JAKARTA – Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) mencatatkan lonjakan signifikan pada perdagangan, melonjak 3,72% menjadi Rp6.975 per lembar saham. Saham AADI tercatat laris manis dengan total transaksi sebanyak 15,35 juta saham, frekuensi perdagangan mencapai 9.091 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp106,14 miliar.
Peningkatan harga saham AADI tersebut mengundang perhatian para investor dan analis pasar saham. MNC Sekuritas, dalam analisisnya untuk perdagangan Selasa, 6 Mei 2025, merekomendasikan untuk melakukan strategi buy on weakness terhadap saham AADI. Analis MNC Sekuritas mencatat bahwa saham AADI menguat 3,72% pada hari Senin, dengan volume pembelian yang dominan. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa AADI berada dalam fase wave B, yang menunjukkan kemungkinan koreksi harga dalam waktu dekat.
"Posisi AADI saat ini berada di bagian dari wave B, sehingga kami memperkirakan akan ada koreksi harga terlebih dahulu sebelum melanjutkan kenaikan. Kami merekomendasikan buy on weakness di kisaran harga Rp6.350 hingga Rp6.575, dengan target harga Rp7.350 dan Rp7.925. Stop loss bisa ditempatkan di bawah Rp6.000," kata MNC Sekuritas dalam laporan mereka.
Tanggal Penting Bagi AADI: Rapat Umum Pemegang Saham dan Potensi Dividen
AADI, yang baru saja melaksanakan IPO pada Desember 2024, memiliki beberapa tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh para pemegang saham. Salah satu yang terdekat adalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 22 Mei 2025. Rapat tersebut akan membahas berbagai hal terkait kebijakan perusahaan, termasuk potensi pembagian dividen.
Namun, meski ada harapan bagi pemegang saham untuk mendapatkan dividen, keputusan mengenai pembagian dividen tahun buku 2024 masih menjadi pertanyaan. Berdasarkan diskusi antara Adaro Andalan dan Stockbit Sekuritas, kemungkinan besar AADI tidak akan membagikan dividen pada tahun buku 2024. Hal ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan internal perusahaan, antara lain status AADI yang masih baru setelah IPO, kondisi kas perusahaan saat ini, serta kebutuhan untuk belanja modal (capex) yang cukup besar ke depan.
"Kemungkinan tersebut didasari sejumlah pertimbangan, seperti AADI yang baru IPO pada Desember 2024, level kas saat ini, dan kebutuhan capex mendatang," ujar Hendriko Gani, Investment Analyst dari Stockbit Sekuritas, dalam ulasannya pada Maret 2025.
Namun, meskipun pembagian dividen tahun 2024 masih belum pasti, Hendriko menyebutkan bahwa AADI kemungkinan baru akan mulai membagikan dividen pada tahun buku 2025. Proses tersebut bisa dimulai pada kuartal kedua 2026. Hendriko juga mengungkapkan bahwa AADI berencana untuk menetapkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio atau DPR) sebesar 45% dari laba bersih konsolidasi mulai tahun 2025.
"Pada prospektusnya, manajemen AADI menyebutkan bahwa perseroan berencana untuk merencanakan rasio DPR sebesar 45% mulai tahun buku 2025. Dengan proyeksi tersebut, kami memprediksi AADI bisa membagikan dividen interim pada tahun 2025, yang kemungkinan dibayarkan pada kuartal II-2026," lanjut Hendriko.
Proyeksi dan Rekomendasi dari Macquarie
Di sisi lain, Macquarie Research mempertahankan rekomendasi outperform untuk saham AADI dengan target harga Rp9.000, yang jauh lebih tinggi dari harga terakhir saham AADI yang tercatat di Rp6.725. Macquarie menilai katalis yang dapat mendongkrak harga saham AADI adalah potensi pembagian dividen interim pada semester kedua 2025, yang dapat memberikan dampak positif bagi valuasi perusahaan.
Sementara itu, para investor yang tertarik dengan saham AADI disarankan untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut, terutama menjelang RUPST yang akan digelar pada 22 Mei 2025 mendatang, serta memantau hasil keputusan terkait pembagian dividen dan kebijakan keuangan perusahaan.
Katalis dan Prospek Saham AADI
Secara keseluruhan, saham AADI diperkirakan akan terus menarik perhatian investor, mengingat faktor-faktor fundamental yang mendasarinya, termasuk prospek pertumbuhan dan kebijakan dividen yang direncanakan. Meskipun ada potensi koreksi harga dalam jangka pendek, prospek jangka panjang AADI tetap menarik berkat proyeksi pembagian dividen yang menguntungkan bagi pemegang saham.
Sebagai informasi, AADI merupakan anak perusahaan dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). AADI memiliki berbagai rencana ekspansi dan investasi, serta berharap untuk memperkuat posisi keuangannya dalam jangka panjang. Dengan latar belakang yang solid dan rencana pengelolaan yang hati-hati, saham AADI diyakini akan menjadi pilihan menarik bagi investor di pasar modal Indonesia.
Dengan adanya proyeksi yang lebih positif, serta penurunan risiko terkait pembayaran dividen, saham AADI bisa menjadi salah satu komoditas investasi yang menguntungkan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Sebagai bagian dari strategi investasi yang lebih luas, para pemegang saham diharapkan tetap mengikuti berita terbaru mengenai perkembangan perusahaan ini.
Penutupan Perdagangan Saham AADI
Di penutupan perdagangan, saham AADI mencatatkan harga Rp6.975 per lembar saham, dengan kenaikan 3,72%. Hal ini menandakan bahwa investor mulai melirik saham ini sebagai potensi jangka panjang yang menjanjikan, terutama dengan adanya informasi mengenai RUPST yang semakin mendekat.