BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni hingga Agustus, Waspadai Potensi Bencana

Rabu, 30 April 2025 | 10:20:30 WIB
BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 Terjadi pada Juni hingga Agustus, Waspadai Potensi Bencana

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi terkait musim kemarau 2025 yang diperkirakan akan berlangsung lebih singkat dari biasanya. Musim kemarau di Indonesia diprediksi akan dimulai pada April 2025 hingga Juni 2025, dengan puncaknya terjadi pada bulan Juni 2025 hingga Agustus 2025. BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi selama musim kemarau.

Wilayah yang Memasuki Musim Kemarau

Menurut laporan BMKG, musim kemarau 2025 akan mulai terjadi secara bertahap di sejumlah wilayah Indonesia pada bulan April hingga Juni. Beberapa daerah diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada dasarian ketiga April hingga dasarian kedua Mei 2025. Daerah yang diperkirakan akan mengalami kemarau lebih awal meliputi sebagian kecil Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian kecil Sumatera Barat, sebagian Bengkulu dan Jambi, sebagian Sumatera Selatan, serta Lampung. Selain itu, wilayah lain seperti Banten bagian utara, Jakarta bagian utara, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) juga diperkirakan akan memasuki musim kemarau dalam periode yang sama.

Puncak Musim Kemarau: Juni hingga Agustus 2025

Mengenai puncak musim kemarau 2025, Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, mengungkapkan bahwa puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2025. Menurutnya, wilayah Indonesia bagian barat akan lebih dahulu mengalami puncak kemarau pada bulan Juni dan Juli. Sementara itu, wilayah Indonesia bagian timur diperkirakan akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2025.

“Puncak musim kemarau di wilayah Indonesia bagian barat diperkirakan akan terjadi pada Juni hingga Juli, sementara untuk wilayah Indonesia bagian timur, puncaknya akan terjadi pada Agustus,” ujar Ida Pramuwardani dalam keterangan tertulis yang diterima media.

Prediksi Wilayah dan Jadwal Puncak Musim Kemarau

Berikut adalah prediksi wilayah yang akan mengalami puncak musim kemarau pada 2025:

Puncak Musim Kemarau Juni-Juli 2025:

Jawa bagian barat

Kalimantan bagian utara

Sebagian kecil Sulawesi

Papua bagian tengah dan timur

Puncak Musim Kemarau Agustus 2025:

Jawa bagian tengah hingga timur

Sebagian besar Kalimantan

Sebagian besar Sulawesi

Bali

Nusa Tenggara

Sebagian Maluku

Maluku Utara

Sebagian Papua

Musim Kemarau Lebih Singkat dan Dampaknya

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya. “Durasi musim kemarau diperkirakan lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat sekitar 26 persen wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan,” ujar Dwikorita.

Menurut BMKG, fenomena iklim global seperti El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) berada dalam fase netral hingga pertengahan 2025. Hal ini berarti tidak ada gangguan iklim besar yang dapat mempengaruhi pola cuaca Indonesia secara signifikan hingga pertengahan tahun 2025.

Meskipun musim kemarau kali ini diperkirakan lebih singkat, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana yang mungkin timbul selama musim kemarau. Salah satu ancaman terbesar yang perlu diwaspadai adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang dapat terjadi akibat cuaca kering dan panas yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

Langkah Mitigasi yang Harus Diperhatikan Masyarakat

Untuk mengantisipasi dampak dari musim kemarau, BMKG menyarankan beberapa langkah mitigasi yang dapat diambil oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Masyarakat diminta untuk melakukan penyesuaian varietas tanaman sesuai dengan prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah. Selain itu, optimalisasi pengelolaan air juga sangat penting, terutama di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami kekeringan lebih lama.

Pemerintah daerah juga diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan, yang dapat menambah kerugian selama musim kemarau. Selain itu, masyarakat harus memantau terus perkembangan informasi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Wasapada Musim Kemarau 2025

Dengan prediksi puncak musim kemarau yang akan berlangsung dari Juni hingga Agustus 2025, masyarakat Indonesia diimbau untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau yang diprediksi lebih singkat namun tetap berpotensi menimbulkan bencana. BMKG mengingatkan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau, terutama terkait dengan potensi kebakaran hutan dan lahan serta pengelolaan sumber daya air yang optimal.

“Penting bagi kita semua untuk mempersiapkan diri dan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat timbul selama musim kemarau,” pesan Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.

Bagi petani dan masyarakat di daerah yang rawan kekeringan, pemilihan jenis tanaman yang tahan terhadap kekeringan serta pengelolaan air yang efisien menjadi kunci penting dalam menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan datang.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB