Lotte Chemical dan Asahimas Chemical Jalin Kemitraan Strategis, Perkuat Rantai Pasok Industri Petrokimia Nasional

Kamis, 08 Mei 2025 | 08:28:46 WIB
Lotte Chemical dan Asahimas Chemical Jalin Kemitraan Strategis, Perkuat Rantai Pasok Industri Petrokimia Nasional

JAKARTA — Industri petrokimia nasional kembali mencatat langkah penting dengan terjalinnya kerja sama strategis antara dua pemain besar: PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) dan PT Asahimas Chemical (ASC). Kedua perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Jangka Panjang untuk pasokan bahan baku utama, etilena, dengan jangka waktu kerja sama selama 10 tahun ke depan.

Penandatanganan perjanjian ini menjadi tonggak baru dalam upaya memperkuat rantai pasok industri kimia nasional, mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor, serta mendorong efisiensi dan pertumbuhan industri dalam negeri.

Dorong Ketahanan Industri dan Kurangi Impor

Etilena merupakan bahan dasar penting dalam industri petrokimia, digunakan dalam berbagai produk turunan seperti plastik, resin, dan bahan kimia lainnya. Dalam kerja sama ini, LCI akan memasok etilena hasil produksi dalam negeri kepada ASC, yang selama ini masih sangat bergantung pada pasokan luar negeri.

Presiden Direktur Lotte Chemical Indonesia, Yim Dong Hee, menegaskan bahwa kemitraan ini tidak hanya memperkuat posisi bisnis kedua perusahaan, tetapi juga memberikan dampak strategis bagi ketahanan ekonomi Indonesia.

“Dengan memasok etilena hasil produksi dalam negeri kepada ASC, kami tidak hanya mendukung mitra kami tetapi juga ikut memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” kata Yim dalam keterangannya, Kamis, 8 Mei 2025.

Yim juga menambahkan bahwa kolaborasi jangka panjang ini menjadi cerminan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan berkelanjutan. Ia optimistis kemitraan ini akan membuka lebih banyak peluang sinergi di masa mendatang.

Teknologi Naphtha Cracker Tingkatkan Efisiensi Produksi

LCI saat ini tengah mengoperasikan teknologi Naphtha Cracker terbaru dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton etilena per tahun. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memasok kebutuhan etilena domestik secara lebih efisien, sekaligus mengurangi volume impor bahan baku yang selama ini menjadi beban neraca perdagangan nasional.

Keunggulan kapasitas produksi ini menjadi pilar utama dalam realisasi kerja sama dengan ASC, yang memiliki kebutuhan etilena tinggi untuk memproduksi berbagai produk kimia dan turunan lainnya.

Asahimas Chemical Sambut Positif Kerja Sama

Dari pihak ASC, kerja sama ini disambut positif dan dinilai sebagai langkah strategis untuk menciptakan ekosistem industri yang lebih efisien dan berkelanjutan. Presiden Direktur ASC, Eddy Sutanto, mengungkapkan bahwa pasokan etilena dari dalam negeri akan meningkatkan efisiensi biaya dan memperkuat posisi daya saing perusahaan di pasar.

“Dengan adanya pasokan etilena dari dalam negeri, kami dapat mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku lokal dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri,” jelas Eddy.

Sinergi untuk Hilirisasi dan Penguatan Industri Nasional

Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus mendorong program hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah sumber daya dan menciptakan ekosistem manufaktur yang mandiri. Dalam konteks tersebut, kemitraan LCI dan ASC dinilai sangat strategis, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk memperkuat neraca perdagangan nasional dengan menekan angka impor.

Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, serta membuka peluang ekspor produk-produk petrokimia berbasis bahan baku lokal ke pasar global.

Industri Petrokimia Nasional Bergerak ke Arah Mandiri

Kemitraan jangka panjang antara LCI dan ASC mencerminkan arah perkembangan industri petrokimia nasional yang kian mandiri dan efisien. Dengan dukungan teknologi, investasi jangka panjang, dan kolaborasi strategis seperti ini, Indonesia diharapkan bisa menjadi pemain utama di sektor petrokimia kawasan Asia Tenggara.

Langkah ini juga mempertegas bahwa kolaborasi antarperusahaan nasional dapat menjadi katalis dalam mewujudkan transformasi industri yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

“Kami percaya kerja sama ini akan memberikan manfaat luas, baik dari sisi bisnis maupun kontribusi terhadap pembangunan industri nasional,” tutup Yim Dong Hee.

Dengan dimulainya kemitraan ini, sektor industri petrokimia Indonesia kembali menunjukkan langkah proaktif dalam menyiapkan fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan, efisiensi produksi, dan kemandirian bahan baku dalam negeri.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB