Kemenkes Imbau Calon Haji dengan Komorbid Bawa Obat Pribadi dan Terapkan Pola Hidup Sehat

Selasa, 15 April 2025 | 10:20:20 WIB
Kemenkes Imbau Calon Haji dengan Komorbid Bawa Obat Pribadi dan Terapkan Pola Hidup Sehat

JAKARTA - Menjelang musim haji 2025, Kementerian Kesehatan kembali mengingatkan pentingnya persiapan kesehatan bagi seluruh calon jemaah haji Indonesia, khususnya mereka yang memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Dalam imbauannya, jemaah dengan kondisi medis tertentu dianjurkan untuk membawa obat-obatan pribadi yang sudah diresepkan oleh dokter.

Cuaca panas ekstrem dan aktivitas fisik yang padat selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci dapat memicu kekambuhan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pengelolaan kesehatan sejak sebelum keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air menjadi aspek krusial yang tidak boleh diabaikan.

“Bagi jemaah yang mempunyai riwayat penyakit, sangat penting untuk menjaga kesehatan agar tetap stabil. Obat yang diresepkan oleh dokter harus tetap dikonsumsi secara teratur sesuai anjuran,” ujar pejabat dari instansi terkait.

Persiapan Obat, Cairan Tubuh, dan Aktivitas Fisik

Selain membawa obat-obatan rutin, calon jemaah juga disarankan untuk mempersiapkan oralit dan air putih dalam jumlah cukup untuk menghindari risiko dehidrasi. Cuaca panas di Makkah dan Madinah sering kali menyebabkan kehilangan cairan tubuh secara cepat, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

Calon jemaah juga diimbau untuk mulai membiasakan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan dengan asupan gizi seimbang, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, serta rutin melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki atau senam haji minimal 30 menit setiap hari.

Bagi mereka yang sudah terbiasa mengonsumsi obat-obatan tertentu setiap hari, penting untuk menjaga keteraturan dalam penggunaannya. Kedisiplinan ini menjadi kunci utama agar penyakit tidak kambuh selama menjalankan ibadah.

Pemeriksaan Kesehatan Masih Berlangsung

Hingga pertengahan April 2025, proses pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji masih terus berlangsung di berbagai daerah. Proses pelunasan biaya perjalanan ibadah haji juga belum sepenuhnya selesai, sehingga data resmi terkait jumlah jemaah dengan komorbid masih dalam tahap pengolahan.

Meskipun demikian, sistem pemeriksaan telah dirancang untuk mengidentifikasi jemaah yang termasuk dalam kategori berisiko tinggi. Identifikasi dini ini menjadi dasar dalam menyiapkan pengawasan kesehatan yang lebih intensif selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.

Pemantauan Khusus Bagi Jemaah Berisiko

Pemerintah telah menyiapkan sistem pemantauan kesehatan terintegrasi yang akan diterapkan selama musim haji. Setiap kelompok terbang atau kloter akan didampingi oleh tim kesehatan yang bertugas memantau kondisi jemaah, khususnya mereka yang masuk dalam kelompok risiko tinggi.

Petugas kesehatan akan melakukan pemantauan rutin sejak keberangkatan dari Tanah Air, selama berada di Arab Saudi, hingga proses pemulangan. Dalam setiap kloter, jemaah dengan kondisi medis serius akan dicatat dan diberikan perhatian khusus.

“Setiap kloter akan diidentifikasi jemaah mana yang memiliki risiko kesehatan paling tinggi, dan akan dilakukan pemantauan secara rutin,” jelas seorang pejabat di bidang layanan kesehatan jemaah.

Jadwal Keberangkatan dan Masa Tinggal di Tanah Suci

Berdasarkan rencana perjalanan ibadah haji 2025, calon jemaah reguler dijadwalkan masuk asrama haji mulai 1 Mei dan diberangkatkan ke Tanah Suci mulai 2 Mei 2025. Total kuota yang diberikan untuk Indonesia tahun ini mencapai 221.000 jemaah, dengan estimasi masa tinggal selama 41 hari di Arab Saudi.

Dengan waktu yang cukup panjang dan padatnya agenda ibadah di Tanah Suci, kesiapan fisik dan mental menjadi sangat penting agar ibadah dapat dilakukan dengan khusyuk dan aman.

Obat Pribadi dan Logistik Kesehatan

Meski pemerintah telah menyiapkan pasokan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah, jemaah tetap diimbau membawa obat-obatan pribadi. Hal ini penting mengingat tidak semua obat yang dibutuhkan tersedia atau cocok dengan kondisi masing-masing jemaah.

Calon jemaah dapat membawa obat dalam koper besar atau tas jinjing, tergantung jumlah dan jenis obat yang diperlukan selama menjalani ibadah haji.

Komitmen Menjaga Kesehatan Jemaah

Dengan sistem pemantauan yang ketat, kesiapan logistik medis, serta edukasi kesehatan yang terus dilakukan, diharapkan seluruh jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan kondisi tubuh yang sehat dan bugar. Pemerintah berkomitmen memastikan setiap jemaah mendapat pelayanan terbaik, termasuk dari sisi kesehatan.

Kesadaran dan partisipasi aktif dari para jemaah untuk menjaga kondisi tubuh, patuh terhadap saran medis, serta membawa obat-obatan pribadi menjadi langkah penting menuju ibadah haji yang aman dan lancar.

Terkini

ESDM Dorong Green Hydrogen Wujudkan Energi Bersih

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:29 WIB

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Timnas U23 Garuda

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:26 WIB

8 Mobil Listrik Modern Hadir dengan Aplikasi Canggih

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:20 WIB

Makanan Tradisional Jepang Mendukung Umur Panjang Sehat

Rabu, 10 September 2025 | 17:24:15 WIB