KAI Investasi Besar Rp3,56 Triliun untuk 612 Kereta dan 54 Lokomotif Baru, Dorong Transportasi Massal dan Logistik Nasional

Kamis, 24 April 2025 | 05:15:47 WIB
KAI Investasi Besar Rp3,56 Triliun untuk 612 Kereta dan 54 Lokomotif Baru, Dorong Transportasi Massal dan Logistik Nasional

JAKARTA PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengambil langkah strategis besar dalam memperkuat transportasi berbasis rel dengan berinvestasi dalam pengadaan 612 unit kereta dan 54 lokomotif baru. Hingga April 2025, sebanyak 27 trainset atau 292 kereta telah diserahterimakan oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA sebagai bagian dari program pengadaan kereta Stainless Steel (SS) New Generation untuk periode 2023–2026.

Langkah ini merupakan salah satu investasi terbesar dalam sejarah KAI dan menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan transportasi nasional baik untuk penumpang maupun barang.

Investasi Strategis untuk Masa Depan Transportasi Nasional

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa investasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Kerja sama dengan PT INKA ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan TKDN dan kemandirian industri manufaktur perkeretaapian nasional. Ini adalah langkah strategis jangka panjang untuk menjawab kebutuhan layanan transportasi kereta api yang terus berkembang,” ujar Anne.

Tak hanya fokus pada pengadaan sarana baru, KAI juga melakukan peningkatan kualitas kereta lama melalui modifikasi dan perbaikan menyeluruh di unit Balai Yasa. Dengan pendekatan ini, pelayanan kepada masyarakat tidak hanya bergantung pada kereta baru, tetapi juga optimalisasi armada eksisting agar lebih nyaman, aman, dan efisien.

Menjawab Kebutuhan Penumpang dan Angkutan Barang yang Terus Tumbuh

Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2025–2029, KAI memproyeksikan lonjakan signifikan pada volume angkutan. Untuk penumpang jarak jauh, KAI memperkirakan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 10,6 persen, sementara penumpang kereta lokal diprediksi tumbuh sebesar 9,9 persen.

Sementara itu, sektor logistik juga menunjukkan potensi luar biasa. Beberapa proyek besar seperti Sumbagsel, Tarahan II, dan ekspansi Kertapati diperkirakan akan menyumbang peningkatan angkutan barang hingga puluhan juta ton.

“Investasi ini merupakan yang terbesar untuk pengadaan sarana perkeretaapian dan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Dengan meningkatnya jumlah penumpang serta kebutuhan angkutan barang, modernisasi dan penambahan sarana menjadi kunci utama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” terang Anne.

Pengadaan 54 Lokomotif Baru untuk Dorong Layanan Logistik Batu Bara

Sebagai bagian dari penguatan layanan logistik berbasis rel, KAI juga menggelontorkan dana sebesar USD 222,5 juta atau sekitar Rp3,56 triliun untuk pengadaan 54 unit lokomotif tipe CC 205 dari Amerika Serikat. Lokomotif ini dirancang untuk mengangkut batu bara dalam jumlah besar di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung, mendukung kebutuhan energi nasional.

“Sebagian besar batu bara yang diangkut KAI digunakan untuk bahan bakar PLTU yang menerangi rumah, kantor, hingga industri menengah maupun kecil di Jawa dan Bali. Inilah esensi investasi kami: menghadirkan manfaat besar bagi masyarakat luas,” jelas Anne.

Langkah ini juga sekaligus memperkuat dukungan KAI terhadap ketahanan energi nasional, memperlancar distribusi logistik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilalui jaringan rel.

Modernisasi Transportasi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

KAI menargetkan seluruh investasi ini tak hanya menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga menjadi fondasi sistem transportasi massal yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan. Modernisasi sarana dan prasarana kereta api menjadi bagian penting dalam menurunkan emisi karbon sekaligus mengurangi beban lalu lintas jalan raya.

“Melalui investasi strategis ini, KAI berharap dapat memenuhi kebutuhan transportasi nasional secara lebih efisien dan berkelanjutan, sejalan dengan visi perusahaan dalam RJPP 2025–2029,” tutup Anne.

Transportasi Kereta Api Kian Jadi Andalan Nasional

Dengan lonjakan permintaan transportasi berbasis rel dan dorongan terhadap logistik ramah lingkungan, KAI memposisikan diri sebagai pemain utama dalam sistem transportasi nasional yang modern dan berdaya saing tinggi. Proyek pengadaan ini juga diharapkan membuka lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan industri manufaktur kereta nasional, dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di seluruh Indonesia.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB