JAKARTA – Harga emas batangan Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencetak sejarah baru. Pada Rabu, 16 April 2025, harga emas Antam resmi menembus level Rp1.916.000 per gram, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dan melampaui rekor sebelumnya yang tercatat Rp1.904.000 per gram pada Sabtu pekan lalu.
Kenaikan ini juga disertai dengan lonjakan harga buyback atau harga jual kembali emas oleh konsumen ke pihak Antam, yang kini berada di level Rp1.765.000 per gram, meningkat sebesar Rp20.000 dibandingkan harga kemarin. Kenaikan ini menunjukkan tren bullish kuat di pasar emas domestik yang mengikuti arah pergerakan emas global.
Harga Emas Dunia Turut Mendorong Lonjakan
Kenaikan harga emas Antam tidak terjadi dalam ruang hampa. Harga emas global juga mencetak rekor sepanjang masa. Berdasarkan data pasar spot pada perdagangan, harga emas dunia naik sebesar 0,58% ke level US$3.227,61 per troy ons, mengembalikan kejayaan setelah sempat terkoreksi pada perdagangan Senin.
Pada Rabu pagi Rabu, 16 April 2025 pukul 05.57 WIB, harga emas kembali menanjak dan diperdagangkan di posisi US$3.241,7 per troy ons, mempertegas sentimen positif terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.
Kenaikan Tertinggi dalam Sejarah, Apa Penyebabnya?
Penguatan harga emas Antam dan global dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketidakpastian ekonomi dunia, konflik geopolitik di sejumlah kawasan, serta sikap bank sentral global yang cenderung mempertahankan suku bunga tinggi telah memicu peningkatan permintaan terhadap emas sebagai safe haven.
Selain itu, kekhawatiran terhadap inflasi yang masih tinggi di beberapa negara mendorong investor untuk mengalihkan portofolio mereka dari instrumen yang berisiko ke aset yang lebih stabil seperti emas.
Menurut analis pasar logam mulia, harga emas kemungkinan akan terus menguat dalam jangka pendek, apalagi jika tensi geopolitik dan data ekonomi Amerika Serikat tidak menunjukkan perbaikan signifikan.
Respons Konsumen dan Investor di Indonesia
Lonjakan harga emas ini disambut antusias oleh para pemilik emas dan investor domestik. Banyak yang merasa senang karena nilai investasinya meningkat secara signifikan hanya dalam waktu singkat.
Sementara itu, bagi calon pembeli, lonjakan harga ini menjadi dilema tersendiri. Sebagian memilih menunggu koreksi harga, namun tak sedikit pula yang tetap membeli sebagai langkah investasi jangka panjang.
Kepala Departemen Pemasaran Emas Antam, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa kenaikan harga emas saat ini membuat permintaan tetap tinggi, meskipun ada sedikit perlambatan dalam pembelian ritel.
“Kami melihat kenaikan harga emas tidak serta-merta menurunkan permintaan. Justru banyak yang membeli karena percaya harga masih akan terus naik, terutama mereka yang menjadikan emas sebagai investasi jangka panjang,” ujarnya.
Prospek Harga Emas ke Depan
Para analis memperkirakan bahwa harga emas masih berpotensi untuk terus naik, terutama jika bank sentral global, termasuk The Federal Reserve, menunda rencana penurunan suku bunga. Selama inflasi belum benar-benar terkendali dan ketidakpastian global tetap tinggi, emas diprediksi akan menjadi aset favorit bagi investor.
Pengamat ekonomi dan keuangan, Arif Budiman, mengatakan bahwa emas akan terus menjadi pilihan utama dalam kondisi global yang serba tidak pasti.
“Logam mulia seperti emas selalu menjadi pelarian aman ketika ada tekanan terhadap ekonomi global. Dengan harga emas dunia yang tembus US$3.200 per troy ons, tak heran jika harga emas lokal mengikuti tren yang sama,” kata Arif.
Dia juga menambahkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan kuat terhadap investasi berbasis emas, baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Tips Investasi Emas di Tengah Harga Tinggi
Di tengah lonjakan harga, para calon investor emas disarankan untuk tetap mempertimbangkan strategi yang matang. Beberapa tips yang disarankan antara lain:
Beli secara bertahap (dollar cost averaging) membeli emas dalam jumlah kecil secara berkala untuk menghindari risiko harga puncak.
Gunakan emas sebagai diversifikasi portofolio, bukan satu-satunya instrumen investasi.
Perhatikan faktor fundamental global seperti inflasi, kebijakan moneter, dan geopolitik untuk mengantisipasi pergerakan harga.
Pastikan membeli dari tempat resmi, seperti butik Logam Mulia Antam atau platform digital terpercaya.
Dengan mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa di Rp1.916.000 per gram, emas Antam kini menjadi instrumen investasi yang semakin menarik. Kenaikan harga yang tajam ini sejalan dengan lonjakan harga emas dunia yang dipicu oleh berbagai ketidakpastian global.
Kendati begitu, investor disarankan untuk tetap waspada dan tidak terjebak euforia. Harga emas, meskipun stabil dalam jangka panjang, tetap fluktuatif dalam jangka pendek. Oleh karena itu, strategi investasi yang bijak dan terukur tetap menjadi kunci utama menghadapi dinamika pasar logam mulia.
Dengan kondisi global yang belum menunjukkan tanda-tanda stabil, peluang harga emas untuk terus meningkat masih terbuka lebar. Namun, keputusan investasi tetap harus didasarkan pada analisis yang matang, kebutuhan individu, dan tujuan keuangan jangka panjang.