Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, Selasa 15 April 2025: Emas dan Perbankan Jadi Pendorong Penguatan

Selasa, 15 April 2025 | 11:47:24 WIB
Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, Selasa 15 April 2025: Emas dan Perbankan Jadi Pendorong Penguatan

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan. IHSG ditutup menguat 1,7% atau 106,29 poin, menuju level 6.368,52. Kinerja positif ini terutama didorong oleh sektor tambang dan perdagangan emas yang mencatatkan lonjakan harga yang signifikan.

IHSG Menguat, Saham Perbankan dan Emas Meningkat

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka pada level 6.225,34, dan sepanjang perdagangan sempat mencapai level terendah di 6.225,45 serta level tertinggi di 6.404,07. Pada penutupan perdagangan, IHSG berada di level 6.368,52. Secara keseluruhan, sebanyak 502 saham mengalami penguatan, sementara 158 saham melemah dan 229 saham stagnan.

Nilai transaksi pada perdagangan tersebut tercatat sebesar Rp13,64 triliun dengan volume transaksi mencapai 22,41 miliar lembar dan frekuensi transaksi mencapai 1,18 juta kali. Kapitalisasi pasar modal Indonesia pun mencatatkan angka Rp10.917 triliun.

Sejumlah saham emiten dengan sektor perbankan dan tambang menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Saham bank-bank besar, seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), menguat 1,51%, diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang mencatatkan kenaikan 3,64%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang naik 1,65%. Meski demikian, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 6,86%.

Sektor emas juga tampil mengkilap pada perdagangan kemarin. Saham-saham yang terkait dengan logam mulia ini mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) tercatat melesat 8,28%, diikuti oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang naik 4,02%, serta PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) yang menguat 10,34%.

Saham Baru dan Saham Terbesar yang Menguat

Selain saham-saham dengan kapitalisasi besar, terdapat beberapa saham yang mencatatkan lonjakan harga yang sangat tinggi, yang menandakan optimisme investor terhadap perusahaan-perusahaan tertentu. Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk. (FORE) yang baru saja melantai pada bursa pada hari itu melonjak 34,04%. Di samping itu, saham PT Lion Metal Works Tbk. (LION) juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 24,85%, sementara saham PT Mitra Energi Persada Tbk. (KOPI) naik 19,79%.

Namun, tidak semua saham mencatatkan kinerja positif. Beberapa saham mengalami penurunan harga yang cukup tajam. Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) melorot 14,88%, diikuti oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) yang turun 14,52%, serta PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) yang terkoreksi 10%.

Sentimen yang Mempengaruhi IHSG: Neraca Perdagangan dan Dividend Yield

Menurut Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan, IHSG minggu ini kemungkinan akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen penting, seperti data neraca perdagangan Indonesia dan dividen yield sektor perbankan. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Maret 2025, yang menjadi indikator penting bagi ekonomi Indonesia. Neraca perdagangan menggambarkan selisih antara ekspor dan impor, dan sering kali menjadi cerminan awal dari kondisi perekonomian serta kinerja sektor riil.

David Kurniawan menjelaskan, "Surplus neraca perdagangan yang lebih besar dari ekspektasi bisa jadi sentimen positif untuk pasar saham, terutama sektor komoditas, seperti CPO, batu bara, dan logam. Sementara itu, jika neraca perdagangan mencatatkan defisit atau surplus yang lebih kecil, hal itu bisa menekan nilai tukar rupiah dan memicu kekhawatiran investor, yang berpotensi menimbulkan aksi jual, terutama dari investor asing."

Selain itu, dividen yield yang tinggi dari sektor perbankan juga menjadi perhatian para investor. Meskipun sektor perbankan menawarkan daya tarik besar, potensi aksi jual setelah cum date dividen dan tekanan global dapat memengaruhi pergerakan harga saham yang kurang stabil.

Prospek IHSG dan Rekomendasi Saham

Dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi, David Kurniawan menilai, investor perlu memperhatikan kinerja sektor-sektor utama yang terpengaruh oleh kondisi ekonomi global dan domestik. Sektor komoditas, seperti CPO, batu bara, dan logam, dapat diuntungkan jika neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus yang lebih besar dari ekspektasi. Selain itu, sektor perbankan yang memberikan dividen yield tinggi juga menjadi pilihan menarik bagi investor, meskipun potensi tekanan pasca-cum date perlu diwaspadai.

Untuk investor yang ingin memanfaatkan peluang di pasar saham, rekomendasi untuk memperhatikan saham-saham yang terpapar pada sektor komoditas dan sektor perbankan yang memiliki prospek dividen menarik. Namun, perlu dicatat bahwa volatilitas pasar yang dipengaruhi oleh sentimen global dan domestik harus selalu diperhitungkan.

IHSG menunjukkan kinerja positif pada perdagangan, dengan sektor perbankan dan tambang menjadi pendorong utama penguatan. Sementara itu, saham-saham baru dan saham emas juga mencatatkan lonjakan yang signifikan. Pada pekan ini, sentimen yang berkaitan dengan neraca perdagangan dan dividen yield akan memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG. Investor perlu bijak dalam mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi pasar saham Indonesia.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB