dari sekuritas nasional.
Dengan pergerakan IHSG yang semakin dinamis, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati tren serta memilih saham dengan fundamental kuat guna memaksimalkan peluang di pasar modal.