Sinergi Ekonomi Indonesia-China Makin Erat: Sri Mulyani Bahas Kemajuan Negosiasi Tarif dengan AS di Milan

Senin, 05 Mei 2025 | 08:47:08 WIB
Sinergi Ekonomi Indonesia-China Makin Erat: Sri Mulyani Bahas Kemajuan Negosiasi Tarif dengan AS di Milan

JAKARTA - Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, baru-baru ini bertemu dengan Menteri Keuangan China, H.E. Lan Fo'an, di Milan, Italia. Pertemuan ini dilaksanakan menjelang dimulainya pertemuan ASEAN+3, yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara bersama China, Jepang, dan Korea Selatan. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia dan China yang telah terjalin selama 75 tahun.

Dalam unggahan Instagramnya, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertemuan ini bukan hanya untuk membahas isu ekonomi dan keuangan, tetapi juga sebagai kelanjutan dari diskusi sebelumnya yang berlangsung di Washington D.C. dalam rangkaian IMF-World Bank Spring Meetings. “Kami memang sempat bertemu di Washington D.C. untuk menghadiri rangkaian @the_imf - @worldbank Spring Meetings. Kami sepakat akan bertemu kembali di Milan untuk melanjutkan berbagai pembahasan, sekaligus memperingati hubungan diplomatik antara RRT dengan Indonesia ke-75 tahun,” ungkap Sri Mulyani pada Senin, 5 Mei 2025.

Negosiasi Tarif Resiprokal Indonesia-AS: Sri Mulyani Ceritakan Prosesnya

Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan antara Sri Mulyani dan Lan Fo'an adalah negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif resiprokal. Menurut Sri Mulyani, Indonesia telah mengirimkan tim negosiasi untuk melakukan dialog dengan pemerintah AS mengenai kebijakan tersebut. Sri Mulyani mengungkapkan, "Saya menceritakan mengenai negosiasi dan tawaran kerja sama yang diberikan Indonesia dalam rangka merespons serta memahami arah penerapan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat."

Perbincangan mengenai kebijakan tarif ini menjadi sangat penting mengingat dampaknya terhadap hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Negosiasi ini bertujuan untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, mengingat Indonesia merupakan salah satu mitra dagang utama bagi AS di kawasan Asia Tenggara.

China Apresiasi Dukungan Indonesia terhadap ASEAN+3

Selain membahas isu tarif dengan AS, Sri Mulyani dan Lan Fo'an juga membahas berbagai inisiatif penting dalam kerjasama ASEAN+3. Indonesia, yang memiliki peran strategis di ASEAN, turut mendukung berbagai inisiatif yang digagas oleh negara-negara Asia Timur, khususnya China yang berperan sebagai Co-Chair ASEAN+3 tahun ini. Sri Mulyani menambahkan, "Menkeu Lan Fo'an juga mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap berbagai inisiatif ASEAN+3 tahun ini, dimana Tiongkok bertanggung jawab sebagai Co-Chair."

Dengan China yang menjadi Co-Chair dalam forum ASEAN+3 tahun ini, pertemuan tersebut membuka peluang bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai sektor, terutama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Hal ini juga mempertegas pentingnya peran Indonesia dalam mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan di kawasan Asia.

Sinergi Indonesia dan China: Harapan untuk Kerja Sama yang Lebih Luas

Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, China memiliki peran yang sangat signifikan dalam perekonomian global. Sri Mulyani berharap sinergi yang terjalin antara Indonesia dan China dapat terus dipertahankan dan bahkan diperluas. Kedua negara diharapkan dapat menggali berbagai potensi kerja sama yang lebih luas, terutama dalam sektor perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur.

“Harapan saya, sinergi baik antara Indonesia dan China akan terus terjaga. Kedua negara juga diharapkan dapat menggali berbagai potensi kerja sama yang lebih luas untuk kesejahteraan kedua bangsa,” ujar Sri Mulyani. Kerja sama ini bukan hanya penting untuk kedua negara, tetapi juga untuk stabilitas ekonomi di kawasan Asia dan dunia.

Pertemuan Diplomatik yang Memperkuat Hubungan Indonesia-China

Pertemuan antara Sri Mulyani dan Menkeu China ini merupakan bagian dari serangkaian upaya diplomatik yang terus dilakukan oleh Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara besar di dunia. Tidak hanya itu, melalui forum ASEAN+3, Indonesia juga turut berkontribusi dalam mengembangkan kebijakan ekonomi yang mendukung kerjasama multilateral di kawasan Asia.

Selama pertemuan tersebut, kedua negara juga membahas beberapa inisiatif yang akan diangkat dalam pertemuan ASEAN+3 mendatang, dengan tujuan untuk mencapai kemajuan yang lebih signifikan dalam kerja sama ekonomi dan pembangunan kawasan. Dengan China yang berperan aktif sebagai Co-Chair tahun ini, pertemuan tersebut diyakini akan membuka jalan bagi kerjasama yang lebih erat di masa depan.

Meningkatkan Kerja Sama Regional dan Global

Ke depan, Indonesia dan China diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama di berbagai bidang, tidak hanya dalam konteks tarif dan perdagangan, tetapi juga dalam hal pengembangan infrastruktur, teknologi, serta ekonomi hijau. Di tengah tantangan global yang terus berkembang, seperti perubahan iklim dan ketegangan perdagangan, kerja sama yang solid antara kedua negara akan menjadi kunci untuk menciptakan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan di kawasan Asia.

Dengan adanya sinergi yang semakin kuat antara Indonesia dan China, serta dukungan penuh dari ASEAN+3, diharapkan hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun ini dapat terus berkembang, memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia, China, dan seluruh negara-negara Asia.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB