JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan pada pekan lalu, yang mencatatkan pelemahan sebesar 3,82% dan menutup perdagangan di level 6.262,22. Meskipun sempat mengalami trading halt akibat tekanan yang cukup besar, IHSG sempat menyentuh level terendah 5.882,6 di penghujung pekan, namun IHSG sempat mencapai level tertinggi 6.310,82.
Penyebab Pelemahan IHSG
Saham-saham yang berada di sektor teknologi, konsumen non-primer, dan perindustrian menjadi pendorong utama dari pelemahan IHSG pekan kemarin. Sektor-sektor ini tercatat mengalami penurunan yang cukup tajam, dengan saham teknologi turun hingga 7,08%, saham konsumen non-primer mengalami penurunan sebesar 6,05%, dan sektor perindustrian melemah 4,68%. Meskipun demikian, volume perdagangan sepanjang pekan tercatat cukup tinggi, mencapai 77,53 miliar saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp59,3 triliun, yang didominasi oleh aksi jual. Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 4,74 juta kali.
Meskipun IHSG berada di zona merah pada pekan lalu, masih ada sejumlah saham yang berpotensi rebound dan kembali menguat pada perdagangan hari ini, Senin,14 April 2025. Rekomendasi saham untuk hari ini bisa menjadi peluang bagi para investor yang ingin memanfaatkan situasi pasar yang volatile ini.
Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin,14 April 2025
Berikut adalah rangkuman rekomendasi saham dari berbagai broker yang bisa menjadi perhatian investor untuk perdagangan hari ini, dengan beberapa saham yang diprediksi berpotensi rebound.
1. BRI Danareksa Sekuritas
ANTM
WIFI
Dua saham ini menjadi pilihan utama dari BRI Danareksa Sekuritas. Antam (ANTM), yang bergerak di sektor pertambangan, menunjukkan potensi untuk kembali menguat setelah penurunan harga yang cukup signifikan. Sementara itu, Wifi (WIFI) diharapkan dapat kembali bangkit dengan fundamental yang stabil di tengah pasar yang masih berfluktuasi.
2. BNI Sekuritas
BBCA
ANTM
PANI
INET
PSAB
HRTA
BNI Sekuritas memberikan rekomendasi untuk saham-saham blue-chip seperti BBCA (Bank Central Asia), yang dikenal sebagai saham defensif di pasar saham Indonesia. Selain itu, ANTM dan beberapa saham lainnya seperti PANI dan INET juga mendapat sorotan sebagai saham yang berpotensi menguat dalam waktu dekat.
3. Philip Sekuritas
KLBF
BNGA
Untuk investor yang mencari saham di sektor kesehatan dan perbankan, Philip Sekuritas merekomendasikan KLBF (Kalbe Farma) dan BNGA (Bank Negara Indonesia). Kedua saham ini dinilai memiliki potensi positif dalam jangka menengah dan panjang.
4. Phintraco Sekuritas
TLKM
MEDC
ICBP
RAJA
TAPG
TKIM
Phintraco Sekuritas merekomendasikan sektor telekomunikasi dan energi, seperti TLKM (Telkomsel) dan MEDC (Medco Energi), yang diharapkan dapat mendapatkan keuntungan dari tren pemulihan sektor-sektor ini di pasar global.
5. MNC Sekuritas
AMRT
BBNI
CUAN
TLKM
MNC Sekuritas menyoroti saham-saham yang bergerak di sektor ritel dan perbankan. AMRT (Alfamart) dan BBNI (Bank Negara Indonesia) dianggap memiliki potensi untuk rebound dalam jangka pendek, khususnya dengan permintaan pasar yang terus berkembang.
6. CGS-CIMB Sekuritas
GOTO
ERAA
KLBF
ANTM
PSAB
HRTA
Saham-saham seperti GOTO dan ERAA di sektor teknologi dan e-commerce diprediksi akan mendapatkan perhatian investor setelah mengalami penurunan harga yang cukup dalam. Selain itu, KLBF dan ANTM tetap menjadi pilihan yang kuat untuk investor yang menginginkan saham dengan fundamental yang solid.
7. Panin Sekuritas
BRPT
INKP
TPIA
Saham-saham yang bergerak di sektor energi dan bahan baku seperti BRPT (Barito Pacific) dan INKP (Indah Kiat Pulp and Paper) juga menjadi rekomendasi dari Panin Sekuritas. Saham-saham ini diperkirakan akan mendapat keuntungan seiring dengan stabilitas harga komoditas global.
8. Mirae Asset Sekuritas
ASII
BBRI
BMRI
GOTO
SCMA
Mirae Asset Sekuritas memberikan perhatian pada saham-saham besar seperti ASII (Astra International), BBRI (Bank Rakyat Indonesia), dan BMRI (Bank Mandiri) yang diperkirakan akan kembali menguat setelah melemah di pekan sebelumnya. Saham GOTO dan SCMA juga menarik untuk dicermati di tengah lonjakan minat pada sektor digital.
Analisis dan Prospek Pasar
Analis pasar memprediksi bahwa meskipun IHSG mengalami pelemahan tajam pada pekan lalu, beberapa saham yang tertekan memiliki potensi untuk kembali rebound pada pekan ini. Terutama untuk saham-saham yang memiliki fundamental yang kuat dan memiliki posisi yang baik dalam sektor-sektor strategis seperti perbankan, teknologi, dan energi. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan saham-saham dengan potensi pertumbuhan yang stabil.
Seiring dengan berjalannya waktu, pergerakan IHSG di pekan ini akan sangat bergantung pada faktor eksternal dan sentimen global. Investor perlu memperhatikan perkembangan ekonomi global dan domestik serta kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia dan pemerintah.
Meskipun IHSG mengalami tekanan pada pekan sebelumnya, ada beberapa saham yang masih layak diperhatikan oleh investor. Dengan memahami rekomendasi saham dari berbagai broker, para investor dapat memanfaatkan peluang rebound dan melakukan strategi investasi yang bijak untuk meraih keuntungan di pasar saham Indonesia.