Angklung Menggema di World Expo Osaka, Warga Jepang Sukses Memukau Pengunjung dengan Musik Tradisional Indonesia

Senin, 21 April 2025 | 16:25:19 WIB
Angklung Menggema di World Expo Osaka, Warga Jepang Sukses Memukau Pengunjung dengan Musik Tradisional Indonesia

JAKARTA  — Suasana World Expo 2025 Osaka semakin meriah dengan pertunjukan musik tradisional Indonesia yang dimainkan oleh sekelompok warga Jepang. Kelompok musik ini, yang dikenal dengan nama LEEO (Little world Ethnic and Earth Orchestra), memukau banyak pengunjung dengan permainan angklung, alat musik khas Sunda, Indonesia.

Pertunjukan ini diselenggarakan di sebuah panggung kecil yang terletak tidak jauh dari pintu masuk Expo, menarik perhatian berbagai pengunjung yang ingin menikmati keunikan budaya Indonesia yang ditampilkan di ajang internasional tersebut. Meskipun cuaca cukup terik, pengunjung tampak antusias duduk di depan panggung, menikmati setiap nada yang dihasilkan oleh alat musik angklung yang dimainkan dengan penuh semangat.

LEEO, Kelompok Jepang yang Cinta Budaya Indonesia

Kelompok LEEO terdiri dari musisi Jepang, sebagian besar wanita, yang telah lama terpesona dengan budaya Indonesia. Mereka menampilkan angklung sebagai alat musik utama dalam pertunjukan mereka, yang tidak hanya menarik perhatian warga Jepang, tetapi juga mencuri hati para pengunjung dari berbagai negara yang hadir di Expo Osaka.

“Kami sangat senang bisa memperkenalkan angklung kepada masyarakat internasional di World Expo 2025 Osaka. Ini adalah cara kami untuk mengapresiasi dan merayakan warisan budaya Indonesia,” kata Yuka Tanaka, salah satu anggota LEEO, dalam wawancara singkat setelah pertunjukan.

Membawakan Lagu Legendaris Indonesia dan Jepang

Dalam pertunjukan mereka, LEEO membawakan beberapa lagu yang tidak hanya terkenal di Indonesia tetapi juga di Jepang. Salah satunya adalah "Ue o Muite Aruko", atau yang lebih dikenal dengan judul "Sukiyaki", lagu legendaris yang dipopulerkan oleh Kyu Sakamoto pada tahun 1961. Lagu ini pernah mencapai kesuksesan internasional dan memiliki tempat khusus dalam hati masyarakat Jepang, serta dikenal juga oleh banyak orang Indonesia karena pernah dinyanyikan oleh Kasino dalam film Warkop DKI dengan judul "Nyanyian Kode".

Permainan angklung oleh anggota LEEO menghasilkan suara yang harmonis dan memukau, menggugah para penonton untuk ikut bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama. Terlepas dari teriknya sinar matahari, suasana di sekitar panggung tetap hangat dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh pengunjung.

Kehangatan Pertunjukan Angklung di Tengah Pengunjung Internasional

Pertunjukan ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan budaya, tetapi juga menciptakan pengalaman interaktif antara musisi dan pengunjung. Beberapa pengunjung terlihat tidak hanya duduk menikmati, tetapi juga menari atau menggoyangkan badan mengikuti irama angklung yang dimainkan. Hal ini menunjukkan betapa efektifnya angklung dalam menjembatani perbedaan budaya dan menciptakan suasana kebersamaan di antara orang-orang dari berbagai negara.

Bagi pengunjung internasional, pertunjukan ini menawarkan kesempatan langka untuk merasakan keindahan dan kedalaman tradisi musik Indonesia yang dimainkan dengan cara yang segar dan inovatif. LEEO telah membuktikan bahwa musik angklung memiliki daya tarik universal yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa memandang latar belakang budaya.

REKAM JEJAK LEEO DI PENTAS INTERNASIONAL

Sejak pertama kali terbentuk, LEEO telah dikenal luas di kalangan pecinta musik tradisional Indonesia, terutama di Jepang. Kelompok ini sering tampil di berbagai festival internasional dan selalu menyertakan lagu-lagu daerah Indonesia seperti "Bengawan Solo" dan "Rasa Sayang", yang juga populer di kalangan masyarakat Jepang.

Angklung, yang sebelumnya hanya dikenal luas di Indonesia, kini semakin dikenal oleh masyarakat internasional berkat dedikasi kelompok seperti LEEO. Mereka telah berhasil membawa alat musik ini ke panggung-panggung internasional dan memperkenalkannya sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dihargai.

"Kami ingin lebih banyak orang di dunia yang mengenal angklung dan budaya Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk merayakan keberagaman dan membangun koneksi antar bangsa melalui musik," tambah Tanaka.

Angklung sebagai Jembatan Budaya di Expo Osaka

Pementasan angklung oleh kelompok LEEO di World Expo 2025 Osaka tidak hanya menunjukkan kepiawaian warga Jepang dalam memainkan alat musik tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa musikalitas dapat menjadi jembatan budaya yang menghubungkan bangsa-bangsa di dunia. Dengan semakin dikenalnya angklung di panggung internasional, diharapkan lebih banyak orang dari berbagai negara akan menghargai dan melestarikan alat musik tradisional Indonesia ini.

Melalui pertunjukan seperti ini, LEEO berhasil menunjukkan bahwa budaya Indonesia dapat diterima dengan antusiasme yang tinggi di luar negeri, serta menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini, Expo Osaka menjadi ajang yang sangat penting untuk memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada dunia.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB