JAKARTA – Listrik di seluruh Pulau Bali berhasil dipulihkan secara total dalam waktu kurang dari 12 jam setelah mengalami gangguan besar. Pemadaman yang sempat terjadi secara meluas ini kini telah teratasi sepenuhnya, dan PT PLN (Persero) memastikan penguatan sistem kelistrikan terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Gangguan Sistem Akibatkan Pemadaman Massal
Gangguan listrik yang melumpuhkan sebagian besar wilayah Bali terjadi akibat terputusnya pasokan daya dari sistem kabel laut interkoneksi Jawa-Bali. Beban yang melonjak drastis akibat gangguan pada dua pembangkit utama menyebabkan sistem proteksi otomatis aktif untuk mencegah kerusakan infrastruktur kelistrikan.
Dua pembangkit tersebut, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pesanggaran, mengalami kendala teknis hampir bersamaan. Dampak berantai ini memicu terhentinya suplai dari jalur utama dan membuat aliran listrik dari sisi Jawa melebihi kapasitas kabel laut yang tersedia.
Akibat beban berlebih tersebut, sistem proteksi otomatis memutus aliran listrik demi mencegah risiko kerusakan lebih luas pada jaringan.
Pemulihan Sistem dalam Waktu Singkat
Setelah kondisi kabel laut dinyatakan aman, sistem kelistrikan Bali secara bertahap kembali aktif. Dalam waktu 38 menit setelah kejadian, sistem utama berhasil dinyalakan kembali. Proses pemulihan pun dilakukan secara cepat dan terkoordinasi, dimulai dari wilayah-wilayah prioritas seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, hingga kawasan wisata.
Hanya dalam dua jam, sekitar 50% wilayah Bali sudah kembali mendapat pasokan listrik. Seluruh pelanggan berhasil terlayani secara penuh dalam kurun waktu kurang dari 12 jam sejak pemadaman terjadi.
Kecepatan pemulihan ini menunjukkan kesiapan PLN dalam menangani gangguan besar dan komitmennya terhadap layanan kelistrikan yang andal.
Infrastruktur Vital Kembali Normal
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang sebelumnya turut terdampak sempat beroperasi dengan genset selama gangguan berlangsung. Proses penumpang sempat mengalami keterlambatan, namun tidak sampai mengganggu operasional besar. Fasilitas cadangan berfungsi maksimal hingga aliran listrik utama kembali menyala.
Rumah sakit, pusat layanan publik, dan area strategis lainnya juga menjadi prioritas dalam distribusi daya. Aktivitas masyarakat pun berangsur normal dengan cepat.
Evaluasi dan Penguatan Sistem Dilakukan
Sebagai tindak lanjut, PLN melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kelistrikan di Bali, mencakup jalur penyaluran kabel laut, pembangkit utama, serta jaringan distribusi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi secara detail titik lemah dan risiko sistem ke depan.
Selain evaluasi internal, koordinasi intensif dilakukan dengan otoritas terkait untuk memastikan penyebab gangguan diketahui secara pasti. Upaya ini diiringi dengan strategi penguatan dari sisi pembangkitan dan distribusi untuk menjamin keandalan listrik Bali dalam jangka panjang.
Keamanan Sistem Dijamin, Bukan Serangan Siber
Terkait kekhawatiran publik mengenai kemungkinan serangan siber, PLN menegaskan bahwa gangguan tidak disebabkan oleh tindakan digital jahat. Sistem keamanan siber perusahaan masih dalam kondisi aman dan terus dipantau selama proses gangguan maupun pemulihan.
Warga yang masih mengalami gangguan minor setelah pemulihan diminta segera melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123 agar bisa ditangani langsung oleh petugas di lapangan.
Fokus Jangka Panjang: Listrik Andal untuk Bali
Upaya pemulihan cepat ini menjadi bukti bahwa sistem tanggap darurat dan cadangan PLN bekerja optimal. Namun demikian, perusahaan tetap mengakui perlunya peningkatan infrastruktur untuk mencegah risiko ke depan, apalagi Bali merupakan wilayah vital dengan beban listrik yang tinggi terutama di masa liburan dan musim wisata.
Dengan perbaikan sistem, penambahan infrastruktur cadangan, dan integrasi teknologi monitoring real-time, PLN berharap dapat menjaga kestabilan listrik Bali dan seluruh Indonesia dengan lebih baik.